Kamis, 08 SEPTEMBER 2022 • 12:55 WIB

Tokoh Ayah dalam 'Miracle in Cell No.7' Idap Disabilitas Intelektual, Kondisi Apakah Itu?

Author

Vino G. Bastian 'Miracle in Cell No.7' (IMDb)

Tengah menyita perhatian publik, Film 'Miracle in Cell No.7' menghadirkan sosok seorang ayah yang diperani oleh Vino G. Bastian dengan kondisi megidap disabilitas intelektual.

Berbeda dengan disabilitas pada umumnya, pengidap kondisi disabilitas intelektual tidak berkekurangan dalam kondisi fisiknya, melainkan keterbatasan dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif.

Fungsi intelektual yang dimaksud adalah seperti kemampuan untuk bernalar, belajar, membuat sebuah keputusan, dan mencari solusi untuk suatu masalah. Sementara yang dimaksud dengan perilaku adaptif adalah keterampilan yang diperlukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari, seperti kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, juga merawat diri.

Meski memiliki keterbelakangan fungsi intelektual, pengidap kondisi ini tetap bisa mempelajari hal-hal yang baru walaupun mereka mempelajarinya lebih lambat.

Kondisi disabilitas intelektual sampai saat ini memang masih terbilang jarang terjadi. Diperkirakan hanya 1 persen pengidap yang ada dan 85 persen diantaranya hanya mengidap DI yang ringan.

Untuk itu, kenali penyebab dan tanda disabilitas intelektual yuk!

Penyebab Disabilitas Intelektual

Secara umum, kondisi disabilitas intelektual disebabkan oleh bawaan sejak lahir yang terdiri dari 3 masa, yakni :

1. Masa Prenatal

Masa prenatal merupakan masa dimana bayi masih berada di dalam kandungan. Penyebabnya adalah gangguan kromosom, metabolisme, gangguan pembentukan otak janin, dan buruknya kondisi lingkungan saat masa kehamilan.

"Lingkungan buruk selama masa kehamilan misalkan radikal bebas karena ibunya bekerja di tempat yang selalu terpapar radikal bebas, nah itu bisa memengaruhi perkembangan janin." jelas Regis Machdy selaku Co-Founder Pijar Psikologi.

2. Masa Perinatal

Masa perinatal adalah masa saat bayi dilahirkan. Penyebabnya adalah kekurangan oksigen atau anoxia pada saat proses melahirkan. Entah disebabkan pecahnya ketuban atau tertundanya proses pembukaan.

"Banyak faktor saat melahirkan, anak tidak mendapat suplai oksigen yang cukup itu masa kritis dan bisa memengaruhi itelektualitasnya." ujar Regis.

Selain itu, kondisi DI pada masa perinatal juga bisa disebabkan oleh kurangnya berat badan bayi, kelahiran prematur yang pastinya memiliki resiko komplikasi tinggi, dan juga infeksi pada sang ibu seperti sifilis atau herpes.

3. Masa Postnatal

Masa postnatal pastinya adalah masa setelah bayi dilahirkan. Penyebabnya adalah terjadinya malnutrisi, infeksi, toksin, dan lingkungan yang kurang menstimulasi anak.

"Lingkungannya tidak pernah menstimulasi anak, bayinya diabaikan oleh ibu, tidak pernah diajak interaksi sampai umur 2 tahun enggak pernah diajak ngobrol, enggak pernah diberi mainan untuk pegang-pegang ya dia tidak akan tahu dunia, enggak akan punya konsep." ujar Regis.

Tanda Disabilitas Intelektual 

1. Sulitnya berkomunikasi

Orang dengan kondisi DI secara umum mengalami kesulitan dalam berkomunikasi yang juga menyebabkan sulitnya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

2. Lambat dalam mempelajari hal yang baru

Lambatnya perkembangan intelektual menyebabkan pengidap DI akan lebih lembat saat mempelajari hal-hal yang baru.

3. Sulitnya menguasai keterampilan dasar untuk diri sendiri

Pengidap DI akan sulit untuk menguasai keterampilan dasar untuk dirinya sendiri, seperti makan, mandi, serta berpakaian. Itulah mengapa pengidap DI banyak yang harus dibantu oleh orang lain walaupun sudah beranjak dewasa.

4. Sulit memahami hal baik dan buruk beserta konsekuensinya

Pengidap DI, terlebih anak-anak, akan sulit memahami norma dan tata krama yang ada di tengah masyarakat. Namun, jika ditangani dengan tepat, seiring berjalannya waktu, pengidap DI akan mampu bernalar dengan jauh lebih baik.

5. Memiliki masalah perilaku

Pengidap DI, terlebih anak-anak, sulit untuk mengatur emosinya. Maka dari itu, anak dengan kondisi DI akan sering mengalami tantrum yang meledak-ledak.

6. Lambatnya perkembangan semasa kanak-kanak

Hal yang satu ini sangat mudah untuk didiagnosa. Anak dengan kondisi intelektual pada masa perkembangannya akan jauh lebih lambat. Seperti, lambatnya kemampuan untuk merangkak, duduk, hingga berjalan.

Penulis : Keyla Melodia Klees

Artikel Menarik Lainnya :

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: