INDOZONE.ID - Berbicara mengenai rasa kantuk, biasanya kita mengalami kantuk karena kelelahan, atau kurang tidur, atau bisa saja karena kamu mengalami gangguan tidur alias insomnia ataupun sleep apnea yang merupakan kondisi terganggunya pernafasan saat tidur.
Padahal jika kita terlalu sering mengabaikan rasa kantuk, maka hal ini akan berdampak pada produktifitas kerja yang akan menurun, sulit berkonsentrasi, kerap melakukan kesalahan dalam beraktifitas, serta ternyata membuat potensi seseorang mengalami depresi dan kecemasan menjadi semakin tinggi. Tentu kamu gak mau hal ini terjadi, kan?
Namun ternyata selain hal diatas, ternyata cukup banyak hal lainnya yang menyebabkan waktu tidur seseorang menjadi berkurang.
Baca Juga: Agar Tidak Mengantuk setelah Makan, Pakar Sarankan Makan Sedikit tapi Sering
Meskipun hal ini terkesan amat sepele, namun hal ini jangan sampai dianggap remeh, karena bisa saja kamu mengalami hal diatas.
Dilansir Alodokter, berikut sejumlah penyebab rasa kantuk yang jarang diketahui orang:
1. Depresi
Salah satu tanda dari depresi adalah sering merasa mengantuk. Selain itu, individu yang mengalami depresi mungkin juga merasa kurang energi, kehilangan semangat hidup, kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukai, merasa cemas, dan bahkan memikirkan bunuh diri.
2. Konsumsi Alkohol
Minuman beralkohol, dalam jumlah tertentu, dapat menyebabkan rasa kantuk. Jika dikonsumsi berlebihan dan dalam jangka waktu lama, alkohol dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan rasa kantuk yang sering karena kualitas dan durasi tidur yang terganggu.
Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi alkohol secara berkepanjangan cenderung memiliki waktu tidur yang lebih singkat, kualitas tidur yang buruk, dan lebih sering terbangun di malam hari.
3. Sindrom Kaki Gelisah (RLS)
Salah satu penyebab kantuk yang sering adalah gangguan tidur akibat sindrom kaki gelisah atau Restless Leg Syndrome (RLS). Gangguan ini membuat seseorang merasa dorongan kuat untuk menggerakkan kaki saat berbaring.
Ketika sindrom ini terjadi, seseorang mungkin merasa ada sensasi merayap, nyeri, atau bahkan sakit di kaki.
Karena kaki terus bergerak, tidur menjadi terganggu. Ketika bangun di pagi hari, tubuh terasa lemah dan kurang bersemangat.
4. Narkolepsi
Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari bisa menjadi gejala narkolepsi. Narkolepsi ditandai dengan ketidakmampuan menahan rasa kantuk yang terjadi secara berkelanjutan di luar jam tidur normal.
Gejala lain dari narkolepsi termasuk tiba-tiba merasa otot lemas saat merasa gembira hingga jatuh. Kelumpuhan saat tidur juga bisa menjadi tanda seseorang menderita narkolepsi akut.
Kelumpuhan tidur ini terjadi ketika seseorang tidak dapat menggerakkan tubuh saat tidur atau ketika bangun. Gejala lain dari narkolepsi adalah mimpi yang sangat nyata atau halusinasi saat tidur atau baru bangun.
5. Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku tidak normal yang terjadi saat tidur. Beberapa perilaku yang termasuk parasomnia adalah tidur sambil berjalan, tidur sambil berbicara, sleep sex, membenturkan kepala saat tidur, dan ketakutan di malam hari.
Baca Juga: Solusi Mengantuk di Jalan Bukanlah Minum Kopi Atau Merokok!
Perilaku ini dapat membuat seseorang terbangun dalam kondisi panik, melayangkan pukulan ke udara, atau berteriak. Gangguan ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena penyakit Parkinson.
Dari kelima penyebab diatas, mana poin penyebab yang pernah kamu alami?
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Alodokter