INDOZONE.ID - Kanker kelenjar air liur, meskipun relatif jarang, merupakan kondisi serius yang dapat memiliki dampak kesehatan yang signifikan jika tidak terdeteksi sejak dini.
Deteksi dini sangat penting karena dapat mengarah pada pengobatan yang lebih efektif dan hasil yang lebih baik.
Berikut ini merupakan langkah-langkah sederhana untuk mendeteksi gejala awal di rumah, faktor risiko, dan pertimbangan diet.
Apa yang Dapat Menyebabkan Kanker Kelenjar Air Liur?
Kanker kelenjar air liur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, beberapa di antaranya mungkin terlihat kecil namun dapat berdampak signifikan seiring waktu.
Faktor-faktor tersebut meliputi:
1. Paparan Radiasi
Pengobatan radiasi sebelumnya di kepala atau leher dapat meningkatkan risiko terkena kanker kelenjar air liur.
2. Infeksi Virus
Virus tertentu, seperti virus Epstein-Barr, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kelenjar air liur.
3. Faktor Genetik
Riwayat keluarga dan mutasi genetik dapat berperan dalam perkembangan kanker ini.
4. Faktor Lingkungan
Paparan terhadap bahan kimia dan polutan tertentu, seperti yang terdapat di industri karet, dapat meningkatkan risiko.
Cara Mendeteksi Gejala Awal Kelenjar Air Liur di Rumah
Deteksi dini kanker kelenjar air liur dapat meningkatkan hasil pengobatan secara signifikan.
Baca Juga: Kanker Kelenjar Ludah Bisa Dideteksi Dini di Rumah? Ini Caranya
Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang dapat kamu ambil di rumah untuk memantau gejala awal:
1. Pemeriksaan Mandiri Secara Berkala
Periksa secara berkala adanya benjolan atau pembengkakan di mulut, pipi, rahang, atau leher.
Gunakan cermin untuk memeriksa bagian dalam mulut kamu dan rasakan adanya massa yang tidak biasa.
2. Pantau Rasa Sakit
Waspadai rasa sakit yang terus-menerus di mulut, pipi, rahang, telinga, atau leher yang tidak kunjung hilang.
3. Periksa Perubahan Wajah
Amati adanya perbedaan ukuran atau bentuk di sisi kiri dan kanan wajah atau leher kamu.
4. Perhatikan Keterasaan
Perhatikan jika ada bagian wajah yang mati rasa atau kelemahan otot di salah satu sisi wajah.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Kelenjar Air Liur
1. Usia
Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
2. Jenis Kelamin
Pria sedikit lebih mungkin mengembangkan kanker kelenjar air liur dibandingkan wanita.
3. Paparan Radiasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pengobatan radiasi di area kepala atau leher dapat meningkatkan risiko.
4. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga dengan kanker kelenjar air liur atau kanker lainnya bisa menjadi faktor risiko signifikan.
5. Paparan di Tempat Kerja
Pekerjaan yang melibatkan paparan terhadap bahan kimia tertentu, seperti di industri karet, dapat meningkatkan risiko.
Makanan yang Baik dan Buruk untuk Mencegah Kanker Kelenjar Air Liur
Diet berperan penting dalam kesehatan secara keseluruhan dan dapat mempengaruhi risiko terkena berbagai jenis kanker, termasuk kanker kelenjar air liur.
Berikut adalah beberapa pertimbangan diet:
Makanan Baik
1. Buah dan Sayuran
Kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral, buah dan sayuran dapat membantu melindungi terhadap kanker.
Berry, sayuran hijau, dan sayuran cruciferous seperti brokoli dan kembang kol sangat bermanfaat.
2. Biji-Bijian Utuh
Makanan seperti beras cokelat, roti gandum utuh, dan oatmeal tinggi serat dan dapat membantu mengurangi risiko kanker.
Baca Juga: 5 Tanda Awal Kanker Kelenjar Ludah yang Harus Anda Waspadai
3. Lemak Sehat
Sertakan sumber lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun dalam diet yang kamu lakukan.
Makanan Buruk:
1. Daging Olahan
Konsumsi daging olahan seperti sosis, hot dog, dan bacon, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker.
2. Minuman dan Camilan Manis
Asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk banyak jenis kanker.
3. Alkohol Berlebihan
Membatasi konsumsi alkohol dapat mengurangi risiko kanker.
Deteksi dini kanker kelenjar air liur sangat penting untuk pengobatan yang efektif dan hasil yang lebih baik.
Kamu dapat mengambil langkah proaktif untuk menjaga kesehatan dari rumah agar terhindar dari gejala tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mayoclinic