INDOZONE.ID - Kafein adalah salah satu zat yang paling populer dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia.
Banyak orang mengandalkan kafein untuk meningkatkan energi dan kewaspadaan.
Namun, bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan mental, terutama kecemasan? Berikut beberapa alasan kafein yang dapat menyebabkan kecemasan.
Kafein dan Kecemasan
Kafein dapat memicu gejala yang mirip dengan kecemasan, seperti kegugupan dan detak jantung yang cepat. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, kafein bisa menyebabkan kecemasan.
Kafein adalah zat yang sangat populer dan digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, sekitar 85 persen populasi mengonsumsi kafein setiap hari.
Hubungan antara Kafein dan Kesehatan Mental
Ada hubungan antara konsumsi kafein dan kesehatan mental. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), ada empat gangguan yang terkait dengan kafein:
- Keracunan kafein
- Penarikan kafein
- Gangguan terkait kafein yang tidak ditentukan
- Gangguan yang disebabkan oleh kafein lainnya (gangguan kecemasan, gangguan tidur)
Baca Juga: Mengenal Manfaat dan Efek Samping Kafein, Kandungan Khas dalam Kopi yang Digemari Banyak Orang
Sebuah studi tahun 2008 menunjukkan bahwa kafein meningkatkan kewaspadaan dengan menghalangi zat kimia di otak (adenosin) yang membuat kamu merasa lelah, sambil memicu pelepasan adrenalin yang meningkatkan energi.
Jika jumlah kafein cukup tinggi, efek ini bisa menyebabkan kecemasan.
Gejala Kecemasan oleh Kafein
Menurut Harvard Medical School, gejala yang disebabkan oleh kafein bisa meniru gejala kecemasan, seperti:
- Gugup
- Gelisah
- Sulit tidur
- Detak jantung cepat
- Masalah pencernaan
Konsumsi Kafein yang Berhenti Tiba-Tiba (Penarikan Kafein)
Jika kamu terbiasa mengonsumsi kafein secara teratur dan tiba-tiba berhenti, kamu bisa mengalami beberapa gejala seperti:
- Sakit kepala
- Kecemasan
- Kelelahan
- Suasana hati yang tertekan
- Sulit berkonsentrasi
- Gemetar
- Iritabilitas
Penarikan kafein tidak dianggap berbahaya seperti penarikan obat-obatan, tetapi bisa sangat mengganggu.
Berapa Banyak Kafein yang Kamu Konsumsi?
Kandungan kafein bervariasi tergantung pada jenis minuman, jumlah, dan cara pembuatannya. Berikut adalah kandungan kafein dalam beberapa minuman populer:
- 8 ons kopi tanpa kafein mengandung 3–12 mg
- 8 ons kopi hitam biasa mengandung 102–200 mg
- 8 ons espresso mengandung 240–720 mg
- 8 ons teh hitam mengandung 25–110 mg
- 8 ons teh hijau mengandung 30–50 mg
- 12 ons soda mengandung 37–55 mg
- 12 ons minuman energi mengandung 107–120 mg
Berapa Banyak Kafein yang Dianggap Terlalu Banyak?
Menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), 400 miligram per hari, setara dengan sekitar 4 cangkir kopi, biasanya tidak menyebabkan efek negatif atau berbahaya bagi orang dewasa yang sehat. Namun, sekitar 1.200 mg kafein dapat menyebabkan efek toksik seperti kejang.
Baca Juga: Jangan Sepele! Ini Tanda-tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Kafein
Sensitivitas terhadap kafein bervariasi antara individu, jadi penting untuk memperhatikan reaksi tubuhmu sendiri. Beberapa obat juga dapat dipengaruhi oleh konsumsi kafein, jadi konsultasikan dengan dokter jika kamu memiliki kekhawatiran ini.
Demikianlah beberapa penjelasan mengenai alasan kafein dapat menyebabkan kecemasan.
Terdapat hubungan antara konsumsi kafein dan kecemasan, termasuk kecemasan yang diinduksi oleh kafein.
Namun, bagi kebanyakan orang, konsumsi kafein dalam jumlah sedang, aman dan dapat memberikan manfaat. Mengurangi atau menghilangkan kafein dari pola makan anda secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala yang juga dapat memicu kecemasan.
Jika kamu merasa kecemasan meningkat karena kafein, atau kafein membuatmu merasa cemas, bicarakan dengan dokter untuk menentukan jumlah yang tepat mengonsumsi kafein.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline.com