INDOZONE.ID - Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Kondisi ini sering kali disertai dengan berbagai mitos yang dapat membingungkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa mitos dan fakta tentang penyakit glaukoma. Salah satunya menjadi mitos paling umum dan sering beredar di masyarakat.
1. Mitos: Semua Pasien yang Didiagnosis Glaukoma Punya Tekanan Mata yang Tinggi
Fakta: Tidak selalu benar. Glaukoma disebabkan oleh kerusakan saraf optik. Saat saraf ini memburuk, bintik buta muncul dalam bidang penglihatan.
Kerusakan saraf ini sering terkait dengan peningkatan tekanan dalam mata, yang disebabkan oleh penumpukan cairan (humor aquos) di dalamnya.
Meskipun tekanan mata yang tinggi umumnya dikaitkan dengan glaukoma, ada jenis glaukoma yang memiliki tekanan normal di mana saraf optik dapat rusak, meskipun tekanan mata bersifat normal.
2. Mitos: Glaukoma Hanya Terjadi pada Orang Tua
Fakta: Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan, terutama pada orang tua. Namun, glaukoma bisa terjadi pada usia berapa pun, termasuk bayi baru lahir dan anak-anak, yang disertai kondisi mata atau kelainan fisik lainnya.
Glaukoma umumnya sudah ada sejak lahir atau berkembang di beberapa tahun pertama kelahiran bayi, meskipun terkadang tidak ada gejala.
3. Mitos: Orang Asia Punya Risiko Lebih Tinggi Menderita Glaukoma Dibandingkan Orang Barat
Fakta: Ini benar. Glaukoma lebih sering ditemukan pada orang Asia atau Hispanik dibandingkan dengan orang Barat.
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Penyakit Glaukoma dan Penyebabnya
Di Thailand, data statistik menunjukkan bahwa 1 dari 6 orang Thailand yang berusia di atas 50 tahun telah mengalami glaukoma.
4. Mitos: Jika Dibiarkan, Katarak Dapat Berkembang dan Menjadi Glaukoma
Fakta: Katarak tidak terkait langsung dengan glaukoma. Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang biasanya jernih. Lensa, tempat terbentuknya katarak, berada di belakang bagian berwarna mata yang disebut iris.
Saat lensa menua, menjadi kurang lentur, kurang tembus cahaya, dan lebih tebal. Kondisi terkait usia dan medis menyebabkan jaringan dalam lensa rusak dan berkelompok, menyebabkan area kabur di lensa.
Katarak menghalangi cahaya yang lewat melalui lensa, mengaburkan penglihatan. Meskipun demikian, katarak dan glaukoma memiliki faktor risiko yang serupa, seperti usia lanjut, tekanan darah tinggi, diabetes, dan cedera mata.
Karena katarak dan glaukoma bisa terjadi seiring penuaan, banyak orang di atas 60 tahun mungkin mengalami kedua kondisi ini.
5. Mitos: Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu Melihat Layar Komputer Meningkatkan Risiko Glaukoma
Fakta: Meskipun bukti ilmiah belum secara pasti menemukan bahwa penggunaan komputer yang berlebihan adalah salah satu penyebab glaukoma, menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar komputer dapat meningkatkan risiko glaukoma, terutama jika pasien mengalami rabun jauh.
6. Mitos: Gejala Glaukoma Sering Diawali dengan Nyeri Mata
Fakta: Gejala glaukoma bervariasi sesuai jenisnya. Beberapa jenis tidak menunjukkan tanda awal.
Gejalanya sering muncul secara perlahan dan perubahan penglihatan tidak dapat terdeteksi, hingga glaukoma mencapai tahap lanjut dengan kerusakan saraf optik lebih dari 50%, menyebabkan penglihatan kabur.
Baca Juga: Studi: Polusi Udara Berisiko Tingkatkan Glaukoma
Glaukoma terbagi menjadi dua jenis utama: glaukoma sudut terbuka, yang paling umum, di mana saluran aliran mata sebagian tersumbat; dan glaukoma sudut tertutup, di mana iris menonjol ke depan, menyempitkan atau memblokir saluran aliran mata yang dapat meningkatkan tekanan mata.
Gejala yang dapat timbul meliputi nyeri mata, penglihatan kabur dan sakit kepala parah.
7. Mitos: Glaukoma Bersifat Keturunan
Fakta: Glaukoma cenderung menurun dalam keluarga. Pada beberapa orang, ilmuwan telah mengidentifikasi gen yang berpotensi terkait dengan tekanan mata tinggi dan kerusakan saraf optik.
Oleh karena itu, orang dengan riwayat keluarga glaukoma memiliki risiko relatif 5-6 kali lebih besar untuk mengalami glaukoma dibandingkan dengan orang tanpa riwayat keluarga.
Dalam hal ini, pemeriksaan mata dini sangat dibutuhkan untuk mendeteksi glaukoma, bahkan yang tanpa gejala.
Demikian beberapa penjelasan mengenai mitos dan fakta tentang penyakit glaukoma dan nomor 6 yang paling umum dan sering beredar di masyarakat. Glaukoma adalah kondisi serius yang bisa menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
Banyak mitos tentang glaukoma yang bisa menyesatkan dan mencegah orang mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Dengan pemahaman yang lebih baik dan tindakan pencegahan yang tepat, kita bisa mengurangi risiko dan dampak dari glaukoma.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bangkokhospital.com