Jumat, 28 FEBRUARI 2025 • 20:06 WIB

Dampak Membiarkan Anak GTM Terus-menerus, Saluran Cerna Bisa Terganggu

Author

 

Ilustrasi ibu memberi anaknya MPASI (Freepik/cookie_studio)

Gerakan Tutup Mulut (GTM) dan gangguan pencernaan menjadi hal yang paling dikhawatirkan oleh orangtua di masa MPASI. Bahkan menurut studi, sebanyak 86% ibu khawatir dengan dampak GTM yang mempengaruhi asupan nutrisi dan tumbuh kembangnya.

GTM dialami oleh sebagian anak di masa MPASI. Banyak penyebab GTM yang jarang disadari orangtua.

Akibatnya jika anak terus-menerus GTM bisa berdampak pada tumbuh kembangnya. Utamanya berkaitan dengan saluran cerna seorang anak.

Dokter Spesialis Anak dr. Herlina Sp.A, dari Mandaya Royal Hospital menjelaskan, saluran cerna adalah pintu utama masuknya nutrisi ke dalam tubuh. Karena itu, seorang ibu harus memperhatikan kesehatan saluran cerna nutrisi si kecil.

“Asupan nutrisi yang adekuat dapat dicerna dan diserap oleh saluran cerna yang sehat. Namun untuk mendapat asupan nutrisi yang cukup menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua di masa MPASI,” ujar dr Herlina di Jakarta.

Baca Juga: Anak Lagi Batuk Pilek? Coba Teknik Chest Physical Therapy Ini, Bikin Napas Auto Plong

Di masa MPASI, saluran cerna si kecil masih dalam tahap perkembangan. Sementara di Indonesia, 9 dari 10 anak Indonesia terdeteksi mengalami kekurangan serat.

“Untuk itu, salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan saluran cerna adalah dengan konsumsi makanan bergizi seimbang dengan serat prebiotik yang cukup,” ungkapnya.

Dijelaskan lebih lanjut, salah satu serat prebiotik yang sudah teruji klinis untuk mendukung kesehatan pencernaan adalah FOS:GOS 1:9. Selain itu, ibu juga perlu untuk terus memantau kesehatan pencernaan si kecil.

“Salah satu indikator untuk memantau kesehatan pencernaan si kecil adalah dengan melakukan monitor pada feses, dimana dari hasil monitoring tersebut kita bisa melihat kondisi kesehatan saluran cerna si kecil”, ujar dr. Herlina.  

Untuk memastikan dan memantau kesehatan pencernaan si Kecil, orangtua dapat memanfaatkan Artificial intelligent “AI Poop Tracker” dari Bebeclub yang sudah divalidasi oleh dokter anak konsultan gastroenterologi di Indonesia. Dengan tools ini, ibu dapat memonitoring pup si kecil dengan lebih mudah.

Baca Juga: Tips Perangi Anak GTM dengan Metode GLM, Ibu Happy si Kecil Lahap Makan

Di kesempatan sama, Brand Manager Bebelac Ceasyalya Tahara mengatakan, alat skrining ini dapat menganalisis kondisi feses anak dengan cepat dan akurat, cukup dengan foto pup si kecil. Hasil analisis keluar hanya dalam waktu 60 detik dan memberikan informasi penting mengenai kondisi pencernaan si kecil.

“Pup yang keras dan jarang ternyata terkait dengan asupan serat prebiotik yang kurang. Untuk itu menjaga kesehatan si Kecil dengan nutrisi lengkap seimbang menjadi hal yang krusial,” kata Ceasyalya.

Sementara itu, Marketing Promotion Raja Susu Meyliana Dina ikut senang karena bisa membantu mengedukasi orangtua dengan hadirnya alat skrining tersebut. Hal ini menjadi penting karena banyak orangtua yang kurang paham dengan pentingnya kesehatan pencernaan anak.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat membantu para ibu dan orangtua Indonesia memberikan nutrisi terbaik bagi pencernaan anak Indonesia” jelas Meyli.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung