INDOZONE.ID - Paul Alexander, seorang pria yang dijuluki 'Polio Paul' telah hidup mengunakan paru-paru besi selama 70 tahun.
Paul berjuang mulai tahun 1952 ketika ia terjangkit polio pada usia enam tahun, saat wabah terburuk dalam sejarah Amerika Serikat, yang menyebabkan hampir 58.000 kasus, terutama menyerang anak-anak.
Dilansir Mirror, polio tersebut menyerang neuron motorik di sumsum tulang belakangnya, melumpuhkan kemampuan tubuh untuk bernapas tanpa bantuan.
Di tengah wabah tersebut, kemudian pada tahun 1955 vaksin polio berhasil ditemukan, dan akhirnya berhasil memberantas polio di Amerika pada tahun 1979.
Baca Juga: Penting! Ini 7 Langkah Lindungi Paru-paru saat Kualitas Udara Memburuk
Tapi, bagi Paul, hal tersebut sudah terlambat, dia tetap lumpuh dari leher ke bawah, meski sudah mendapatkan vaksin.
Setelah didiagnosis, Paul menjalani trakeotomi darurat dan ditempatkan di paru-paru besi. Sebuah mesin yang belum diproduksi sejak akhir tahun 60an.
Paru-paru besi, sebuah kapsul kedap udara, menutupi segala sesuatu kecuali kepala, menggunakan tekanan negatif untuk menarik oksigen dan mengembangkan paru-paru, sehingga memungkinkan pasien untuk bernapas.
Meski kini sudah ada pengobatan lebih modern, Paul tetap menggunakan paru-paru besi.
Dalam wawancaranya tahun 2020 dengan The Guardian, Paul menjelaskan keterikatannya pada 'kuda besi tua' miliknya dan penolakannya untuk membuat lubang tenggorokan lain yang diperlukan untuk mesin kontemporer.
Baca Juga: Kemenkes Buka Suara soal Kasus Polio Muncul Lagi: Cakupan Vaksinasi Rendah
Dia bahkan telah mempelajari teknik yang disebut 'pernapasan katak', yang melibatkan penggunaan otot tenggorokan untuk menelan oksigen satu suap sekaligus, mendorongnya ke tenggorokan dan ke paru-paru, sehingga dia dapat bernapas sebentar di luar paru-paru besi.
Di tengah kekuranganya, Paul berhasil menyelesaikan sekolah menengah atas, memproleh gelar sarjana hukum, berpraktek hukum selama beberapa dekade, dan menulis memoar, semuanya bergantung pada paru-paru besinya.
"Saya tidak pernah menyerah, dan saya masih tidak akan menyerah," kata Paul dalam sebuah wawancara tahun 2021.
Di usianya yang ke-77, Paul diakui Guinness World Records sebagai pasien paru-paru besi terlama dalam sejarah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mirror