INDOZONE.ID Apakah lebih baik mematikan AC saat rumah kosong atau tetap menyalakannya seharian? Pertanyaan ini sering muncul saat musim panas tiba dan tagihan listrik mulai melonjak. Jawaban sebenarnya bergantung pada sejumlah faktor penting, seperti durasi saat kamu meninggalkan rumah, kondisi cuaca, serta peralatan pendukung lainnya.
Jika kamu hanya pergi selama beberapa jam, membiarkan AC tetap menyala dengan daya rendah bisa lebih hemat energi dibandingkan mematikannya lalu menghidupkannya kembali. Ini karena saat AC menyala ulang, ia memerlukan energi besar untuk mendinginkan ruangan dari suhu tinggi.
Namun, bila kamu akan pergi selama berjam-jam atau bahkan seharian penuh, mematikan AC menjadi pilihan yang jauh lebih efisien. Kamu bisa memanfaatkan fitur timer atau sistem pemrograman otomatis agar AC menyala kembali sesaat sebelum kamu tiba di rumah.
Baca Juga: Mau Beli AC? Simak Perbedaan AC 1 PK dan 2 PK, Wajib Tahu!
Beberapa strategi efisiensi yang bisa diterapkan:
- Gunakan kipas angin untuk membantu sirkulasi udara dan mengurangi beban AC.
- Gabungkan kipas dan AC agar suhu tetap nyaman dengan konsumsi daya lebih rendah.
- Atur suhu termostat di angka sedang, karena setiap penurunan 1 derajat bisa menambah konsumsi listrik hingga 8%.
- Tutup pintu dan jendela agar udara dingin tidak keluar dan AC bekerja lebih optimal.
Selain itu, penting untuk melakukan perawatan rutin pada sistem pendingin kamu. Jangan hanya fokus membersihkan filter; lakukan juga pemeriksaan menyeluruh pada saluran, level refrigeran, dan performa sistem secara keseluruhan. Masalah kecil bisa menyebabkan beban kerja berlebih dan mempercepat kerusakan perangkat.
Dengan kombinasi strategi yang tepat, kamu bisa menikmati kenyamanan udara sejuk tanpa harus khawatir soal tagihan listrik yang membengkak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Infobae.com