Senin, 08 JANUARI 2024 • 14:59 WIB

Kisah Inspiratif Marie Thomas: Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Penuh dengan Talenta

Author

Maria Emilia Thomas atau yang biasa dikenal dengan Marie Thomas adalah seorang wanita yang menjadi dokter perempuan pertama di Indonesia.

INDOZONE.ID - Maria Emilia Thomas atau yang biasa dikenal dengan Marie Thomas adalah seorang wanita yang menjadi dokter perempuan pertama di Indonesia.

Marie Thomas lahir di Likoepang, Hindia Belanda atau yang kini dikenal sebagai Minahasa, Sulawesi Utara pada tanggal 17 Februari 1896.

Ayahnya bernama Adriaan Thomas yang merupakan seorang tentara dan ibunya bernama Nicolina Maramis.

Baca Juga: Dokter Sebut Fenomena ‘Disunat Jin’ Cuma Mitos, Ini Kondisi Medis yang Sebenarnya

Sejak kecil Marie Thomas sering berpindah-pindah sekolah karena ayahnya adalah seorang militer, tapi berkat profesi ayahnya tersebut Marie Thomas memiliki banyak pengalaman di berbagai sekolah dari Sulawesi hingga Jawa.

Marie Thomas adalah seorang dokter perempuan pertama di Indonesia yang lulus dari sekolah Pendidikan Dokter Hindia atau STOVIA (Sekolah tot Opleiding van Indische Artsen).

Peran Besar Aletta Jacobs

Pada mulanya, STOVIA tidak menerima mahasiswa perempuan. Dahulu banyak sekali perempuan yang mendaftar ke STOVIA, namun selalu ditolak.

Hingga pada akhirnya pada tahun 1911, Aletta Jacobs yang merupakan seorang dokter perempuan pertama di Belanda datang mengunjungi Hindia Belanda.

Aletta Jacobs mengatakan bahwa pasien-pasien perempuan harus ditangani oleh dokter-dokter perempuan. Lalu ia mendesak hal ini kepada seorang gubernur bernama Jenderal A. W. F. Idenburg.

Berkat jasa dari Aletta Jacobs inilah, akhirnya perempuan diizinkan untuk mendaftar dan bersekolah di STOVIA.

Kendala Biaya dan Lahirnya Sebuah Yayasan

Meski begitu, para perempuan ini yang bersekolah di STOVIA masih memiliki banyak kendala ketika bersekolah di sana.

Kendala tersebut adalah para mahasiswi perempuan ini harus membayar biaya studi mereka sendiri sementara para mahasiswa laki-laki di STOVIA biaya studinya ditanggung oleh pemerintah.

Dikarenakan kendala tersebut, para mahasiswi perempuan termasuk Marie Thomas merasa kesulitan dan keberatan.

Untuk mengatasi masalah ini Charlotte Jacobs seorang perempuan pertama yang memperoleh gelar di bidang farmakologi dan juga merupakan saudara dari Aletta Jacobs dan dibantu oleh Marie van Zeggelen dan Elisabeth van Deventer, mendirikan sebuah yayasan yang bernama Studiefonds voor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen.

Baca Juga: Dear Kaum Pria, Dokter Sebut Obat Kuat Gak Berhubungan dengan Risiko Kanker Prostat, tapi...

Yayasan ini didirikan dengan tujuan untuk memberikan dan membantu meringankan biaya pendidikan bagi perempuan bumiputera yang ingin melanjutkan studi di bidang kedokteran.

Pada tahun 1912, Marie Thomas mulai bersekolah di STOVIA dengan didukung oleh yayasan SOVIA dan menjadi satu-satunya mahasiswi perempuan di antara 200 laki-laki yang mendaftar pada saat itu. Pada tahun 1922, Marie Thomas akhirnya dinyatakan lulus dan berhasil menyelesaikan studinya di STOVIA dan beliau diakui sebagai lulusan wanita pertama di STOVIA.

Awal Karir sebagai Dokter

Marie Thomas dua dari kiri) memulai prakteknya di rumah sakit yang bernama Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting atau dikenal sebagai RS Dr Cipto Mangunkusumo.

Setelah lulus dari STOVIA, Marie Thomas memulai prakteknya di rumah sakit yang bernama Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting atau yang kini rumah sakit itu dikenal sebagai Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

Setelah itu dia bekerja di Medan, Manado, lalu kembali lagi ke Batavia dan bekerja di Rumah Sakit Budi Kemuliaan yang merupakan rumah sakit yang didirikan oleh yayasan SOVIA.

Setelah Marie Thomas menikah dengan Mohammad Joesoef yang merupakan seorang dokter juga asal Solok, mereka kemudian pindah ke Padang, Sumatera Barat. Di sana, Marie Thomas mengambil jabatan di Layanan Kesehatan Masyarakat.

Baca Juga: Waduh! Minyak Telon Ternyata Tidak Direkomendasi untuk Bayi, Ini Penjelasan Dokter

Setelah beberapa tahun tinggal di Padang, Marie Thomas dan suaminya pindah lagi ke Batavia dan Marie Thomas tergabung dengan partai Persatuan Minahasa. Kemudian, mereka pindah lagi ke Padang dan menetap di Fort de Kock atau yang sekarang dikenal dengan nama Bukittinggi.

Pada tahun 1950, Marie Thomas mendirikan sekolah kebidanan dan menjadi sekolah kebidanan pertama di Bukittinggi dan kedua di Indonesia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia