INDOZONE.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar anak-anak inklusi di Tangerang, telah memasuki tahap uji coba. MBG diberikan kepada Sekolah Khusus (SKH) Yayasan Karya Dharma Wanita (YKDW) 01–03 Kota Tangerang.
Saat uji coba MBG dimulai, ditandai dengan syukuran pemotongan tumpeng oleh Cahaya Manthovani, selaku Ketua Pelaksana Harian Yayasan Inklusi Pelita Bangsa.
Bersama dengan Maya Miranda Ambarsari selaku Ketua Pembina Yayasan InklusiPelita Bangsa, Tirza Reinata Chief of Public Affairs Grab Indonesia, dan Hj. Titin Suhartini, Ketua YKDW Kota Tangerang.
“Hari ini menjadi momentum penting bagi kami. Program ini bukan hanya tentang memberikan makanan sehat, tapi tentang menghadirkan perhatian, dan kepedulian yang nyata untuk teman-teman kita, anak-anak berkebutuhan khusus,” ujar Ketua Pelaksana Harian Yayasan Inklusi Pelita Bangsa Cahaya Manthovani, dalam sambutannya, Senin lalu.
Dengan kolaborasi ini, Cahaya berharap anak-anak berkebutuhan khusus di berbagai wilayah, termasuk Tangerang Raya, bisa merasakan manfaat dari asupan makanan bergizi yang berkualitas.
Terlebih, pemerintah juga menargetkan 80 juta penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga 2029.
Sebelumnya, program serupa telah dilakukan di SLB Negeri 07 Jakarta. Respons positif dari guru, orangtua, dan terutama dari anak-anak, menjadi dorongan besar untuk mengembangkan program ini lebih luas.
“Semangat dan senyum anak-anak saat menerima makanan sehat menjadi motivasi besar bagi kami,” katanya.
Baca Juga: Kisah Haru Aden Bajaj Terima Ajakan Cahaya Manthovani Berbagi MBG untuk Siswa SLB
Ketua Pembina Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) Maya Miranda Ambarsari menambahkan, program ini merupakan bagian dari visi besar yayasan, dalam memastikan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk tumbuh sehat dan berkembang.
“Kami percaya bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki potensi luar biasa yang perlu kita dukung bersama. Gizi yang baik, menjadi pondasi utama mereka untuk bisa belajar, berkembang, dan meraih masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
Saat ini, kolaborasi antara YIPB, OVO, dan Grab, memang masih terfokus di Tangerang Raya. Ke depan, MBG untuk inklusi ditargetkan bisa menjangkau lebih banyak SLB di Indonesia.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Program ini akan terus berkembang dan dapat terus berkelanjutan memberi manfaat lebih luas, karena setiap anak, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan makanan bergizi untuk masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
MBG Khusus Inklusi Menjadi Harapan Baru
Menurut Ketua YKDW Kota Tangerang Titin Suhartini, program seperti ini membawa harapan baru bagi sekolah-sekolah khusus, yang selama ini berjuang dalam keterbatasan.
Anak-anak punya semangat luar biasa, tapi kebutuhan mereka berbeda.
“Bantuan seperti ini bukan hanya memberi gizi, tapi juga rasa percaya diri. Mereka merasa diperhatikan,” ujarnya.
Membawa Dampak Positif
Sementara itu, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyampaikan, teknologi harus bermanfaat bagi semua kalangan. Termasuk anak-anak berkebutuhan khusus dalam penerimaan MBG ini.
Baca Juga: Program MBG Disebut Mampu Ciptakan 1,9 Juta Lapangan Kerja dan Turunkan Angka Kemiskinan
“Lewat kolaborasi ini, kami berharap bisa turut memperluas dampak positif secara berkelanjutan,” katanya.
Libatkan UMKM
UMKM lokal turut dilibatkan untuk mengkreasikan menu makanan yang diberikan kepada para siswa, sesuai rekomendasi Badan Gizi Nasional.
Selain itu, juga disesuaikan dengan nutrisi yang dibutuhkan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
“Semua bahan makanan disediakan oleh merchant yang merupakan UMKM sekitar, sehingga program ini juga bisa menciptakan dampak terhadap ekonomi lokal. Kami ingin menciptakan ekosistem inklusif yang memberdayakan masyarakat,” ujar Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Reinata saat mengakhiri wawancara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung