Selasa, 08 OKTOBER 2024 • 11:54 WIB

Benarkah Pekerja Shift Malam Lebih Rentan Terhadap Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya

Author

Ilustrasi pekerja shift malam. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Bekerja di malam hari seringkali menjadi tuntutan pekerjaan bagi sebagian orang. Namun, tahukah anda bahwa pekerjaan shift malam bisa berdampak buruk pada kesehatan?

Berikut beberapa penjelasan mengenai pekerja shift malam yang lebih rentan terhadap penyakit jantung atau kardiovaskular dan cara-cara pencegahannya.

Dampak Kerja Shift Malam Terhadap Kesehatan Jantung

Ilustrasi kerja malam. (freepik.com)

Penyakit kardiovaskular (PKV) mencakup berbagai kondisi yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung dan stroke. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama kematian secara global.

Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini, salah satunya adalah gangguan pada ritme sirkadian tubuh akibat bekerja di malam hari.

Ritme sirkadian adalah sistem alami tubuh yang mengatur waktu tidur dan bangun. Ketika seseorang bekerja di luar jam kerja normal, terutama di malam hari, ritme ini terganggu dan dapat berakibat negatif pada kesehatan jantung.

Pola tidur yang terganggu tidak hanya menyebabkan kelelahan, tetapi juga meningkatkan risiko masalah jantung seperti hipertensi dan serangan jantung.

Baca Juga: Pentingnya Memanipulasi Zeitgeber Irama Sirkadian jika Bekerja Shift Malam, Apa Itu?

Bagaimana Shift Malam Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung?

Ilustrasi pekerja shift malam yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. (freepik.com)

Shift malam bisa merusak pola tidur alami seseorang. Ketika jam biologis tubuh terganggu, risiko terkena berbagai masalah kesehatan meningkat.

Sebuah penelitian pada tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Aging menemukan bahwa kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner secara bertahap.

Gangguan ini juga memicu masalah lain seperti gangguan pencernaan, kanker, serta komplikasi pada kehamilan. Selain itu, masalah-masalah seperti hipertrofi ventrikel kiri, hipertensi, dan serangan jantung juga lebih sering ditemukan pada pekerja shift malam.

Baca Juga: Ahli Sebut Makan Siang Berpengaruh ke Kesehatan Mental Pekerja Shift Malam

Faktor Lain yang Memicu Risiko Penyakit Jantung pada Pekerja Shift Malam

Ilustrasi darah tinggi pada pekerja shift malam. (freepik.com)

1. Tekanan Darah dan Trigliserida yang Tinggi

Pekerja shift malam sering mengalami hipertensi non-dipping, yaitu kondisi di mana tekanan darah tidak turun selama tidur. Selain itu, kadar trigliserida (lemak dalam darah) mereka juga cenderung lebih tinggi, yang dapat memicu berbagai sindrom metabolik dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Pola Makan yang Tidak Teratur

Kerja shift malam sering menyebabkan pola makan yang tidak teratur karena gangguan hormon yang mengatur nafsu makan dan rasa kenyang. Hormon ghrelin (hormon lapar) dan leptin (hormon kenyang) yang terganggu memicu kecenderungan makan berlebihan, yang meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Hal ini secara tidak langsung memperburuk kondisi jantung.

3. Peningkatan Risiko Fibrilasi Atrium

Studi yang dipublikasikan dalam European Heart Journal pada tahun 2021 menunjukkan bahwa wanita yang bekerja shift malam memiliki risiko 64 persen lebih tinggi terkena fibrilasi atrium, khususnya jika mereka telah bekerja shift malam selama lebih dari 10 tahun. Fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung yang dapat meningkatkan risiko stroke.

Cara Mencegah Dampak Negatif Shift Malam Terhadap Kesehatan Jantung

Ilustrasi olahraga. (freepik.com)

Meskipun bekerja di shift malam sulit dihindari, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan dampak buruknya terhadap kesehatan jantung:

1. Pola Makan Sehat

Pastikan untuk menjaga pola makan seimbang dan menghindari makanan yang berminyak dan digoreng.

2. Jadwal Tidur yang Teratur

Cobalah untuk tetap mematuhi jadwal tidur yang konsisten, terutama di hari libur atau akhir pekan.

3. Olahraga Rutin

Lakukan aktivitas fisik secara rutin. Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan minimal 150 menit olahraga ringan atau 75 menit olahraga berat per minggu.

4. Hindari Kebiasaan Buruk

Batasi konsumsi alkohol dan segera berhenti merokok, karena kedua kebiasaan ini sangat meningkatkan risiko penyakit jantung.

5. Periksa Kesehatan Rutin

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau kondisi jantung dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Demikian penjelasan mengenai pekerja shift malam yang cenderung lebih rentan terhadap penyakit jantung atau kardiovaskular.

Bekerja di shift malam memang membawa risiko kesehatan, terutama bagi jantung. Namun, dengan mengambil langkah-langkah pencegahan seperti menjaga pola makan, olahraga, dan memeriksakan kesehatan secara teratur, anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung dalam jangka panjang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthshots.com