Rabu, 19 FEBRUARI 2025 • 17:00 WIB

Apa Bahaya Sering Kesemutan? Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya

Author

Ilustrasi kesemutan. (FREEPIK)

INDOZONE.ID - Buat kamu yang sering mengalami kesemutan, jangan anggap sepele masalah ini ya.

Karena meskipun gejala kesemutan yang kamu rasakan merupakan hal umum dari beberapa kondisi kesehatan yang sifatnya sementara, tapi kamu juga harus waspada loh dengan kesemutan.

Apabila berlangsungnya lama, ditambah dengan gejala lain seperti pusing, kebingungan, kelumpuhan atau mati rasa di bagian tubuhmu yang lain.

Biar lebih tahu penyebab kamu sering kesemutan, simak penjelasan di bawah ini ya!

Penyebab Kesemutan

Mengutip dariVerywell Health, kesemutan terjadi ketika sistem aliran darah dalam tubuh terputus.

Biasanya orang merasakan kesemutan ketika area tubuhnya berada dalam posisi lama, misal seperti duduk bersila, duduk di atas satu kaki, atau ketika tangan terlentang saat tidur.

Baca Juga: Kesemutan di Tangan dan Kaki: Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan

Hal ini akhirnya membuat kamu merasakan kesemutan dan mati rasa setelah aliran darah membaik.

Beberapa kondisi paling umum yang dapat menjadi penyebab seseorang mengalami kesemutan, antara lain sebagai berikut.

Saraf Terjepit

Hal ini terjadi ketika saraf tertekan atau terjepit, yang akhirnya membuat bagian tubuh kamu jadi merasakan kesemutan atau mati rasa sementara.

Terjepitnya saraf akibat cedera, peradangan, atau adanya pengaruh yang berkaitan dengan pertumbuhan tumor dalam tubuh, juga dapat menimbulkan kesemutan berulang pada salah satu atau kedua tangan.

Kerusakan Sistem Saraf

Saraf yang ada pada tubuh kita itu fungsinya sebagai jaringan penghubung yang berkomunikasi langsung dengan otak dan sifatnya sangat rapuh.

Mengutip dari South Valley Neurology, kurangnya magnesium dalam tubuh dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, bahkan bisa menyebabkan kesemutan yang berkelanjutan.

Sistem saraf pada tubuh dapat rusak ketika terjadinya cedera ataupun masalah pada metabolisme.

Disebut juga neuropati perifer, yaitu kerusakan saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang yang muncul di jari kaki dan telapak tangan, sehingga menyebabkan rasa nyeri dan mati rasa.

Neuropati perifer dapat terjadi pada penderita diabetes, yang biasanya akan merasakan kesemutan atau mati rasa di kaki dan telapak kaki, namun dalam kasus lain seseorang juga dapat merasakan kesemutan di area lengan dan tangan.

Sirkulasi Darah Buruk

Masalah jantung seperti penumpukan plak di arteri, dapat mempengaruhi sirkulasi darah yang dapat menyebabkan kesemutan di area tubuh, termasuk tangan.

Sindrom Lorong Karpal

Sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome (CTS), terjadi saat saraf dalam pergelangan seseorang tertekan, sehingga dapat menyebabkan rasa kesemutan, nyeri, atau mati rasa di tangan, pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari tangan.

Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun merupakan penyakit di mana sistem imun menyerang sel-sel sehat dalam tubuh yang merusak sistem saraf tepi.

Hal ini dapat menyebabkan penderitanya merasakan kesemutan di tangan sebagai gejalanya.

Mengonsumsi Alkohol Berlebihan

Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko terkena Sindrom Wernicke-Korsakoff, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan vitamin B1 atau tiamin.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan sistem saraf, termasuk dapat menyebabkan kesemutan di tangan.

Kurangnya Vitamin B-12

Kurangnya vitamin B-12 pada tubuh bisa disebabkan karena melakukan diet secara vegan, penyakit Anemia Pernisiosa, penyakit Chron dan Celiac di usus.

Tubuh yang kurang asupan sumber vitamin B-12 juga dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan, yang terasa di tangan, kaki, atau telapak tangan.

Efek Samping Obat-obatan

Beberapa obat dapat memiliki efek samping yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, terlebih jika saraf yang rusak merupakan saraf bagian tangan atau pergelangan tangan.

Baca Juga: Sering Disepelekan! Inilah 7 Tanda Gejala Diabetes Yang Muncul di Malam Hari, Salah Satunya Kesemutan

Kondisi ini dapat menyebabkan kesemutan pada area tubuh tersebut.

Beberapa contoh obat-obatan yang dapat menyebabkan efek samping yakni, obat jantung atau tekanan darah, obat kemoterapi, obat anti infeksi, obat autoimun, dan obat anti kejang.

Penyakit Lain

Beberapa penyakit lain seperti stroke ringan, ensefalitis atau peradangan pada otak, dan tumor yang menekan tulang belakang atau saraf kranial, juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kesemutan atau mati rasa di area lengan, kaki, hingga area pada wajah.

Cara Mengobati Kesemutan

Cara mengobati kesemutan tergantung pada penyebab yang mendasari rasa kesemutan yang kamu alami.

Adapun penanganan medis yang digunakan bisa meliputi pengobatan atau terapi khusus untuk kondisi tertentu.

Misal, jika kesemutan disebabkan oleh kerusakan saraf akibat cedera, kemungkinan kamu akan melakukan pengobatan dengan cara terapi fisik untuk penyembuhan.

Bagi yang disebabkannya karena neuropati diabetik, selain memerlukan pengobatan medis, akan disertai juga dengan perubahan gaya hidup.

Begitupun bagi penderita yang disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol, yang juga harus memperbaiki kekurangan vitamin dengan mulai menerapkan gaya hidup yang sehat, agar nutrisi dalam tubuh dapat terpenuhi dengan baik.

Meskipun umumnya kesemutan terjadi dalam waktu singkat, namun apabila kesemutan yang kamu alami berlangsung dalam waktu lama dan juga disertai dengan gejala lain seperti pusing, kebingungan, bicara menjadi tidak jelas, kelumpuhan atau mati rasa di bagian tubuh yang lain, ada baiknya segera konsultasikan ke dokter saraf untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Very Well Health