Kamis, 22 AGUSTUS 2024 • 17:10 WIB

5 Macam Bau Badan dan Cara Mengatasinya yang Kamu Harus Tau!

Author

Ilustrasi seseorang yang terganggu akibat bau badan (Pixabay)

INDOZONE.ID - Permasalahan bau badan menjadi hal yang menjengkelkan, karena dapat menurunkan rasa percaya diri, membuat mood berantakan, menimbulkan rasa cemas.

Bahkan menjadi masalah psikologis yang serius ketika seseorang dijauhi dari lingkungan sosialnya akibat bau badan yang mungkin tidak disadarinya.

Baca Juga: 6 Tips Praktis Mengatasi Bau Badan agar Wangi Sepanjang Hari

Produksi Keringat pada Tubuh

Ilustrasi bau badan (pixabay/DaModernDaVinci)

Salah satu kelenjar keringat utama manusia adalah apoekrin. Kelenjar ini terletak di daerah ketiak, perineum, genital, dan sekitar puting.

Pada dasarnya keringat yang dihasilkan dari apokrin ini tidak berbau, tetapi akan menjadi bau setelah diuraikan oleh bakteri seperti Micrococcaceae, difteri aerobik, dan Propionibacteria.

Kelenjar ini meningkat pada masa pubertas dan sekresi keringatnya lebih tinggi dibandingkan kelenjar lainnya, terutama pada daerah ketiak.

Hal ini yang menjadikan kelenjar apoekrin menjadi kontributor yang signifikan terhadap keringat di ketiak.

Baca Juga: 10 Manfaat Buah Mahoni untuk Kesehatan Tubuh

Macam-macam bau badan dan penyebabnya

Ilustrasi indra penciuman menentukan persahaban cenderung memiliki bau badan yang sama. (Foto/Freepik)

Berikut adalah macam-macam bau badan dan molekul yang berkontribusi terhadap bau badan melalui keringat.

Sebagian besar molekul ini berperan dalam fungsi fisiologis tubuh dan beberapa di antaranya memiliki fungsi biologis yang penting.

Namun, akumulasi yang berlebihan dari senyawa-senyawa ini menjadi penyebab bau yang tidak sedap pada tubuh.

1. Bau Tengik, Bau Keringat

Bromhidrosis ialah kondisi yang ditandai dengan bau badan yang tidak sedap, terutama di ketiak, area genital, atau kaki.

Kondisi ini disebabkan bakteri yang memecah keringat menjadi molekul yang mudah menguap seperti (E)-3-Methyl-2-Hexenoic Acid (E3M2H) yang memiliki bau yang sangat kuat dan menyengat, 3-Hydroxy-3-Methylhexanoic Acid (HMHA) yang menimbulkan bau tengik atau bau keju atau 3-Methyl-3-Sulfanylhexan (MSH) yang berbau bawang.

Faktor yang dikaitkan dengan kondisi ini yaitu konsumsi makanan tertentu, degradasi bakteri keratin, gangguan metabolisme, dan kondisi keringat berlebih atau disebut hiperhidrosis.

2. Bau Amis

Bau badan khas seperti amis pada ikan ini bukan berarti seseorang memiliki kesadaran yang buruk akan kebersihan, tetapi disebabkan oleh trimetilaminuria, yaitu kondisi pada trimetilamina yang berlebihan dan tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh.

Gejala utama kondisi ini saat seseorang dapat mencium bau badannya sendiri dan sebagian kecilnya ditemukan bau badan di telapak tangan.

3. Bau Amonia

Kelenjar keringat yang menghasilkan NH3 atau amonia adalah kelenjar ekrin. Bau amonia ini identik dengan bau air seni atau bau pesing. Akan tetapi, mekanisme hingga timbulnya bau ini belum dapat dipastikan

4. Bau Mentega Tengik atau Kubis Rebus

Jenis bau badan ini dapat disebabkan oleh defisiensi metionin adenosil transferase yang menyebabkan hipermetioninemia. Bau khas seperti kubis rebus atau mentega tengik ini bukan hanya ditemukan pada nafas atau urin, tetapi juga di keringat.

5. Bau Tidak Sedap, Berminyak, dan Berumput

Bau badan ini ditemukan oleh orang lanjut usia atau biasa digambarkan dengan “bau jompo”. Peneliti menemukan partikel spesifik yaitu 2-nonenal sebagai karakteristik bau badan orang lanjut usia dan paruh baya. Senyawa aldehid ini memiliki bau berminyak dan berumput pada permukaan kulit.

Tips Mengatasi Bau Badan

Ilustrasi bau badan (Freepik)

Secara umum, kondisi bau badan dapat diatasi dengan menjaga kebersihan tubuh, seperti rajin mandi dengan sabun antibakteri atau yang memiliki pH rendah, menggunakan deodoran (baca juga perbedaan deodoran dan antiperspiran), dan menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat.

Beberapa makanan tertentu juga dapat menimbulkan bau badan, sehingga perlu untuk mengatur pola makan yang baik agar mencegah hal itu terjadi.

Akan tetapi, cara ini kurang efektif jika permasalahan sebenarnya belum diselesaikan dan hanya menutupi sedikit bau badannya saja.

Pada kondisi tertentu bau badan dapat disebabkan oleh genetik atau penyakit yang sedang dialami, sehingga disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk dicari tahu lebih lanjut mengenai akar permasalahan dari bau badan.

Selanjutnya dilakukan terapi yang tepat sasaran sesuai dengan keluhan dan kondisinya.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: International Journal Of Molecular Sciences