INDOZONE.ID - Tanpa terasa, bulan Ramadhan 1446 Hijriah sudah hampir mencapai garis akhir. Masih teringat bagaimana kita memulai puasa dengan penuh semangat, berharap bisa menjadikan bulan ini sebagai momentum perbaikan diri. Namun, seiring berjalannya waktu, ritme dan konsistensi kita pun diuji.
Menjelang penghujung Ramadhan, tantangan terbesar bukan lagi sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi menjaga komitmen yang sempat kita tanamkan di awal.
Rasa lelah mulai muncul, godaan untuk lebih santai semakin besar. Namun, inilah saat yang justru paling menentukan.
Seperti seorang pelari yang harus tetap menjaga kecepatan hingga melewati garis finish, kita pun harus memastikan ibadah kita tetap maksimal hingga detik terakhir.
Baca Juga: Ramadhan Jadi Waktu Terbaik untuk Bersihkan Dosa dan Raih Ampunan
Bagi yang sejak awal menjalani Ramadhan dengan konsisten, jangan lengah. Jangan sampai perjuangan yang sudah dijaga sejak awal malah kendur di akhir.
Sebaliknya, bagi yang sempat mengalami pasang surut dalam menjalankan ibadah, jangan berkecil hati.
Ramadhan bukan tentang siapa yang memulai dengan paling kuat, tetapi tentang bagaimana kita mengakhirinya. Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada akhirnya." (HR Ahmad).
Baca Juga: Puasa Ramadhan: Ibadah Tersembunyi yang Bisa Jadi Riya Jika Salah Niat
Maka, akhir Ramadhan adalah kesempatan bagi siapa saja untuk menutup bulan penuh berkah ini dengan sebaik-baiknya.
Baik yang puasanya berjalan lancar sejak awal, maupun yang sempat mengalami kendala di tengah jalan, semuanya masih memiliki peluang yang sama untuk meraih keberkahan, ampunan, dan perubahan diri yang lebih baik.
Dalam sepuluh malam terakhir Ramadhan, Rasulullah SAW bahkan semakin meningkatkan intensitas ibadahnya. Beliau membangunkan keluarganya dan memperbanyak ibadah malam. (HR Bukhari dan Muslim).
Ini menjadi pengingat bagi kita bahwa bagian akhir Ramadhan bukan sekadar penutupan, tetapi puncak perjuangan rohani yang harus kita jalani dengan sungguh-sungguh.
Tak hanya itu, di sepuluh malam terakhir ini terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar.
Sebuah malam penuh keberkahan yang hanya bisa diraih dengan ketulusan hati dan ketekunan dalam beribadah.
Kesempatan ini tidak datang dua kali dalam setahun, maka jangan sampai kita melewatkannya begitu saja.
Saatnya kita memperteguh niat dan meningkatkan semangat. Karena mereka yang menyelesaikan Ramadhan dengan penuh kesungguhan, iman, dan amal, adalah mereka yang benar-benar beruntung dan dicintai oleh Allah SWT.
Jadi, sudah sejauh mana kita berjuang dalam Ramadhan kali ini? Masih ada waktu untuk menutupnya dengan lebih baik.
Mari manfaatkan detik-detik terakhir ini untuk meraih ampunan dan keberkahan yang maksimal!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: NU Online