Selasa, 11 JUNI 2024 • 20:36 WIB

4 Alasan Orang Korea Selatan dan Jepang Tidak Bau Badan

Author

4 Alasan Orang Korea Selatan dan Jepang Tidak Bau Badan (freepik.com)

INDOZONE.ID - Bau badan adalah masalah umum yang sangat bervariasi di antara individu. Namun orang Korea Selatan dan Jepang cenderung memiliki bau badan yang lebih sedikit dibandingkan orang dari negara lain.

Apa rahasia di balik fenomena ini? Berikut 4 alasan orang Korea Selatan dan Jepang tidak bau badan.

1. Gen ABCC11 sebagai Kunci Utama

4 Alasan Orang Korea Selatan dan Jepang Tidak Bau Badan (freepik.com)

Salah satu alasan utama rendahnya bau badan pada orang Korea Selatan dan Jepang adalah keberadaan gen ABCC11. Gen ini memainkan peran penting dalam menentukan jenis keringat yang diproduksi oleh tubuh kita.

Ada dua jenis kelenjar keringat utama: kelenjar ekrin yang menghasilkan keringat berair tanpa bau, dan kelenjar apokrin yang mengeluarkan zat lebih kental dan berbau.

Varian tertentu dari gen ABCC11, yang banyak ditemukan di kalangan orang Asia Timur, mengurangi produksi keringat yang berbau dengan membatasi aktivitas kelenjar apokrin.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 80-95% orang Korea dan Jepang memiliki varian gen ini.

Baca Juga: Cara Menghindari Bau Badan: Panduan Lengkap untuk Tetap Segar Sepanjang Hari

2. Bakteri dan Keringat di Balik Bau Badan

Bakteri dan Keringat di Balik Bau Badan Orang Korea dan Jepang (freepik.com)

Untuk memahami pengaruh gen ABCC11 terhadap bau badan, kita harus melihat lebih dalam tentang proses keringat. Ketika kita berkeringat, bukan hanya air yang dikeluarkan, tetapi juga garam, protein, dan senyawa lainnya.

Bau badan terjadi ketika bakteri di kulit kita memecah senyawa-senyawa ini, menghasilkan zat berbau.

Kelenjar apokrin, yang terutama terdapat di area seperti ketiak dan selangkangan, menghasilkan keringat yang mengandung lebih banyak protein dan lipid. Senyawa-senyawa ini menjadi sumber makanan bagi bakteri, menghasilkan bau yang lebih kuat.

Namun, orang dengan varian gen ABCC11 memiliki kelenjar apokrin yang kurang aktif, sehingga menghasilkan lebih sedikit keringat yang menyebabkan bau badan.

3. Hubungan Genetik dengan Populasi Asia

Hubungan genetik dengan populasi Asia pada bau badan orang Korea Selatan dan Jepang (freepik.com)

Beberapa studi menunjukkan korelasi kuat antara varian gen ABCC11 dan populasi Asia Timur. Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Investigative Dermatology menemukan bahwa 80-95% orang Korea dan Jepang memiliki varian gen ini.

Sebaliknya, hanya sekitar 2% orang Eropa dan 3% orang Afrika yang memiliki varian yang sama. Perbedaan genetik ini membantu menjelaskan mengapa orang dari Korea Selatan dan Jepang cenderung memiliki bau badan yang lebih sedikit.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Bau Badan dengan Mudah, Alami dan Efektif

4. Faktor Kebiasaan dan Kebudayaan

Faktor kebiasaan dan kebudayaan orang Korea Selatan dan Jepang terkait bau badan. (freepik.com)

Selain faktor genetika, kebiasaan dan budaya juga berperan dalam mengurangi bau badan. Orang Korea Selatan dan Jepang sangat menekankan kebersihan, dengan mandi setiap hari dan sering menggunakan produk perawatan pribadi menjadi hal yang umum.

Kebiasaan ini, dikombinasikan dengan keunggulan genetik dari varian gen ABCC11, berkontribusi pada rendahnya bau badan yang terlihat di populasi ini.

Demikianlah beberapa penjelasan tentang 4 alasan orang Korea Selatan dan Jepang tidak memiliki bau badan.Secara keseluruhan, rendahnya bau badan di kalangan orang Korea Selatan dan Jepang dapat ditelusuri kembali ke varian gen ABCC11.

Varian genetik ini membatasi produksi keringat berbau dengan mengurangi aktivitas kelenjar apokrin. Selain itu, kebiasaan budaya yang berfokus pada kebersihan turut memperkuat rendahnya bau badan di populasi ini.

Perpaduan antara genetika dan budaya ini memberikan wawasan unik tentang ilmu biologi dan keragaman budaya di tengah masyarakat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Medicalchannelasia.com