Sabtu, 20 APRIL 2024 • 10:15 WIB

Virus Hendra: Gejala, Penularan, dan Pencegahannya yang Harus Kamu Waspadai

Author

Ilustrasi Seekor Kuda (Freepik.com @YuliiaKa)

INDOZONE.ID - Virus Hendra, sebuah penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, umumnya disebarkan oleh kuda.

Gejala setelah terinfeksi sering kali menyerupai gejala flu. Namun, tanpa perawatan yang tepat, gejala ini dapat memburuk dan bahkan mengancam jiwa.

Baca Juga: 7 Obat Flu dan Batuk Berdahak Dewasa Terbaik, Cepat Menyembuhkan dan Tersedia di Apotik

Jadi, bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang virus Hendra, mari simak penjelasannya di bawah ini!

Apa yang Dimaksud dengan Virus Hendra?

Ilustrasi Seekor Kuda (Freepik.com @wirestock)

Virus Hendra pertama kali terdeteksi saat terjadi wabah pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia pada tahun 1994.

Pada peristiwa tersebut sebanyak 21 kuda pacu serta dua orang dinyatakan meninggal karena terinfeksi virus Hendra.

Menurut laporan resmi dari Kementerian Kesehatan RI, belum ada kasus virus Hendra yang tercatat di Indonesia, baik pada hewan maupun manusia.

Namun, berdasarkan penelitian tertentu, ditemukan bahwa beberapa spesies kelelawar di Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara memiliki antibodi terhadap virus Hendra.

Dipercaya bahwa virus Hendra berasal dari paparan kuda terhadap virus yang terdapat dalam urine kelelawar buah.

Baca Juga: Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Pada saat kuda terinfeksi, virus ini bisa menyebar ke dalam cairan di tubuh kuda, termasuk liur, urine, dan cairan hidungnya.

Oleh karena itu, kontak langsung dengan cairan, jaringan tubuh, atau kotoran kuda yang terinfeksi meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

Sampai saat ini, penularan virus Hendra diketahui hanya terjadi dari kuda ke manusia. Ini berarti kemungkinan penularan antar manusia sangatlah rendah.

Gejala dan Pencegahan Virus Hendra

Ilustrasi orang batuk

Karena kuda tidak umum dipelihara, hanya sebagian orang yang lebih rentan terhadap virus Hendra, seperti pengelola kandang kuda dan penunggangnya.

Hal ini perlu waspada jika kuda menunjukkan beberapa tanda virus Hendra, seperti:

  1. Lendir hidung berbusa
  2. Suhu tubuh tinggi
  3. Kesulitan bernapas
  4. Berkeringat
  5. Kejang otot
  6. Gangguan keseimbangan, seperti sulit berjalan dan memiringkan kepala.

Sementara itu, gejala virus Hendra pada manusia biasanya muncul setelah 9–16 hari virus masuk ke dalam tubuh. Beberapa gejalanya termasuk:

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Batuk kering
  4. Sakit tenggorokan
  5. Kesulitan bernapas
  6. Pusing
  7. Kantuk yang tidak biasa
  8. Kebingungan.

Dari gejala yang timbul, virus ini menyerang sistem pernapasan (paru-paru) atau sistem saraf (otak).

Jika tidak diobati, virus Hendra dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:

  • Pneumonia septik, yaitu infeksi paru-paru yang berat dengan nanah, pembengkakan, dan kerusakan jaringan paru-paru.
  • Ensefalitis, yaitu peradangan otak berat yang dapat menyebabkan kejang atau koma.

Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan virus Hendra. Perawatan bertujuan untuk meredakan gejala dan mengurangi risiko komplikasi.

Oleh karena itu, pencegahan menjadi hal utama untuk mencegah penyakit ini. Kamu dapat menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih.

Seperti mencuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan kuda, menghindari kontak dengan kuda yang sakit, dan tidak menyentuh wajah dengan tangan yang kotor.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Better Health