Sabtu, 09 MEI 2020 • 15:20 WIB

Bukan Kayak Ferdian Paleka, Nikita Mirzani Malah Asyik Ngobrol dengan Waria Jalanan

Author

Nikita Mirzani. (instagram/@nikitamirzanimawardi_17)

Viralnya aksi prank bagi-bagi makanan berisi sampah yang dilakukan oleh YouTuber Ferdian Paleka, membuat banyak orang geram, termasuk juga para seleb Tanah Air.

Aktis cantik Nikita Mirzani melakukan aksi serangan balik terhadap konten Ferdian Paleka. Aktris berusia 34 tahun itu mendatangi tiga orang waria atau transpuan di salah satu jalanan Bekasi, Jawa Barat.

Pertemuan Nikita dengan tiga orang waria itu diunggahnya di kanal YouTube pribadinya pada Kamis (7/5/2020), dengan judul  “Gara-gara Prank Youtuber Sampah Itu Mereka Jadi Langsung Emosi Karena Kita Bawa Kamera”.

Sebelum mengobrol dengan tiga orang waria bernama Nunu, Anggi, dan Arifin, Nikita Mirzani sempat merasa deg-degan.  Nikita awalnya bertanya apa alasan ketiga memilih bekerja sebagai waria di pinggir jalan.

Nikita Mirzani. (instagram/@nikitamirzanimawardi_17)

Namun, ketiga waria itu menjawab bahwa mereka terpaksa melakoni kerjaan itu karena kebutuhan.

“Kalau enggak begini, enggak makan kita. Sebelum pandemi kita enggak muluk-muluk ya, 400 atau 500 satu malam bisa dapat. Namanya kita kan bukan cewek benaran ya. Kalau bahasanya perempuan jadi-jadian,” ujar Anggi.

Ketiga waria itu mengatakan bahwa saat pandemi melanda, penghasilan mereka turun drastis di kisaran Rp50 ribu, Rp80 ribu, atau Rp100 ribuan.

Dalam pertemuan itu, Nikita yang penasaran kemudian bertanya apakah mereka tak pernah merasa ketakutan dengan segala risiko yang bisa saja terjadi.

“Terus enggak takut risikonya misalnya ketemu dengan tamu yang psiko, digebuk, atau… kan banyak tuh, yang dimutilasi, dibunuh,” tanya Nikita.

Anggi yang saat itu berada di samping Nikita kemudian menjelaskan bahwa sebenarnya ada ketakutan dalam diri mereka. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah permintaan yang diminta oleh pelanggannya.

“Itulah risikonya kita. Namanya kita hidup di pinggir jalan. Kita bisa lihat mana tamu yang benar, mana yang enggak benar. Kan kita bisa menilai. Kalau tamunya sudah banyak cing-cong sana-sini udah banyak minta mau ini apa ini berarti enggak benar,” lanjut Anggi.

Nikita juga sempat bertanya apa pekerjaan dari ketiganya sebelum memutuskan untuk jadi waria.

"Mohon maaf ini sebelumnya. Izin ke luar rumah, (orangtua) tahunya kalian kerja apa?” tanya Nikita lagi.

Mendapat pertanyaan dari Nikita, Nunu pun menjawab bahwa ia pergi dari kampung halamanya pada tahun 2006 lalu kerja di salon.

“Saya keluar dari kampung saya tahun 2006. Awalnya saya berdandan laki-laki. Lalu ya saya pengangguran, ya saya awalnya ikut-ikut teman di salon tapi memang dasarnya misi saya enggak bisa di salon. Saya terjun ke dunia malam, terus keenakan sampe sekarang” ujar Anggi.

Anggi juga menambahkan bahwa temannya, Nunu pernah bekerja sebagai pengamen di  lampu merah di Mampang dan Jatinegara Jakarta.

Penasaran, Nikita lalu bertanya apakah orang tua mereka tau soal pekerjaan mereka.

"Tapi orang tua tau nggak kamu jadi waria?' tanya Nikita.

Mereka menjelaskan bahwa orang tua mereka taunya mereka bekerja sebagai pengamen dengan pakaian laki-laki. Hanya saja karena kondisi yang memaksa mereka untuk menutupi pekerjaan asli mereka dan harus melakoni pekerjaan seperti itu.

“Kalau dibilang sedih ya… mana ada, sih Kak orangtua yang mau lihat anaknya menjadi seperti ini? Semua orangtua ingin melihat anaknya sukses,” curhat Anggi.

“Contoh kayak kita laki-laki pengin jadi laki-laki sejati tapi apa boleh buat ya namanya takdir udah kita jalani seperti ini,” tambahnya.

Anggi menuturkan bahwa mereka tak ingin selamanya bekerja di dunia malam. Mereka berharap nantinya ada hidayah dari Tuhan.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags