Senin, 02 DESEMBER 2024 • 13:45 WIB

6 Mitos Seputar ASI: Ibu Menyusui Harus Tahu!

Author

Ilustrasi ibu menyusui. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi yang utama untuk bayi 0-6 bulan. Pemberian ASI eksklusif sangat dianjurkan oleh ahli karena kandungan nutrisi di dalamnya sangat lengkap dan lebih baik daripada susu hewan. 

AJaibnya, ASI sebenarnya selalu diproduksi sesuai dengan kebutuhan bayinya. Makin bernutrisi makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu, bertambah pula kualitas ASI yang dihasilkan.

Ilustrasi ibu menyusui anaknya (Freepik/freepic.diller)

Sejak dulu kala, pemberian ASI tentunya sudah menjadi hal lumrah bagi seorang ibu. Sayangnya, dengan keterbatasan pengetahuan di zaman dulu, banyak orang mempercayai pendapat yang bahkan tidak jelas asal-usulnya termasuk tentang ASI. 

6 Mitos Seputar ASI

1. ASI Bening karena Makanan Ibunya Kurang Bergizi

Banyak orang zaman dulu menyarankan, membuang ASI yang berwarna bening. Menurut mereka, itu adalah ASI yang tidak bergizi dan kurang bagus. 

Padahal, ASI bening ini lumrah muncul di awal sesi menyusui yang disebut dengan foremilk. Kandungan dalam foremilk ini memang rendah lemak, tapi tinggi akan laktosa. 

Baca Juga: Aman Enggak Sih Ibu Menyusui Jalani Puasa Ramadan? Ini Kata Dokter

Tentunya, cairan ini akan cukup memberikan energi untuk si bayi, serta memberikan nutrisi yang baik untuk otak.

Sebenarnya, komposisi ASI tidak ditentukan dari makanan si Ibu, tetapi air liur bayi yang memberikan informasi ke tubuh Ibu. Alhasil, ASI yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan si bayi.

2. Jangan Menyusui Sambil Tidur, Nanti Darah Putih Naik ke Mata

Tentu pendapat ini sangat di luar nalar ya? Bagaimana mungkin karena memberi ASI dengan posisi tidur, akan menyebabkan darah putih naik ke mata? 

Walaupun menyusui dengan tiduran kurang disarankan untuk bayi yang baru lahir karena dikhawatirkan pelekatan menjadi kurang maksimal, pendapat posisi tersebut menyebabkan darah putih naik ke mata itu mitos, ya. 

3. ASI beracun jika Sedang Hamil

Banyak kasus ketika masih aktif menyusui, ternyata ibu hamil lagi. Sang ibu tentu masih ingin terus menyusui anaknya, tapi banyak orang berpendapat ASI menjadi beracun saat hamil. 

Akhirnya, banyak ibu yang enggan memberi ASI sang kakak saat hamil. Padahal, komposisi ASI tidak berubah meski hamil. 

Justru yang dikhawatirkan jika tetap memberi ASI saat hamil, adalah terjadinya kontraksi yang bisa membahayakan janin dalam kandungan sehingga berakibat keguguran. 

Ilustrasi ibu menyusui. (freepik.com)

Namun, bila selama hamil dan menyusui tidak terjadi kontraksi, tentu ibu masih bisa memberi ASI kakak meski sedang hamil.

4. ASI Akan Basi jika Lama Tidak Dikeluarkan

Ini juga mitos yang sangat tidak masuk akal, ya? Bagaimana bisa ASI yang bahkan belum diperah atau disusukan, menjadi basi. 

Padahal, alasan untuk terus mengeluarkan ASI adalah agar saluran kelenjar susu tidak tersumbat. Kalau tersumbat, bisa mengakibatkan payudara bengkak dan mastitis, yang akan sangat menyakitkan bagi sang ibu. 

5. ASI Tidak Bergizi Setelah Anak 6 Bulan

Pernyataan di atas sungguh salah kaprah. Memang benar, bayi hanya boleh diberi ASI tanpa ada makanan pendamping lain selama enam bulan. Setelah usia bayi enam bulan, sudah bisa diberikan makanan pendamping ASI. 

Seharusnya, pemberian makanan pendamping ini bergizi dan sesuai dengan usia bayi. Tata laksana dan ide resep sebenarnya sudah ada di buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). 

Baca Juga: Ibu Menyusui Tak Boleh Makan Pedas karena akan Berdampak pada Bayi, Benarkah Begitu?

Pemberian ASI juga masih harus dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Akan tetapi, jumlah ASI memang sudah sedikit berkurang karena bayi mulai mengkonsumsi makanan lain.

6. Dilarang Makan Pedas, Ngopi, atau Makanan yang Bisa buat Anak Alergi hingga Diare

Ini juga merupakan mitos yang masih banyak dipercaya oleh orang tna. Padahal, yang tepat adalah menyusui perlu hormon bahagia. 

Bila serba dibatasi, ibu berpeluang menjadi stres sehingga menyebabkan produksi ASI berkurang. Asalkan tidak minum tiga gelas kopi sehari ataupun tidak makan makanan yang terlalu pedas, selama makanan yang dikonsumsi wajar, tentunya tidak akan berpengaruh besar terhadap ASI ibu.

Ternyata, banyak mitos mengenai ASI yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat. Orang tua harus terus belajar untuk memperbarui pengetahuan sehingga tidak terjebak dalam mitos seputar ASI. 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram @drtanshotyen

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Link berhasil disalin!