INDOZONE.ID - HIV dan AIDS masih menjadi topik yang sering disalahpahami oleh banyak orang. Ada banyak mitos yang beredar yang dapat menyebabkan kesalahpahaman dan stigma terhadap mereka yang hidup dengan HIV. Berikut beberapa penjelasan mengenai 9 mitos dan fakta tentang HIV dan AIDS dan nomor 5 yang paling umum.
1. Memiliki HIV Berarti Memiliki AIDS
Salah satu mitos yang umum adalah bahwa memiliki HIV berarti seseorang juga memiliki AIDS. Sebenarnya, HIV adalah virus yang merusak sel imun CD4 dalam tubuh, yang berfungsi untuk melawan penyakit.
Dengan pengobatan yang tepat, seseorang bisa hidup dengan HIV selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade tanpa berkembang menjadi AIDS. AIDS, atau Acquired Immunodeficiency Syndrome, didiagnosis ketika seseorang dengan HIV juga mengalami infeksi oportunistik tertentu atau jumlah sel CD4 turun di bawah 200.
2. HIV Menular Melalui Kontak Fisik
Banyak orang masih percaya bahwa HIV dapat menyebar melalui kontak fisik seperti berpelukan atau berbagi handuk. Faktanya, HIV tidak bisa menyebar melalui cara-cara ini. Penularan HIV melalui transfusi darah sangat jarang karena suplai darah di Amerika Serikat diuji dengan ketat. Namun, HIV dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa pelindung, berbagi jarum suntik, atau membuat tato dari peralatan yang tidak steril.
Baca Juga: 5 Cara Terbaik Mencegah HIV dan AIDS
3. Penderita HIV Hanya Memiliki Beberapa Tahun untuk Hidup
Berkat kemajuan obat-obatan HIV, banyak orang yang terinfeksi dapat hidup selama beberapa dekade dengan kondisi ini dan memiliki rentang hidup yang normal atau hampir normal. Pencegahan perkembangan HIV menjadi AIDS dapat dilakukan dengan rutin berkonsultasi ke dokter, mengonsumsi obat sesuai petunjuk dan mengikuti arahan medis.
4. Gejala HIV Selalu Terlihat
Tidak semua orang yang terinfeksi HIV menunjukkan gejala secara langsung. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala selama bertahun-tahun setelah terinfeksi.
Namun, beberapa orang dapat mengalami gejala mirip flu atau mononukleosis dalam 10 hari hingga beberapa minggu setelah infeksi, seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, ruam, dan nyeri otot.
Gejala-gejala ini biasanya hilang setelah beberapa minggu tidak muncul lagi selama bertahun-tahun. Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah anda terinfeksi HIV adalah dengan melakukan tes.
5. HIV Tidak Bisa Disembuhkan
Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV. Namun, pengobatan dapat mengontrol tingkat virus dan membantu menjaga sistem imun. Obat-obatan tertentu mengganggu protein yang dibutuhkan HIV untuk menggandakan diri, sementara yang lain mencegah virus memasuki atau menyisipkan materi genetiknya ke dalam sel imun.
Semua orang yang terinfeksi HIV harus memulai pengobatan, yang disebut terapi antiretroviral. Dokter anda akan menentukan kombinasi obat yang sesuai dengan kondisi anda.
Baca Juga: Sejarah Singkat HIV dan AIDS serta Perkembangannya
6. Tidak Semua Orang Bisa Terinfeksi HIV
Setiap tahunnya, sekitar 36.100 orang di Amerika Serikat didiagnosis dengan HIV, dan hampir 20.000 orang yang hidup dengan HIV meninggal setiap tahunnya. Siapa saja dapat terinfeksi HIV, termasuk pria, wanita, anak-anak, baik yang penyuka sesama jenis pada pria maupun yang heteroseksual.
Pria yang berhubungan seksual dengan pria menyumbang sekitar 90% dari kasus HIV baru setiap tahun, sedangkan wanita menyumbang sekitar 6.200 diagnosis baru. Orang Afrika-Amerika terus menghadapi beban HIV yang paling parah dibandingkan dengan ras dan etnis lainnya.
7. Hubungan Seksual Akan Aman Ketika Kedua Orang Memiliki HIV
Walaupun kedua pasangan sama-sama memiliki HIV, perlindungan saat berhubungan seks tetap penting. Menggunakan pelindung atau penghalang lateks lainnya dapat membantu melindungi dari penyakit menular seksual lainnya serta strain HIV yang mungkin resisten terhadap obat anti-HIV. Meski anda sedang dalam pengobatan dan merasa sehat, anda masih bisa menularkan virus ke orang lain.
8. Ibu dengan HIV Bisa Memiliki Bayi Sehat
Ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus kepada bayi mereka selama kehamilan atau persalinan. Namun, risiko ini dapat dikurangi dengan perawatan medis yang tepat dan obat-obatan yang diberikan selama kehamilan. Wanita hamil dengan HIV dapat mengonsumsi obat untuk mengobati infeksi mereka dan melindungi bayi mereka dari virus.
9. Penderita HIV Tidak Dapat Terinfeksi Penyakit Lain
Orang dengan HIV rentan terhadap infeksi seperti pneumonia, tuberkulosis, kandidiasis, sitomegalovirus, dan toksoplasmosis. Cara terbaik untuk mengurangi risiko ini adalah dengan mengonsumsi obat HIV.
Orang dengan infeksi HIV lanjut (AIDS) dapat mencegah beberapa infeksi ini dengan obat tertentu selain terapi antiretroviral. Anda bisa mengurangi paparan terhadap beberapa kuman dengan menghindari daging yang tidak matang, kotak pasir kucing, dan air yang terkontaminasi.
Demikian beberapa penjelasan mengenai 9 mitos dan fakta tentang HIV dan AIDS dan nomor 5 yang paling umum. Memahami fakta dan mitos tentang HIV dan AIDS adalah langkah penting dalam mengurangi stigma dan memberikan dukungan yang tepat bagi mereka yang hidup dengan kondisi ini.
Dengan pengobatan yang tepat dan pengetahuan yang benar, orang dengan HIV dapat hidup sehat dan produktif.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medicalnewstoday.com