Kategori Berita
Media Network
Jumat, 22 SEPTEMBER 2023 • 09:08 WIB

Waduh! Minyak Telon Ternyata Tidak Direkomendasi untuk Bayi, Ini Penjelasan Dokter

 

Ilustrasi minyak telon dan perawatan bayi lainnya.

INDOZONE.ID - Wangi bayi sangat identik dengan minyak telon. Biasanya, setelah mandi, bayi langsung dipakaikan minyak telon di tubuhnya. 

Banyak orangtua memakaikan minyak telon kepada bayi, agar tubuhnya menjadi lebih hangat. Namun, tidak selalu minyak telon itu baik.

Jika kamu salah langkah dalam merawat si kecil, justru akan menimbulkan berbagai masalah. Apalagi, bayi memiliki kulit yang masih tipis dan sensitif. 

“Perlu diketahui bahwa kulit bayi itu sangat sensitif. Barrier pelindung tubuh manusia bagian paling luar adalah kulit. Di mana fungsi imunitasnya belum sempurna seperti kita dewasa,” ucap Dokter Spesialis Anak, dr. Ardi Santoso, pada video yang diunggah ke akun Instagram @ardisantoso, dikutip Indozone, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga: Perhatian! Bayi di Bawah 1 Tahun Disarankan Tidur Tanpa Bantal, Kenapa?

Menurutnya, kulit bayi yang masih lembut dan sensitif itu, tidak bisa terlalu sering atau banyak terkena minyak telon. Sebab, hal itu dapat merusak lapisan pelindung pada kulit si kecil.

“Jadi, ketika dia kena udara yang panas aja, jadi gampang rusak kan barrier-nya. Kena air yang terlalu dingin aja gampang rusak, apalagi kena bahan minyak-minyak yang sekiranya gak perlu, dan bisa dihindari, kalau gak dihindari akan rusak,” katanya.

“Kalau barrier kulitnya rusak, akhirnya kuman bisa masuk, bakteri bisa masuk, virus bisa masuk, alergen bisa masuk. Merah-merah jadinya, gatel, kering, macem-macem gitu,” sambungnya.

Ilustrasi bayi sedang dipakaikan minyak telon usai mandi.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, ini menyampaikan, penggunaan minyak telon memang tidak dilarang. Namun, orang tua harus bijak dalam menggunakan minyak tersebut.

“Tapi pada prinsipnya kalau terlalu sering menggunakan minyak-minyak yang tidak diperlukan, itu akan bikin iritasi di kulitnya. Sistem imunnya gak baik nanti. Jadi kalau mau bayinya hangat, pakai jaket, pakai selimut, pakai kaus dalam, ya?! Jangan pakai minyak,” imbuhnya.

Baca Juga: Orang Tua Baru Dengerin! Ini 7 Hal yang Dilarang Dilakukan kepada Bayi Newborn

Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Hal senada juga disampaikan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, dr. Arini Widodo. Ia mengatakan, penggunaan minyak telon pada bayi yang baru lahir, harus sangat berhati-hati.

“Sebenarnya ini tidak direkomendasikan terutama bayi baru lahir, apalagi karena kulitnya lebih tipis. Minyak telon bisa mengiritasi kulit karena mengandung campuran berbagai minyak," ujar dr. Arini, dikutip Indozone.

dr. Arini menjelaskan, efek hangat yang dirasakan bayi bukanlah karena minyak telon, melainkan inflamasi ringan sehingga menimbulkan rasa hangat. Namun, rasa hangat ini hanyalah sementara di saat pembuluh darah lebih melebar.

Ilustrasi minyak telon bayi.

Selain itu, setiap bayi memiliki kondisi kulit yang berbeda, terlebih pada bayi lahir prematur, ada bakat eksim, atau berat badan rendah. 

Menurut dr. Arini, bayi dengan ketiga kondisi tersebut perkembangan kulitnya akan lebih lama sempurna. Sehingga, lebih baik untuk tidak menggunakan minyak telon secara rutin.

"Ini sesuatu yang mungkin baik untuk diedukasi tentang pemakaian minyak telon, karena sebenarnya untuk pemakaian rutin tidak dianjurkan," ucapnya.

Baca Juga: Apa itu Hipotiroid Kongenital, Penyakit yang Bisa Menyerang Semua Bayi Baru Lahir?

Cara Mengetahui Kulit Bayi Sensitif atau Tidak

Pada kesempatan lain, Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Dr. Srie Prihianti, mengungkapkan, agak sulit untuk mengetahui bayi baru lahir itu memiliki kulit sensitif atau tidak. 

“Biasanya baru tiga sampai empat bulan pertama baru kelihatan, apakah dia memiliki bakat alergi. Belum tentu eksim atau dermatitis atopik. Tapi, mungkin alergi lain seperti asma dan lainnya,” ujar Srie.

Alumnus diploma dermatologi dari Institute of Dermatology Bangkok, Thailand itu menuturkan, kulit sensitif tersebut kadang rancu dengan alergi. 

“Alergi itu hanya salah satu penyebab dari kulit sensitif. Karena penyebab lainnya bisa juga dari riwayat keluarga,” imbuh wanita yang akrab dipanggil Anti ini.

Ilustrasi kulit bayi yang masih lembut dan sensitif.

Doktor yang mengambil studi PhD di bidang medical science di Juntendo University, Tokyo, Jepang itu mengingatkan, kulit sensitif dapat diketahui saat bayi memakai produk perawatan bayi. 

“Apakah muncul kulit kering, ruam, kemerahan, bruntus atau mudah gatal?” katanya.  

dr. Anti menyarankan, agar mencoba sedikit terlebih dahulu suatu produk, ke tubuh si kecil. Hal itu agar bisa mencegah terjadinya reaksi alergi pada bayi, dan tidak meluas ke seluruh tubuh.

“Pastikan bahwa produk perawatan bayi itu hypoallergenic. Kemudian, coba oleskan pada lengan bagian dalam. Diamkan selama satu sampai dua jam. Nanti, akan terlihat reaksinya apakah alergi atau tidak,” tandasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: ANTARA, Instagram/ardisantoso

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Waduh! Minyak Telon Ternyata Tidak Direkomendasi untuk Bayi, Ini Penjelasan Dokter

Link berhasil disalin!