Kasus harian COVID-19 Indonesia melonjak tinggi pada Selasa (8/11/2022). Berdasarkan data kemarin kasus COVID-19 tembus 6.601. Lonjakan kasus ini diduga oleh tiga subvarian Omicron XBB, BA.2.75 dan BQ.1.
Meski belum dapat dibuktikan bahwa varian baru Omicron BQ.1 jadi penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.
Baca juga: Kasus Harian COVID-19 Tembus 6 Ribu, PPKM Bakal Naik Level?
Namun, perlu untuk kamu ketahui gejala apa saja yang akan dirasakan ketika seseorang terinfeksi varian baru ini.
Dilansir New York Times, gejala dari subvarian Omicron BQ.1 masih sama dengan varian Omicron sebelumnya kata Dr. Waghmare.
Gejala yang paling umum dirasakan ialah pilek ringan, sakit kepala dan sakit tenggorokan.
Dr. Waghmare juga mengatakan bahwa belum ada bukti kuat untuk menyatakan Omicron BQ.1 ini lebih parah dari varian sebelumnya.
Baca juga: Meroket! Kasus Harian COVID-19 Per 8 November Tembus 6.601, Meninggal 38 Orang
Tapi, di Amerika Serikat (AS) Omicron BQ.1 pada hari Jum'at (4/11/2022) varian baru ini menyumbang sekitar 35 persen kasus COVID-19 di AS.
Meski Indonesia mengalami peningkatan kasus COVID-19, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan wilayah Indonesia masih masuk dalam PPKM level 1.
Hanya ada tiga provinsi yang diwanti-wanti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantaran kasus COVID-19 berada di level 2 dan tiga.
Ketiga provinsi itu ialah DKI Jakarta berada di level 3, DI Yogyakarta dan Kalimantan Timur di level 2.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: