INDOZONE.ID - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu kondisi medis yang umum terjadi. Namun, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, serta komplikasi lainnya.
Untuk mengontrol tekanan darah, dokter biasanya meresepkan obat anti-hipertensi sesuai dengan kondisi pasien. Sehingga, kondisi tekanan darah pasien bisa terkontrol dengan baik.
Berikut adalah lima jenis utama obat anti-hipertensi beserta cara kerjanya, dikutip dari akun Instagram/prayudac.
1. Calcium Channel Blocker (CCB)
Cara Kerja:
Obat ini bekerja dengan menghambat aliran kalsium ke dalam otot jantung, dan dinding pembuluh darah. Hal itu membuat pembuluh darah lebih rileks dan melebar, sehingga tekanan darah menurun.
Contoh Obat:
- Amlodipine
- Nifedipine
Merek Dagang:
- Norvask
- Adalat
Baca Juga: Cegah Risiko Hipertensi pada Ibu Hamil, Puskesmas Pundong Bantul Beri Edukasi Kesehatan
2. ACE Inhibitor
Cara Kerja:
Obat ini menghambat enzim Angiotensin-Converting Enzyme (ACE), yang bertanggung jawab dalam pembentukan angiotensin II. Itu merupakan zat yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Dengan menghambat enzim tersebut, pembuluh darah tetap lebar, sehingga tekanan darah menurun.
Contoh Obat:
- Captopril
- Enalapril
Merek Dagang:
- Capoten
- Renitec
3. Angiotensin II Receptor Blocker (ARB)
Cara Kerja:
ARB bekerja dengan menghalangi reseptor angiotensin II, sehingga efek penyempitan pembuluh darah dapat dicegah. Akibatnya, pembuluh darah tetap lebar dan tekanan darah berkurang.
Contoh Obat:
- Losartan
- Valsartan
Merek Dagang:
- Cozaar
- Diovan
4. Diuretik
Cara Kerja:
Diuretik membantu ginjal membuang kelebihan garam, dan cairan dari tubuh melalui urine. Dengan berkurangnya volume darah, tekanan dalam pembuluh darah pun menurun.
Contoh Obat:
- Hydrochlorothiazide (HCT)
- Furosemide
- Spironolactone
Merek Dagang:
- Lasix
- Dichlotride
- Aldactone
Baca Juga: 5 Buah Ini Bisa Menurunkan Tekanan Darah, Cocok untuk Mengatasi Hipertensi
5. Beta Blocker
Cara Kerja:
Beta blocker bekerja dengan memperlambat detak jantung dan mengurangi beban kerja jantung. Dengan begitu, tekanan darah dapat dikendalikan dan jantung bekerja lebih efisien.
Contoh Obat:
- Bisoprolol
- Atenolol
- Metoprolol
Merek Dagang:
- Concor
- Tenormin
- Betaloc
Setiap jenis obat anti-hipertensi punya mekanisme kerja yang berbeda. Sehingga, penggunaannya harus sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing pasien.
Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut. Hal ini untuk memastikan dosis dan jenis yang tepat, guna menghindari efek samping serta interaksi obat yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, tetap jaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan menghindari stres untuk menjaga tekanan darah tetap stabil!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/prayudac