Minggu, 07 APRIL 2024 • 13:28 WIB

Pihak RS Buka Suara Buntut Viral Video Pasien Ngamuk soal Harga Cek Gula Darah

Author

Video viral mengamuk di RS Mitra Keluarga dan istri pasien yang mengklarifikasi kejadian viral. (Tangkapan layar)

INDOZONE.ID - Rumah Sakit Mitra Keluarga, Surabaya memberikan klarifikasi usai beredar sebuah video di media sosial tentang seorang pasien pria yang ngamuk di sebuah rumah sakit lantaran protes soal harga cek gula darah. Dalam videonya pria tersebut protes usai mendapat tagihan pemeriksaan cek lab gula darah HbA1C yang dianggap terlalu tinggi.

Dalam video yang beredar, pria itu heran kenapa harga pemeriksaan gula darah HbA1C di rumah sakit tersebut mencapai Rp1 juta, padahal katanya pemeriksaan di luar hanya berkisar Rp200 ribu.

Tidak berhenti sampai di situ, pria tersebut juga protes karena biaya suntik dan obat mencapai Rp2 juta.

"Jangan saling lempar, tanggung jawab. Itu ngomong bagian ini bagian ini, sumbernya mana, saya mau ketemu orangnya siapa yang bikin. Masa HbA1C itu Rp1 juta, di luar cuman Rp200 sekian. Suntik masukkan obat gitu aja Rp2,6 juta. Gila enggak harganya," ujar pria dalam video itu, seperti dilihat Indozone, Sabtu (6/4/2024).

Baca Juga: Viral Pasien Mengamuk Sebab Cek Gula Darah Tarif Rp200 Ribu Jadi Rp2 Juta, Imbasnya Malah Bikin Naik Darah

Usai viral dan menggegerkan dunia maya, pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya pun buka suara.

Pihak RS Mitra Keluarga Surabaya menyampaikan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan pasien dan keluarga, buntut viralnya video tersebut.

"Sehubungan dengan video yang beredar beberapa waktu lalu, kami dari pihak Mitra Keluarga hendak meluruskan beberapa hal agar masyarakat mendapat informasi yang utuh atas insiden yang telah terjadi," tulis perwakilan RS Mitra Keluarga kepada Indozone melalui pesan singat.

"Beberapa waktu lalu, tersebar video yang memperlihatkan seseorang menyampaikan komplain pada karyawan Mitra Keluarga Satelit (Sukomanunggal) Surabaya."

Pasien datang ke IGD pada Sabtu, 30 Maret 2024. Tenaga medis Mitra Keluarga pun segera melakukan tindakan yang diperlukan.

Baca Juga: Viral Kasus Bullying Seret Nama Anak Vincent Rompies, Berikut 4 Dampak Psikologis pada Korban di Sekolah

"Sebelum tindakan, pihak Mitra Keluarga telah menyampaikan informasi mengenai tindakan, administrasi, serta biayanya. Istri, sebagai penanggung jawab pasien pun sudah memahami dan menyetujui tindakan tersebut."

"Persetujuan ini pun ditandai dengan tanda tangan persetujuan tindakan medis beserta biaya. Petugas medis juga telah menjelaskan efek samping dari obat tersebut."

Dalam pertemuan tersebut, istri dari pasien mengaku tidak mengetahui soal perekaman dan penyebaran video yang kini viral di media sosial.

 

Lebih lanjut, pihak RS Mitra Keluarga juga menegaskan bahwa permasalahan dengan paisen sudah selesai secara baik-baik.

Istri pasien angkat suara soal beredar video pasien yang mengamuk tentang harga. (Tangkapan layar)

Berikut ini pernyataan dari istri pasien yang sudah ditranskrip dari video pernyataan.

"Saya adalah istri dari pasien, saya membawa suami saya ke IGD RS Mitra Keluarga Surabaya pada hari Sabtu tanggal 30 Maret 2024 dengan keluhan lemas tangan dan kaki kanan secara tiba-tiba diserta cadel. Sampai di IGD, suami saya langsung mendapatkan penanganan secara cepat dan segera dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala. Kemudian saya diberikan penjelasan oleh Dokter Spesialis Saraf untuk diberikan obat pengencer darah melalui suntikan. Semua tindakan yang akan dilakukan sudah diberikan penjelasan kepada saya dan saya sudah menyetujui semua tindakan tersebut."

Baca Juga: Dinkes Kampar Klarifikasi Surat Larangan Minum Air Sikumbang

"Saat ini keadaan suami saya jauh sudah jauh lebih baik, tidak ada lemas tangan dan kaki kanannya juga sudah normal, dan saya sangat bersyukur dengan respon cepat dari tim Mitra Keluarga Surabaya."

"Tentang video yang sudah beredar, saya tidak mengetahui pada saat video tersebut dibuat dan saya rasa itu hanya kesalahpahaman internal keluarga. Saya berharap video yang sudah beredar tidak perlu disebarluaskan lagi dan saya juga berharap semoga video tersebut tidak merusak hubungan baik yang sudah terjalin antara kami dan RS Mitra Keluarga Surabaya."

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wawancara