Senin, 26 AGUSTUS 2024 • 07:00 WIB

Deodoran dan Antiperspirant dapat Menyebabkan Kanker Payudara? Ini Faktanya

Author

Ilustrasi memakai deodorant. (Parenting.firstcry.com)

INDOZONE.ID - Banyak info yang beredar yang mengatakan bahwa deodoran dan antiperspirant dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Hal ini dikarenakan kandungan kimia yang terkandung di dalamnya yang dapat diserap oleh kulit dan memicu pertumbuhan sel kanker. Namun, apakah anggapan ini benar? Simak penjelasannya berikut ini.

Perbedaan Deodoran dan Antiperspirant

Deodoran dan antiperspirant memiliki peran masing-masing dalam mengatasi bau badan. Deodoran berfungsi untuk menutupi bau dari keringat yang dihasilkan.

Baca Juga: Ketiak Terus Berkeringat Meski Pakai Deodoran? Ternyata Ini Penyebabnya

Salah satu kandungannya yaitu triclosan yang dapat menghalau bakteri penyebab bau badan dan kandungan lainnya seperti parfum dan essential oil yang bisa menyamarkan bau.

Sedangkan antiperspirant berfungsi mengurangi produksi keringat di ketiak melalui kandungan aktif yang terdapat di dalamnya, seperti aluminum salts dan zirconium.

Zat ini berperan dalam menutupi pori-pori dari epidermis kulit dan menghambat keluarnya keringat dari kelenjar keringat, sehingga semakin sedikit keringat, maka semakin sedikit bakteri produksi bakteri serta bau badan yang dihasilkan.

Hubungan Deodoran dan Antiperspirant dengan Kanker Payudara

Studi mengenai hubungan deodoran dan antiperspirant dengan perkembangan kanker payudara masih kontroversial dan belum konsisten dikarenakan adanya perbedaan definisi dan pengkategorian dari setiap variabelnya.

Akan tetapi, sebagian besar studi menyatakan tidak adanya bukti ilmiah mengenai hubungan deodoran dan antiperspirant dengan kanker payudara. American Cancer Society.

Kandungan Deodoran dan Antiperspirant yang Berbahaya

Beberapa kandungan deodoran dan antiperspirant memang memiliki potensi bahaya, seperti aluminum yang dapat meningkatkan kadar estrogen, salah satu faktor risiko dari kanker payudara.

Namun, penyerapan aluminum dari produk antiperspirant sangat kecil, berkisar antara 0.01% sampai 0.04%.

Hal ini diperkuat dengan studi systematic review yang dilakukan oleh Albert Moussaron tahun 2023 menyatakan tidak adanya bukti ilmiah mengenai peran aluminum dalam patogenesis kanker payudara pada wanita.

Triclosan pada deodoran juga masih aman digunakan, bahkan pada kulit yang sedang bermasalah. Selain itu, zat ini biasanya dipakai sebagai antibakteri utama pada sabun, sampo, pasta gigi, dan masih banyak lagi.

Meskipun begitu, ada baiknya untuk mengecek komposisi pada kedua produk tersebut sebelum membelinya agar mengurangi risiko iritasi pada ketiak.

Waktu yang Tepat Pakai Deodoran dan Antiperspirant

Waktu terbaik memakai deodoran ialah setelah mandi dan sebelum beraktivitas, sedangkan antiperspirant sebaiknya digunakan sebelum tidur agar dapat bekerja lebih maksimal.

Baca Juga: Gegara Deodoran Ketiak Wanita Ini Bengkak sampai Harus Operasi, Sempat Dikira Bisul

Hal ini disebabkan karena kelenjar keringat tidak terlalu aktif memproduksi keringat di malam hari. Pastikan kondisi ketiak kering saat akan menggunakan kedua produk tersebut.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: International Journal Of Dermatology