Senin, 06 JANUARI 2025 • 15:20 WIB

Benarkah Cleansing Foam Penyebab Kulit Kering? Ini Penjelasan dan Rekomendasi Produk Sesuai Jenis Kulit

Author

Ilustrasi wanita sedang memakai sabun muka yang berbusa atau cleansing foam. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Foaming cleanser atau pembersih wajah berbusa telah lama menjadi favorit dalam rutinitas perawatan kulit. Namun, apakah benar produk ini bisa menyebabkan kulit kering?

Mari kita telusuri lebih jauh fakta tentang cleansing foam, cara kerjanya, siapa yang cocok menggunakannya, serta evolusi formulanya yang semakin ramah kulit.

Bagaimana Cara Kerja Pembersih Cleansing Foam?

Ilustrasi facial foam. (Freepik)

Inti dari cleansing foam adalah bahan aktif yang disebut surfaktan. Zat ini bertanggung jawab menciptakan busa dan menghilangkan kotoran dari kulit.

Menurut Evelyn Tay, seorang dermatologis dan pendiri Lumine Dermatology & Laser Clinic, "Surfaktan bekerja dengan memecah minyak dan kotoran di kulit."

Baca Juga: 4 Tips Perawatan Kulit Wajah saat Breakout Parah, Cleanser Gak Boleh Skip!

Namun, jenis surfaktan tradisional seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) sering dianggap terlalu keras karena dapat menghilangkan kelembapan alami kulit, menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi, terutama pada kulit sensitif.

Evolusi Formula Cleansing Foam

Industri kecantikan telah beradaptasi dengan kritik terhadap cleansing foam. Kini, produk-produk ini sering dilengkapi dengan bahan yang melembapkan dan menenangkan, seperti asam hialuronat dan niacinamide, untuk menjaga kelembapan kulit.

Selain itu, banyak cleansing foam modern yang diformulasikan dengan pH seimbang untuk mengurangi risiko iritasi, menjadikannya lebih aman untuk digunakan sehari-hari.

Namun, tidak semua pembersih berbusa sama. Evelyn Tay menyarankan untuk memperhatikan keseluruhan daftar bahan, bukan hanya satu komponen.

"Tidak semua produk yang mengandung SLS atau SLES buruk," jelasnya.

"Efeknya tergantung pada konsentrasi dan kombinasi bahan lain dalam formulasi," tambah Tay.

Menghapus Mitos "Squeaky Clean"

Ilustrasi wanita mencuci muka. (FREEPIK)

Banyak orang menyukai sensasi "squeaky clean" setelah mencuci wajah. Namun, sensasi ini sebenarnya menandakan bahwa minyak alami kulit telah terhapus.

Dr. Tay menjelaskan bahwa perasaan kencang atau "ketarik" dan terlalu bersih setelah mencuci wajah bisa menjadi tanda bahwa pembersih yang digunakan terlalu keras.

Hal ini dapat memicu iritasi, seperti kulit mengelupas atau terasa perih saat menggunakan produk perawatan kulit.

Untungnya, formulasi modern memungkinkan pembersih berbusa membersihkan secara efektif tanpa merusak lapisan pelindung kulit.

Selain itu, pembersih krim dan enzim yang diformulasikan dengan baik juga bisa menjadi alternatif yang efektif.

Siapa yang Sebaiknya Menghindari Pembersih Wajah yang Berbusa?

Ilustrasi cleansing foam atau pembersih wajah berbusa. (freepik.com)

Meskipun formulasi modern lebih ramah kulit, pembersih berbusa tidak cocok untuk semua orang.

Dr. Tay merekomendasikan agar individu dengan eksim wajah atau rosacea, terutama yang kondisinya tidak terkendali, menghindari pembersih jenis ini.

Sebagai gantinya, mereka dapat menggunakan pembersih krim atau bubuk enzim yang lebih lembut.

Rekomendasi Produk:

- La Roche-Posay Toleriane Caring Wash

Pembersih lembut ini dapat digunakan untuk membersihkan wajah dan menghapus riasan tanpa merusak lapisan pelindung kulit.

Diperkaya dengan niacinamide dan ceramide, produk ini cocok untuk kulit sensitif.

- Tirtir Hydro Boost Enzyme Powder Wash

Produk bubuk ini mengandung enzim, bubuk beras, dan kacang hijau untuk eksfoliasi lembut, serta probiotik dan hyaluronic acid untuk hidrasi.

Cleansing Foam untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat

Ilustrasi cleansing foam untuk berminyak dan berjerawat. (freepik.com)

Bagi mereka dengan kulit berminyak atau rentan jerawat, cleansing foam bisa menjadi pilihan tepat.

"Remaja dengan kulit berjerawat, terutama yang memiliki gaya hidup aktif, akan mendapat manfaat dari pembersih berbusa," kata Dr. Tay.

Formulanya mampu mengurangi sebum berlebih tanpa meninggalkan residu berat, memberikan rasa segar yang cocok untuk iklim tropis.

Baca Juga: 4 Kebiasaan Ini Bisa Picu Jerawat, Termasuk Salah Sabun Muka

Untuk kulit berminyak namun sensitif, Dr. Tay menyarankan rutinitas yang fleksibel.

"Kulit adalah organ dinamis, dan produksi minyak dapat berubah tergantung aktivitas, stres, dan hormon" katanya.

"Oleh karena itu, kombinasi pembersih non-berbusa untuk hari-hari ketika kulit terasa kering, dan pembersih berbusa untuk saat kulit lebih berminyak, seperti setelah olahraga, dapat membantu," jelasnya.

Rekomendasi Produk:

- The Ordinary Glucoside Foaming Cleanser

Menggunakan surfaktan berbasis tumbuhan, pembersih ini menghasilkan busa ringan yang membersihkan tanpa menghilangkan kelembapan. Dilengkapi antioksidan dan AHA untuk menjaga kulit tetap halus.

- La Prairie Foam Cleanser

Pembersih berbentuk mousse ini mampu menghapus riasan dan kotoran tanpa membuat kulit kering, sekaligus menenangkan kulit.

Cleansing foam memiliki tempatnya dalam dunia perawatan kulit, terutama bagi mereka dengan kulit berminyak atau berjerawat.

Namun, penting untuk memilih formulasi yang sesuai dengan kebutuhan kulit.

Jika kulit kamu cenderung kering atau sensitif, ada baiknya mempertimbangkan pembersih non-berbusa atau produk dengan bahan yang melembapkan.

Dengan memahami cara kerja produk ini, kamu dapat memilih pembersih wajah yang tidak hanya efektif tetapi juga aman untuk kulit kamu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Cnalifestyle.channelnewsasia.com

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir