INDOZONE.ID - Pemberian obat batuk sirup pada anak, menimbulkan berbagai pendapat dari kalangan dokter. Ada yang merekomendasikan, dan tidak setuju diberikan kepada anak.
Terlebih, muncul kasus gagal ginjal pada anak, yang terjadi usai diberikan obat sirup mengandung zat berbahaya. Rupanya, kasus mengerikan terkait pemberian obat batuk sirup tidak hanya terjadi di Indonesia.
Salah satu contoh kasusnya, dialami seorang anak di Amerika Serikat bernama Devon Alvarez, yang meninggal dunia diduga akibat mengonsumsi obat batuk sirup, yang dijual bebas tanpa resep.
Dokter Umum di salah satu rumah sakit di Singapura, Samuel Choudhury, mengatakan, apa yang terjadi pada Devon, bisa saja terjadi dengan anak-anak lain. Menurutnya, obat batuk sirup yang mengandung dextromethorphan, berbahaya bagi anak-anak, tapi aman untuk dewasa.
“Pada anak-anak, dextromethorphan dapat terakumulasi dalam darah hingga menekan refleks batuk secara berlebihan. Yang pada kasus terparah, dapat menyebabkan bayi berhenti bernapas,” ucap Samuel, dikutip dari akun Instagram pribadinya.
Baca Juga: Perlukah Anak Diberikan Obat Batuk? Ini Faktanya!
Samuel menuturkan, pemberian obat batuk sirup pada anak di bawah dua tahun sangat tidak dianjurkan. Sebab, hal tersebut akan menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
“Ini adalah salah satu alasan mengapa beberapa badan profesional tidak merekomendasikan setiap obat batuk sirup, untuk siapa saja yang berusia dibawah 2 tahun, termasuk herbal yang ‘aman’,” katanya.
Dokter umum yang kerap disapa Sam ini bilang, pada suatu penelitian yang dilakukan seorang dokter, terdapat hasil bahwa, batuk pada anak-anak justru sebagai proteksi diri. Sehingga, perlu diagnosis penyebab batuk yang tepat, agar tidak sembarang memberikan obat pada anak.
“Batuk pada anak kecil sebagai proteksi mencegah dahak dan lendir yang terakumulasi di paru-paru (jaga paru-paru tetap bersih). Jadi, obat batuk sirup seperti ini, hanya mengontrol gejalanya, tetapi mereka tidak menangani masalah kesehatan yang mendasarinya,” katanya.
Langkah Aman Redakan Batuk Anak
Bagi orang tua yang menghadapi situasi serupa, Sam menyarankan beberapa cara alami untuk meredakan batuk pada anak kecil, tanpa risiko berbahaya dari obat sirup itu. Beberapa di antaranya:
- Memberikan cairan yang cukup: Hidrasi yang baik dapat membantu melegakan tenggorokan dan mengencerkan lendir;
- Menggunakan humidifier atau pelembap udara: Udara yang lembap, dapat mengurangi iritasi pada saluran pernapasan anak;
- Semprotan hidung saline: Membantu membersihkan hidung yang tersumbat;
- Memberikan madu untuk anak di atas satu tahun: Madu dikenal sebagai penenang tenggorokan alami yang aman bagi anak-anak.
Akan tetapi, jika anak mengalami batuk berkepanjangan atau disertai gejala lainnya, kunjungi dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan mencegah risiko yang lebih parah.
Sehingga, dengan memilih alternatif alami dan berkonsultasi pada dokter, orang tua dapat memastikan anak-anak mereka mendapatkan perawatan yang sesuai, tanpa risiko bahaya dari penggunaan obat yang tidak tepat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/drsamuelgp