INDOZONE.ID - Buat sebagian orang, istilah medis asfiksia mungkin belum banyak diketahui. Kondisi ini menjadi cukup populer, setelah ada seorang pria asal Aceh yang diduga dianiaya tiga anggota TNI, hingga meninggal.
Setelah dilakukan pemeriksaan, rupanya pria asal Aceh tersebut diduga meninggal akibat mengalami asfiksia. Lantas, apa itu asfiksia? Bagaimana penyebab hingga cara kerja asfiksia tersebut?
Dikutip dari Cleveland Clinic, asfiksia merupakan kondisi saat tubuh seseorang tidak mendapatkan cukup oksigen hingga berujung sesak napas. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, maka orang tersebut akan kehabisan oksigen dan meninggal.
Baca Juga: Batuk dan Sesak Napas Tak Kunjung Sembuh? Bisa Jadi Tanda Kanker Paru
Penyebab Asfiksia
Asfiksia umumnya disebabkan karena saluran pernapasan tersumbat akibat makanan atau benda tertentu. Lalu, bisa juga disebabkan karena tenggelam, reaksi alergi, asma, hingga paparan bahan kimia.
Seseorang yang mengalami asfiksia, harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama. Biasanya, Resusitasi jantung paru (CPR) jadi pertolongan pertama jika mengalami asfiksia.
Tidak hanya itu, tenaga medis juga bisa melakukan heimlich maneuver, apabila asfiksia disebabkan karena tersedak akibat makanan atau benda yang menghalangi saluran pernapasan.
Gejala Asfiksia
Dikutip dari Healthline, gejala yang ditunjukan bagi orang yang mengalami asfiksia, ada beberapa macam. Namun, gejala ini umumnya menyerang saluran pernapasan. Berikut poin-poin singkatnya!
- Napas cepat
- Sakit tenggorokan
- Pusing atau sakit kepala
- Kecemasan
- Hilang konsentrasi
- Suara serak
- Wajah atau bibir mengalami perubahan warna seperti kebiruan atau keabu-abuan
- Penurunan Kesadaran
- Tiba-tiba buang air kecil atau besar tanpa disadarinya
Baca Juga: Bukan Cuma Polusi Udara, Rupanya Ini Penyebab Anak-anak Zaman Sekarang Alergi dan Asma
Jenis-jenis Asfiksia
Dilansir dari Cleveland Clinic, Asfiksia rupanya memiliki beberapa jenis dan keluhan kondisi yang berbeda-beda. Inilah ulasan singkat dari jenis-jenis asfiksia.
- Asfiksia Mekanis
Kondisi ini terjadi ketika ada suatu benda yang menghalangi saluran pernapasan. Bisa juga, posisi tubuh tertentu yang bisa mengganggu sistem pernapasan.
- Asfiksia Traumatis
Kondisi asfiksia ini, terjadi akibat suatu peristiwa traumatis seperti kecelakaan, yang memengaruhi rongga dada. Sehingga, kejadian itu menyebabkan kadar oksigen menurun.
- Asfiksia Perinatal
Kemudian, asfiksia yang satu ini, bisa terjadi pada bayi baru lahir. Hal itu disebabkan bayi tidak mendapat oksigen cukup saat masih berada di dalam kandungan atau setelah dilahirkan.
- Asfiksia Komprensif
Lalu yang terakhir, asfiksia jenis ini bisa terjadi akibat kekuatan eksternal yang menekan dada atau perut seseorang. Hal tersebut dapat terjadi ketika seseorang berada di kerumunan. Misalnya, saat berada di tengah demo besar atau menonton konser.
Baca Juga: Fakta Penyakit Asma yang Disebut Enggak Bakal Bisa Sembuh, Ini Kata Ahlinya
Cara Kerja Asfiksia Pengaruhi Tubuh
Ketika seseorang bernapas, maka oksigen yang masuk melalui hidung, akan ditransfer melalui batang tenggorokan (trakea), lalu masuk ke paru-paru melalui bronkus dan bronkiolus.
Oksigen itu nantinya akan terus masuk ke dalam darah dan menjalar ke organ tubuh lain, termasuk otak. Sehingga, apabila otak seseorang tidak cukup mendapatkan oksigen, maka tubuh akan mengalami penurunan kesadaran dalam hitungan menit.
Apabila kondisi tersebut tidak segera ditangani, maka akan mengakibatkan kerusakan otak permanen hingga kematian.
Jadi, segera lakukan penanganan jika kamu mengetahui seseorang, atau mengalami sendiri kondisi asfiksia, ke rumah sakit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber