Rabu, 26 MARET 2025 • 12:20 WIB

Mengapa Stroke Ringan Tidak Boleh Disepelekan? Begini Penjelasannya

Author

Ilustrasi stroke.

INDOZONE.ID - Saat orang mengatakan bahwa mereka mengalami stroke ringan, mereka biasanya mengalami Serangan Iskemik Sementara (TIA), yakni penyumbatan sementara aliran darah ke bagian otak.

Gejala seperti stroke bisa terjadi akibat hal ini, yang biasanya sembuh dalam waktu 24 jam, namun penting untuk menganggapnya serius.

Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui stroke ringan, dan ketahui kalau kamu mengabaikan stroke ringan.

Baca Juga: 5 Gejala Awal Stroke yang Sering Diabaikan dan Patut Diwaspadai

Apa Itu Stroke Ringan?

Stroke ringan atau mini, merupakan gangguan singkat aliran darah otak yang menyebabkan gejala seperti stroke yang berlangsung 24 jam atau kurang tanpa menyebabkan cedera permanen.

TIA disebabkan oleh kejadian iskemik sementara, biasanya oleh pembekuan darah atau penyempitan sementara pembuluh darah yang memasok ke otak.

Gejala yang paling umum dari stroke ringan adalah kelemahan mendadak, mati rasa, bicara tidak jelas, gangguan penglihatan, hingga kehilangan keseimbangan, biasanya berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam.

Perbedaan Stroke Mini dengan Stroke Biasa

Ilustrasi orang stroke. (freepik.com)

Dr. Gupta memaparkan bahwa stroke hemoragik atau iskemik menyebabkan iskemia serebral atau pendarahan otak jangka panjang, yang akan mengakibatkan kerusakan otak permanen atau kecacatan.

"Tidak seperti TIA, gejala stroke bertahan lebih dari 24 jam dan mungkin memerlukan rehabilitasi jangka panjang," ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Gupta menambahkan bahwa TIA juga disebut sebagai indikasi stroke di masa mendatang dan dengan demikian, diperlukan pemeriksaan medis segera untuk mencegah kecelakaan serebrovaskular yang serius.

Perawatan segera, termasuk pengobatan dan perubahan gaya hidup, secara drastis mengurangi risiko terkena stroke.

Jangan Sepelekan Stroke Ringan

Dr. Gupta mengimbau bahwa stroke ringan tidak boleh diabaikan, karena kerap kali merupakan indikator stroke besar berikutnya.

"Meskipun gejala TIA akan mereda dalam 24 jam tanpa meninggalkan kerusakan permanen, ini berarti pasokan darah otak terblokir sementara, dan nantinya dapat menyebabkan stroke iskemik total jika tidak diobati," jelasnya.

Penilaian medis usai TIA bisa menjelaskan kondisi mendasar seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau fibrilasi atrium, yang merupakan faktor risiko stroke.

Baca Juga: Puasa Bisa Turunin Risiko Stroke, Begini Penjelasannya!

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar satu dari tiga orang yang mengalami TIA akan berisiko stroke penuh dalam waktu satu tahun, dengan risiko terbesar terjadi dalam 48 jam pertama.

Penanganan dini stroke ringan bisa menghindari terjadinya komplikasi jangka panjang. Dr. Gupta juga memaparkan bahwa meskipun stroke ringan mungkin tidak menyebabkan kerusakan permanen secara langsung, hal ini merupakan tanda peringatan akan datangnya stroke berat.

Evaluasi medis yang cepat, perubahan gaya hidup, dan penanganan yang tepat bisa secara signifikan mengurangi risiko stroke di masa mendatang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com