Hari Obesitas Sedunia 2025: Tidur, Pola Makan, dan Olahraga Bisa Atasi Infertilitas karena Kegemukan
INDOZONE.ID - Obesitas adalah keadaan darurat kesehatan di seluruh dunia. Bagaimana tidak, kondisi ini bisa memengaruhi kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.
Selain berkaitan dengan penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi, obesitas juga merupakan salah satu faktor utama yang bisa menyebabkan infertilitas.
Ketika kita memperingati Hari Obesitas Sedunia 2025, pakar ahli dr. Prachi Benara, Spesialis IVF, Birla Fertility andIVF, New Delhi, memaparkan bagaimana perubahan gaya hidup, yakni tidur, menjaga pola makan, dan aktivitas fisik, berperan penting dalam mengatasi infertilitas terkait obesitas.
Baca Juga: Pola Tidur Buruk Bisa Picu Obesitas: Kaum Insomnia Deg-degan?
Hubungan antara Obesitas dan Infertilitas
Obesitas bisa mengganggu keseimbangan hormon, yang mengakibatkan masalah kesuburan pada pria dan wanita.
Pada wanita, kelebihan lemak tubuh bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur, masalah ovulasi, dan kondisi seperti PCOS, salah satu penyebab utama infertilitas.
Namun, kalau obesitas terjadi pada pria, bisa menyebabkan kadar testosteron menurun, kualitas sperma memburuk, dan disfungsi ereksi.
Oleh karena itu, mengobati obesitas sangatlah penting untuk meningkatkan kesuburan seorang pria.
Peran Tidur dalam Kesuburan
Tidur biasanya tidak dibahas saat berat badan dan kesehatan reproduksi dibahas, tetapi itu sangat penting.
Pola tidur yang tidak normal, bisa mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Itu menyebabkan hormon stres, seperti kortisol meningkat dan resistensi insulin, yang berakibat penambahan berat badan dan kemandulan.
Mendapakan minimal 7-9 jam tidur yang cukup setiap malamnya, bisa membantu mengendalikan berat badan dan meningkatkan kesuburan.
Bagaimana Pola Makan Bisa Memengaruhi Kesuburan?
Pola makan seimbang, merupakan kunci dalam mengatasi infertilitas karena obesitas. Mengonsumsi makanan olahan, gula, dan lemak jahat secara berlebihan, bisa menyebabkan resistensi insulin dan ketidakseimbangan hormon.
Sebaliknya, menerapkan pola makan tinggi nutrisi dengan asupan makanan utuh yang tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, protein rendah lemak, dan lemak sehat, bisa meningkatkan kesehatan metabolisme dan fungsi reproduksi.
Baca Juga: Dampak Buruk Duduk Terlalu Lama bagi Kesehatan, dari Obesitas hingga Kanker
Nutrisi tersebut, seperti asam lemak omega 3, antioksidan, dan asam folat, sudah terbukti bisa meningkatkan kesuburan dan kesehatan secara menyeluruh.
Bagaimana Olahraga Memengaruhi Kesehatan Reproduksi
Olahraga secara teratur sangat penting, untuk mengendalikan berat badan dan meningkatkan kesuburan.
Olahraga sedang menjaga insulin tetap terkendali, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular, yang semuanya berdampak baik terhadap kesehatan reproduksi.
Namun, olahraga yang terlalu banyak atau berat, juga bisa berdampak sebaliknya dengan meningkatkan hormon stres dan mengganggu siklus menstruasi.
Kamu bisa memaksimalkan keseimbangan tubuh, dengan melakukan olahraga sedang, seperti jalan cepat, yoga, atau latihan kekuatan.
Nah, itulah kegiatan positif yang dapat kamu lakukan supaya terhindar dari obesitas. Di Hari Obesitas Sedunia 2025, ingatlah dampak baik yang kamu dapatkan dengan memiliki berat tubuh ideal.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com