Tebar Hewan Kurban, Dompet Dhuafa Terjang Ombak untuk Salurkan Daging Kurban ke Pulau Sarappo Caddi Sulsel
INDOZONE.ID - Program Tebar Hewan Kurban (THK) dari Dompet Dhuafa digelar di Idul Adha 1446 Hijriah (H) atau 2025 Masehi. Berbagai tantangan pun dihadapi Tim Dompet Dhuafa demi tersalurkannya daging kurban ke orang-orang yang membutuhkan di pelosok Indonesia.
Setelah menyalurkan hewan kurban ke Desa Rantebua Sanggalangi yang terletak di pegunungan, Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Tim Dompet Dhuafa kini harus menerjang ombak laut untuk sampai ke tempat berikutnya.
Masih di Sulsel, Tim Dompet Dhuafa mendatangi Pulau Sarappo Caddi, Desa Mattiro Langi, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sabtu 7 Juni 2025 atau sehari setelah Idul Adha.
Untuk sampai ke sana, perjuangan Tim Dompet Dhuafa tidaklah mudah. Sekira pukul 08.15 WITA, Tim Dompet Dhuafa berangkat menggunakan kapal kayu dari Dermaga Maccini Baji.
Tentunya, Tim Dompet Dhuafa membawa hewan-hewan kurban, yaitu seekor sapi dan dua kambing. Melaut dengan membawa tiga ekor hewan kurban, tentunya bukan pekerjaan mudah.
Selain itu, turut ikut dalam rombongan Dompet Dhuafa adalah influencer asal Makassar, Andi Muh. Alfandy atau dikenal dengan panggilan Dion.
Rombongan Dompet Dhuafa butuh waktu sekira dua jam untuk sampai ke Pulau Sarappo Caddi. Setiba di sana, Tim Dompet Dhuafa pun mendapatkan sambutan hangat dari warga setempat.
“Mewakili Bapak Kepala Desa, saya selaku sekretaris desa, mewakili desa ini, mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuannya,” ucap Sekretaris Desa Mattiro Langi, Sulham, dikutip Minggu (9/6/2025).
Sebelum melakukan penyembelihan, musyawarah dengan tokoh masyarakat setempat, seperti kepala desa, pun dilakukan untuk memilih lokasi tempat hewan-hewan kurban tersebut akan dieksekusi.
Mengapa perlu musyawarah? Perlu diketahui, Pulau Sarappo Caddi ini dihuni kurang-lebih 1.000 warga yang terdiri dari kurang-lebih 300 Kepala Keluarga (KK).
Terbayang bukan betapa padatnya pulau terpencil tersebut dengan jumlah warga sebanyak itu? Makanya, tempat sembelih hewan-hewan kurban pun mesti dipilih dengan bijak supaya kegiatan mulia ini dapat berjalan lancar.
Pembagian Hewan Kurban Diiringi Hujan Sedang
Setelahnya, penyembelihan hewan kurban pun dilakukan sekira pukul 11.30 WITA, dimulai dengan sapi yang dilanjutkan dengan dua ekor kambing. Diiringi takbir dari warga yang menyaksikan, penyembelihan berlangsung khidmat.
Setelahnya, daging-daging hewan kurban itu pun ditimbang untuk dibagikan kepada warga Pulau Sarappo Caddi yang membutuhkan.
Dengan menggunakan troli pasir, rombongan Dompet Dhuafa bersama seorang warga setempat menyalurkan daging kurban kepada yang membutuhkan.
Namun, pembagian daging kurban diiringi oleh hujan dengan intensitas sedang yang membuat proses ini jadi lebih menantang.
Meski begitu, proses pembagian daging kurban kepada yang membutuhkan, dapat dilakukan dengan cukup lancar hingga selesai pada pukul sekira pukul 14.50 WITA.
Selanjutnya, Dompet Dhuafa pun kembali ke Dermaga Maccini Baji diiringi hujan dan ombak yang makin kuat setiap waktunya. Kendati demikian, seluruh rombongan Dompet Dhuafa dapat kembali dengan selamat.
Dompet Dhuafa Amanah, Donatur pun Tenang
Kerja keras Dompet Dhuafa dalam menjalankan program THK tampak dalam pelaksanaannya ke Pulau Sarappo Caddi.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Dompet Dhuafa senantiasa menjalankan amanah dari para donatur yang telah berniat berbagai dengan warga di seluruh pelosok Indonesia.
Perlu diketahui, Dompet Dhuafa menginisiasi program THK yang berpegang pada prinsip 4 P, yaitu Pasti Jantan, Pasti Sesuai Syariat, Pasti Distribusi hingga Pelosok Negeri dan Pasti Laporan Cepat.
Dompet Dhuafa berupaya menjaga kualitas hewan kurban dan mendistribusikannya hingga pelosok negeri, melalui program THK.
"Dompet Dhuafa berdiri pada 1993. Dan, program THK ini ada sejak 1994, jadi sudah 31 tahun. Semangat program ini adalah membagikan daging kurban kepada yang membutuhkan di pelosok," ucap Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulsel, Pandu Heru Satrio, kala diwawancarai di Desa Sanggalangi.
Sementara itu, dijumpai di Pulau Sarappo Caddi, Perwakilan Komunikasi Dompet Dhuafa, Ika Atika, pun melontarkan pernyataan yang senada dengan Pandu.
Dia menyebut Dompet Dhuafa senantiasa memegang amanah dari para donatur dalam program THK, supaya setiap orang yang membutuhkan di pelosok negeri, bisa mendapatkan daging kurban.
Alhasil, Idul Adha pun menjadi momen yang membahagiakan untuk semua orang, bukan segelintir saja.
“THK menjadi program yang menunjukkan keseriusan Dompet Dhuafa untuk menjaga amanah dari para donatur, sekaligus menyalurkan hewan kurban kepada yang membutuhkan di seluruh pelosok Indonesia,” pungkas Ika.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan