INDOZONE.ID - Hati dikenal sebagai makanan yang kaya nutrisi seperti zat besi, protein, dan vitamin B12, sehingga sering dianggap sebagai makanan super. Namun mengapa ibu hamil tidak boleh makan hati hewan seperti ayam, sapi ataupun babi? Berikut beberapa alasannya.
Nutrisi dalam Hati dan Manfaatnya
Hati adalah sumber makanan yang kaya akan zat besi, folat, dan vitamin B12. Nutrisi-nutrisi ini sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Zat besi berperan dalam mencegah anemia, sementara folat membantu mencegah cacat lahir pada tabung saraf bayi.
Vitamin B12 juga penting untuk menjaga kesehatan saraf dan pembentukan sel darah. Di luar masa kehamilan, hati adalah makanan yang sangat bergizi dan bermanfaat.
Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati yang Disebabkan oleh Minum Kopi
Mengapa Ibu Hamil Sebaiknya Menghindari Hati?
Meskipun kaya nutrisi, hati mengandung kadar vitamin A yang sangat tinggi, terutama dalam bentuk retinol yang sudah terbentuk. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), asupan vitamin A harian yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah 8.000 IU.
Namun, hanya 100 gram hati ayam dapat mengandung hingga 11.100 IU vitamin A, dan kandungan ini bahkan lebih tinggi pada hati sapi atau domba.
Konsumsi berlebih vitamin A, terutama retinol, dapat menyebabkan toksisitas dan menimbulkan efek berbahaya pada janin.
Baca Juga: Inilah Penyebab Abses Hati Yang Harus Diperhatikan, Cedera dalam Organ Hati
Dampak Kelebihan Vitamin A Selama Kehamilan
Vitamin A berperan penting dalam mendukung fungsi tubuh, namun jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan selama kehamilan, dapat menyebabkan malformasi pada janin.
Dampak ini disebut efek teratogenik, yang dapat mengakibatkan kelainan fisik pada bayi yang sedang berkembang, terutama selama trimester pertama ketika organ-organ janin mulai terbentuk.
Kelebihan vitamin A juga dikaitkan dengan cacat lahir pada sistem saraf pusat, wajah, dan jantung.
Waktu Paling Berisiko untuk Mengonsumsi Hati
Risiko terbesar dari kelebihan vitamin A selama kehamilan terjadi pada trimester pertama, saat organ-organ janin sedang mengalami pembentukan yang kritis. Oleh karena itu, dokter dan ahli kesehatan merekomendasikan ibu hamil untuk menghindari konsumsi hati selama periode ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Louisiana State University Health Sciences Centre juga menyarankan agar ibu hamil memantau asupan vitamin A mereka, memastikan tidak melebihi batas yang disarankan untuk mencegah risiko teratogenisitas.
Alternatif Sumber Nutrisi yang Lebih Aman
Bagi ibu hamil yang membutuhkan zat besi, folat, dan vitamin B12, banyak sumber makanan lain yang lebih aman dan bebas risiko. Dr. Gargi Agarwal merekomendasikan beberapa alternatif berikut:
- Sumber zat besi: Daging tanpa lemak, kacang-kacangan, lentil, bayam, dan sereal yang diperkaya.
- Sumber folat: Sayuran berdaun hijau, buah jeruk, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang diperkaya.
- Sumber vitamin B12: Ikan, daging, unggas, telur, dan produk susu.
Sumber-sumber makanan ini dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan tanpa risiko kelebihan vitamin A, sehingga lebih aman untuk ibu hamil dan janinnya.
Demikian beberapa penjelasan mengenai alasan ibu hamil tidak boleh makan hati hewan seperti ayam, sapi ataupun babi.Meskipun hati mengandung nutrisi penting, risiko kelebihan vitamin A membuatnya tidak disarankan untuk ibu hamil.
Ada banyak alternatif sumber makanan lain yang lebih aman dan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Dengan memilih sumber nutrisi yang tepat, ibu hamil bisa memastikan kesehatan dirinya dan janinnya tetap terjaga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com