Jumat, 28 APRIL 2023 • 16:11 WIB

Hadits Puasa Syawal Lengkap beserta Ketentuannya, Simak!

Author

Ilustrasi berpuasa (food.ubc.ca)

Setelah puasa Ramadhan terbitlah puasa syawal yang dijalankan sesuai Ramadhan berakhir. Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dijalankan selama 6 hari berturut-turut atau secara selang-seling. 

Banyak keutamaan yang akan didapatkan dengan menjalankan puasa Syawal ini, salah satunya mendapat pahala setara puasa selama satu tahun penuh. 

Untuk mengetahui pentingnya puasa ini, beberapa hadits puasa Syawal berikut bisa kamu pahami. 

Baca juga: Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Jawaban serta Ketentuannya!

Hadits Puasa Syawal 

Ilustrasi berpuasa (freepik.com)

Puasa yang dapat dimulai pada hari kedua Idul Fitri ini merupakan upaya istiqomah dalam mengikuti ajaran Rasulullah Saw. Ibadah ini didasari oleh beberapa hadits. Berikut ini hadits puasa Syawal yang bisa kamu ketahui. 

1. Ketentuan puasa Syawal 6 hari 

Puasa Syawal selama 6 hari didasarkan pada hadits dari Rasulullah SAW yang memiliki arti:

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim)

Selain hadits di atas, hadits dari An Nawawi dalam Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzab juga mengatakan sebagai beirkut:

"Fuqoha' kami menyatakan, dianjurkan berpuasa enam hari bulan Syawal secara berturut-turut di awal bulan Syawal. Namun jika dilakukan secara terpisah atau tidak dilakukan di awal Syawal tidaklah mengapa dan sudah teranggap melakukan sunnah ini karena keumuman makna hadis dan kemutlakannya. Tidak ada perbedaan pendapat di antara kami dalam masalah ini. Pendapat senada juga dinyatakan oleh imam Ahmad dan Daud."

2. Keutamaan puasa Syawal 

Adapun hadits puasa Syawal lainnya yang menjelaskan tentang keutamaan daripada puasa Syawal yang memiliki arti:

"Barang siapa yang berpuasa satu bulan Ramadhan, ditambah enam hari (Syawal) setelah Idul Fitri, pahala puasanya seperti pahala puasa satu tahun. Dan siapa yang mengerjakan satu amalan kebaikan, baginya sepuluh kebaikan." (HR Ibnu Majah).

3. Anjuran puasa Syawal 

Anjuran puasa Syawal pun diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan arti berikut:

"Seperti diceritakan dari Muhammad bin Ibrahim, Usamah bin Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah SAW kemudian berkata, "Puasalah di Bulan Syawal." Lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat. (HR Sunan Ibnu Majah)."

Selain hadits tersebut, hadits yang dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah Saw, Nabi Muhammad Saw berkata:

"Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 10 kebaikan serupa." (HR Ibnu Majah).

4. Hukum puasa Syawal 

Dilansir dari detik.com yang menyadur buku Rumedia-The Tausiyah oleh David Alvitri, disebutkan pula hadits tentang hukum berpuasa Syawal yang dilaksanakan mulai tanggal 2 Syawal:

"Nabi Muhammad SAW melarang berpuasa pada dua hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. (Maksudnya tanggal satu Syawal dan sepuluh Dzulhijjah)." (HR Muslim).

5. Perumpamaan puasa Syawal 

Dalam hadits riwayat muslim, di mana Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, disebutkan bahwa ibadah puasa Syawal seperti melakukan puasa tiada henti:

"Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim). 

Waktu Pelaksanaan Puasa setelah 1 Syawal 

Dilansir dari berbagai sumber, disebutkan bahwa mengerjakan puasa Syawal dengan segera setelah 1 Syawal lebih utama. 

Imam Ar-Ramli rahimahullah mengatakan, “Mengerjakan puasa Syawal berturut-turut sehari setelah Idul Fitri lebih utama dikarenakan: (1) lebih segera dalam melakukan ibadah dan (2) supaya tidak bertemu dengan halangan yang membuat sulit untuk berpuasa.” (Nihayah Al-Muhtaj). 

Baca juga: 5 Manfaat Puasa Syawal Bagi Kesehatan setelah Lebaran Idul Fitri

Dengan mengetahui seluruh hadits tentang puasa Syawal tersebut, diharapkan saat menjalankan puasa Syawal menjadi lebih khusyuk.


Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: