INDOZONE.ID - Menyirih atau menginang adalah kebiasaan mengunyah daun sirih, baik sendirian maupun dengan tambahan bahan lain.
Bahan tambahan yang digunakan bervariasi, tergantung daerah, tapi yang sering ditemukan adalah biji pinang, kapur, gambir, parutan kelapa, mint, kapulaga, cengkih, pewangi, dan stimulan.
Jadi, menyirih merupakan proses mencampur beberapa bahan seperti daun sirih, pinang, kapur, dan gambir, yang kemudian dikunyah bersamaan.
Kebiasaan mengunyah sirih pinang sudah dilakukan oleh banyak suku di Indonesia dan menjadi tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Banyak orang percaya bahwa mengunyah sirih bisa menjaga kesehatan gigi, mencegah bau mulut, dan bahkan mengobati gigi yang sakit.
Baca Juga: 5 Bahaya Tembakau untuk Kesehatan Mulut, Salah Satunya Kehilangan Gigi
Namun, meskipun dianggap memiliki banyak manfaat, mengunyah sirih pinang juga dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, terutama terkait dengan gaya hidup dan faktor lingkungan.
Salah satu kekhawatiran terbesar adalah risiko kanker mulut.
Campuran bahan dalam sirih pinang diketahui mengandung zat karsinogenik, yang jika dikonsumsi terus-menerus bisa meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, esofagus, dan laring.
Selain itu, bahan-bahan dalam sirih juga dapat merusak jaringan mulut dan menyebabkan luka.
Luka-luka ini bisa menyebabkan mulut terasa kaku dan sulit digerakkan. Bahkan, bagi ibu hamil, kebiasaan ini bisa membahayakan janin.
Badan Penelitian Kanker Internasional atau International Agency for Research on Cancer (IARC) menyatakan bahwa kebiasaan mengunyah sirih pinang berisiko membahayakan kesehatan.
Sirih pinang dapat merusak gigi, menyebabkan gigi berlubang, dan radang gusi karena zat-zat yang terkandung di dalamnya dapat mengganggu keseimbangan air liur.
Pengguna sirih pinang yang sudah berpengalaman cenderung lebih sering mengalami masalah gusi daripada mereka yang tidak mengunyah sirih.
Mengunyah sirih pinang juga bisa merusak kesehatan mulut secara keseluruhan, termasuk gigi dan jaringan pendukungnya.
Kesehatan mulut yang buruk bisa berimbas pada masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi tenggorokan atau amandel.
Baca Juga: Halitosis, Penyebab dan Cara Mengatasi Bau Mulut
Oleh karena itu, menjaga kesehatan mulut sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mencegah penurunan kualitas hidup.
Selain dampak buruk dari bahan sirih itu sendiri, gaya hidup pengunyah sirih juga turut berperan.
Banyak pengunyah sirih yang kurang memperhatikan kebersihan mulut dan gigi.
Kebiasaan ini menyebabkan masalah gigi dan mulut, serta membuang sisa sirih sembarangan yang dapat menularkan penyakit.
Walaupun menyirih sudah menjadi tradisi lama di Indonesia, banyak penelitian yang menunjukkan dampak negatifnya dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, ada baiknya kita mempertimbangkan untuk menghentikan kebiasaan ini demi kesehatan yang lebih baik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Graha Medika Public Health Journal