INDOZONE.ID - Berbicara tentang penuaan, seringkali muncul persepsi bahwa kualitas tidur optimal pada lansia cenderung menurun.
Namun, dibalik segala mitos tersebut, para lansia sebenarnya bisa menjaga kebiasaan tidur yang baik sebagai bagian penting dari menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Untuk memahami lebih dalam tentang hubungan antara penuaan dan tidur, mari kita jelajahi bersama artikel ini.
Pola Tidur pada Lansia
Perubahan dalam tubuh, seperti gangguan jam biologis, perubahan hormonal, dan metabolisme, membuat masalah kualitas dan durasi tidur menjadi hal umum pada lansia. Seiring bertambahnya usia, waktu total tidur sedikit berkurang.
Mereka lebih sering terbangun di tengah malam karena menghabiskan waktu lebih sedikit dalam tidur mendalam.
Faktor lain yang memengaruhi tidur pada lansia melibatkan penyakit tertentu, kebutuhan buang air kecil di malam hari (nocturia), obat-obatan, kecemasan, ketidaknyamanan akibat kondisi kronis, lingkungan sekitar, paparan sinar matahari yang kurang, dan kurangnya aktivitas siang hari.
Bagaimana Penuaan Mempengaruhi Tidur?
Tidak sedikit orang yang tidak mengalami masalah tidur hingga mencapai tahap lansia, di mana semua faktor internal mengalami perubahan mendalam akibat proses penuaan.
Stres fisik atau emosional akibat peristiwa besar dalam hidup, seringkali menjadi pemicu gangguan tidur.
Kekhawatiran berlebihan dan ketakutan yang diikuti kaku otot, merangsang bagian otak yang mengontrol tidur, menghasilkan kualitas tidur yang buruk, dan ketidaknyamanan.
Kekurangan tidur dapat berpotensi menimbulkan kebingungan dan perubahan mental, dan bahkan setelah kekhawatiran dan stres teratasi, gangguan tidur jangka panjang bisa tetap ada.
Baca Juga: Studi: Berjalan 9.000 Langkah Sehari Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung pada Lansia
Masalah Kesehatan yang Mempengaruhi Tidur pada Lansia
Gangguan tidur pada lansia bisa berasal dari berbagai kondisi medis seperti apnea tidur obstruktif, demensia, penyakit kardiovaskular, emfisema, penyakit neurovaskular, penyakit refluks gastroesofageal (GERD), parasomnia, sindrom kaki gelisah, depresi, kecemasan, dan sebagainya.
Tidak hanya itu, jadwal tidur yang tidak teratur dalam jangka panjang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan lain, termasuk stres berlebihan, kelelahan, mudah tersinggung, dan bahkan dapat mengurangi daya ingat dan fungsi kognitif.
Baca Juga: Selain Bisa Jadi Teman, Hewan Peliharaan Bantu Perlambat Fungsi Kognitif Lansia
Tips Tidur Sehat untuk Lansia
Bagaimana caranya menjaga kualitas tidur optimal pada lansia? Berikut beberapa tips yang bisa membantu para lansia mengatasi insomnia dan menghadapi masalah tidur terkait usia:
1. Pertahankan jadwal tidur tetap dan hindari perubahan mendadak.
2. Hindari tidur siang. Jika tidak dapat menghindarinya, cobalah tidur sebentar, 10-15 menit dalam 8 Jam setelah bangun.
3. Berolahraga secara teratur
4. Batasi konsumsi minuman berkafein, rokok, makanan berlebihan, dan minuman beralkohol sebelum tidur.
5. Jaga kondisi rileks 1-2 jam sebelum tidur dengan membaca, mandi air hangat, berdoa, dan meditasi
Seiring penutupan artikel menjaga kualitas tidur optimal untuk para lansia, kita menyadari bahwa tidur yang baik adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan lansia.
Terlepas dari mitos tentang penurunan kualitas tidur seiring bertambahnya usia, para lansia memiliki kemampuan untuk mempertahankan kebiasaan tidur yang baik melalui pemahaman yang mendalam tentang perubahan fisik dan emosional yang terjadi.
Dengan memahami pola tidur yang umum terjadi pada lansia dan pengaruh penuaan terhadap tidur, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi masalah tidur dan meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.
Dari menjaga jadwal tidur yang teratur hingga mengadopsi gaya hidup sehat, setiap langkah kecil dapat membuat perbedaan besar.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bangkokhospital.com