Kamis, 23 NOVEMBER 2023 • 14:18 WIB

Alat MRI untuk Pemeriksaan Stroke Makin Canggih, Sudah Pakai AI

Author

Press conference alat MRI untuk penyakit stroke. (Istimewa)

INDOZONE.ID - Alat MRI untuk pemeriksaan penyakit stroke dan kardiovaskular semakin canggih. Kini sudah dibantu dengan teknologi terbaru artificial intelligence (AI) berbasis algoritma.

Implementasi AI pada alat MRI diharapkan dapat membantu mempercepat layanan waktu deteksi, hingga 60% dengan hasil yang lebih tajam dan jernih.

Teknologi ini juga telah dikembangkan oleh 13 ahli dari seluruh dunia. 100% para ahli menyatakan teknologi ini mampu memberikan hasil yang jauh lebih baik dari teknologi generasi sebelumnya.

Sebanyak 21 radiologist dari 11 rumah sakit di 6 negara yang berbeda telah memberikan pengalaman setelah menggunakan teknologi ini. 90% mengatakan gambar lebih mudah dibaca, bisa dibaca lebih cepat dan mengurangi kelelahan mata, serta 80% mengatakan teknologi ini membuat pemeriksaan pasien menjadi lebih stabil.

Spesialis Radiologi dari National Hospital Surabaya Dr. Paulus Raharjo, SpRad(K), CCD menuturkan, penanganan stroke membutuhkan kecepatan dan ketepatan diagnosis terutama di periode emas, yaitu 3 sampai 4,5 jam setelah terjadi serangan untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen.

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele! Waspadai Gejala Stroke Ringan yang Dapat Sebabkan Sulit Konsentrasi hingga Depresi

Jika serangan stroke dapat dikenali lebih dini dan mendapat pertolongan sesegera mungkin, maka dampak buruk dari penyakit ini dapat diminimalkan.

"Teknologi MRI dengan artificial intelligence merupakan terobosan yang sangat penting untuk penanganan stroke di Indonesia," ujarnya kepada wartawan.

Diakuinya, saat ini, bidang radiologi di Indonesia sangat berkembang. Salah satunya yang sangat mencolok adalah intergrasinya dengan kecerdasan buatan (Artificial Inteligence).

AI kini menjadi hal yang berharga bagi para dokter radiologi, dal meningkatkan akurasi dan efisiensi diagnostik sambil memungkinkan layanan pasien yang lebih komprehensif. Mulai dari deteksi dini penyakit yang mengancam jiwa, menegakkan diagnosis pada kasus kegawatdaruratan dengan cepat dan tepat, sampai monitoring hasil pengobatan.

Baca Juga: Penderita Stroke Diimbau Batasi Makanan Tinggi Lemak saat Berbuka Puasa dan Sahur

"Pada penanganan kasus stroke, kecepatannya sangat menentukan keberhasilan terapi dan kesembuhan pasien," ucapnya.

Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia Putty Kartika menambahkan, Indonesia memiliki tantangan dalam menghadapi tingginya angka stroke. Sehingga ketersediaan MRI dengan teknologi terbaru sangat penting untuk membantu mendeteksi serangan stroke dan mencegah kefatalan.

“Tentunya ketersediaan teknologi harus diiringi dengan peningkatan kapabilitas dari tenaga kesehatan yang akan menjadi pengguna," tutupnya.

Perlu diketahui, di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian utama. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

Dari sisi pembiayaan, stroke menjadi salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu Rp3.23 triliun pada tahun 2022. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu sebesar Rp1,91 triliun.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Author
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir