INDOZONE.ID - Mayoritas orang Indonesia sangat menyukai gorengan. Gorengan merupakan salah satu makanan yang murah meriah serta dapat dimakan kapan saja. Rasa gurih yang dipadu dengan kerenyahan tepungnya membuat banyak orang jatuh cinta dengan makanan ini.
Terlebih lagi jika disantap di daerah pegunungan yang sejuk atau saat hujan, benar-benar terasa nikmat sekali.
Namun, jangan terlena dengan kenikmatan gorengan. Kita harus tetap waspada, jangan terlalu banyak mengonsumsi gorengan. Makanan yang digoreng cenderung memiliki kandungan kalori yang tinggi dan lemak trans.
Makanan yang digoreng dengan minyak panas memang menghasilkan cita rasa yang luar biasa enaknya. Akan tetapi, kita perlu ketahui bahwa dibalik kenikmatannya, banyak gangguan kesehatan yang mengintai ketika kita berlebihan mengonsumsinya.
Baca Juga: 5 Resiko Berbahaya bagi Kesehatan akibat Terlalu Banyak Mengkonsumsi Gorengan saat Berbuka Puasa
Beberapa efek samping memakan gorengan antara lain:
1. Menyebabkan kelebihan berat badan
Ketika makanan digoreng, maka akan otomatis menyerap lemak yang terkandung di minyak. Hal ini menyebabkan kalori menjadi tinggi. Semakin banyak asupan kalori, maka akan berisiko juga meningkatkan peluang terjadinya obesitas.
Hal ini juga berlaku bagi sayuran yang ditumis atau digoreng dengan minyak yang sangat banyak. Tidak hanya kalori, kandungan lemak trans juga berpeluang memicu obesitas. Lemak trans dapat mempengaruhi kerja hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan dan penyimpanan lemak.
2. Memicu penyakit jantung
Memakan gorengan meningkatkan risiko terkena obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung. Kandungan lemak trans pada gorengan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Baca Juga: Apakah Penyakit Herpes Berbahaya? Pencegahan dan Pengobatan yang Efektif
Kolesterol tinggi adalah akar dari segala penyakit pada jantung dan pembuluh darah, seperti stroke, serangan jantung, dan jantung koroner.
3. Diabates tipe 2
Tepung yang menjadi pelapis makanan asal ketika digoreng, mengandung kalori, karbohidrat, dan lemak tidak sehat. Terlalu banyak lemak tidak hanya memicu obesitas, tapi juga diabetes tipe 2.
Hal ini bisa terjadi pada siapa saja dan usia berapapun.
4. Kanker
Pada proses menggoreng pastinya menimbulkan suhu tinggi, di mana hal ini memicu terbentuknya zat akrilamida, yang dapat memicu terjadinya kanker, termasuk kanker usus besar. Makanan bertepung seperti kentang dan ayam goreng, diketahui mengandung zat akrilamida yang lebih tinggi ketika terpapar suhu tinggi.
Jika terlalu banyak mengonsumsinya, diduga bisa menyebabkan beberapa jenis kanker, seperti kanker ovarium. Selain itu, lemak trans pada gorengan dapat meningkatkan senyawa yang menimbulkan peradangan pada tubuh, yang disebut dapat berkontribusi juga menimbulkan kanker.
Baca Juga: Sering Dilarang, Ternyata Ini Lho Alasan Gorengan Enggak Dianjurkan untuk Buka Puasa
Pencegahan Bahaya Gorengan
Bahaya yang ditimbulkan dari memakan terlalu banyak gorengan tidak bisa dianggap remeh. Segera batasi kebiasaan untuk memakan gorengan.
Jika memang masih ingin memakan gorengan beberapa tips yang bisa dilakukan yaitu menggunakan minyak yang sehat, hindari menggoreng dengan suhu yang terlalu tinggi (disarankan pada suhu 176-1900C), kurangi minyak pada makanan dengan meniriskannya menggunakan tisu, dan ganti cara memasak seperti misal dengan memanggangnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia.