Rabu, 11 JUNI 2025 • 17:30 WIB

Quiet Firing, Taktik Perusahaan untuk Membuat Karyawan Mundur Sukarela

Author

Ilustrasi PHK

INDOZONE.ID - Dalam era kerja modern yang semakin dinamis, istilah "quiet firing" sedang ramai diperbincangkan. Bukan pemecatan terang-terangan, melainkan cara halus yang digunakan perusahaan untuk mendorong karyawan mengundurkan diri secara sukarela. Fenomena ini memicu diskusi hangat di media sosial karena caranya yang terkesan licik namun sangat efektif.

Apa Itu Quiet Firing?

Quiet firing adalah ketika perusahaan secara perlahan memutuskan dukungan dan kesempatan bagi seorang karyawan tanpa secara resmi memecat mereka.

Praktik ini biasanya dilakukan dengan mengurangi peran karyawan dalam proyek-proyek penting, tidak memberikan peluang pengembangan, atau bahkan mengisolasi mereka dari lingkungan kerja.

Akibatnya, karyawan merasa tidak diinginkan dan akhirnya memilih untuk keluar dari perusahaan.

Taktik ini memberi perusahaan keuntungan untuk tidak perlu melalui proses pemecatan yang rumit atau menghadapi biaya pesangon yang mahal.

Ini juga yang sering digunakan sebagai jalan keluar dari konflik langsung dengan karyawan yang dianggap tidak lagi sesuai dengan visi perusahaan.

Baca Juga: Konsep Diri InnSaei, Rahasia di Balik Predikat Islandia sebagai Negara Paling Bahagia

Bagaimana Quiet Firing Dilakukan?

Praktik ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti:

  • Mengurangi Tanggung Jawab: Karyawan tiba-tiba kehilangan tanggung jawab yang signifikan tanpa penjelasan. Mereka tidak lagi diikutsertakan dalam proyek-proyek besar atau pertemuan penting.
  • Menghambat Pengembangan Karier: Tidak ada lagi promosi, pelatihan, atau peningkatan gaji. Karyawan yang terkena dampak merasa stagnan dan tidak diberi kesempatan untuk maju.
  • Komunikasi yang Terbatas: Karyawan mulai jarang diajak bicara atau diberikan instruksi yang tidak jelas, membuat mereka merasa diabaikan.
  • Penurunan Peran Tanpa Alasan Jelas: Karyawan yang sebelumnya memiliki peran besar tiba-tiba dipindahkan ke pekerjaan yang kurang menantang atau tidak relevan.

Dampak Quiet Firing pada Karyawan

Quiet firing dapat menyebabkan dampak psikologis yang mendalam pada karyawan. Mereka sering kali merasa bingung, frustrasi, dan meragukan kemampuan mereka. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kepercayaan diri dan meningkatkan stres di tempat kerja.

Karyawan yang mengalami hal ini juga cenderung mengalami burnout, karena meskipun mereka tidak diberi tugas yang jelas, mereka tetap merasa terbebani oleh ketidakpastian masa depan karier mereka. Dalam jangka panjang, hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional mereka.

Baca Juga: 7 Puisi Singkat Tentang Langit yang Menyentuh Hati, Bikin Kamu Mellow Seketika

Mengapa Quiet Firing Terjadi?

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan memilih jalan ini. Salah satunya adalah untuk menghindari proses pemutusan hubungan kerja (PHK) yang rumit dan mahal.

Dengan membuat karyawan merasa tidak diinginkan, perusahaan berharap mereka akan pergi dengan sendirinya, tanpa harus membayar kompensasi.

Selain itu, manajer yang tidak ingin terlibat dalam konfrontasi langsung atau tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik sering kali lebih memilih metode ini sebagai cara untuk menghindari percakapan sulit tentang kinerja atau penyesuaian peran.

Mengatasi Quiet Firing

Jika Anda merasa sedang menjadi korban quiet firing, langkah pertama adalah menghadapi masalah ini dengan berbicara langsung kepada atasan atau manajer Anda.

Minta umpan balik yang jelas tentang kinerja Anda dan tanyakan apakah ada alasan di balik perubahan tanggung jawab atau perlakuan yang Anda terima.

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan pilihan lain, seperti mencari pekerjaan baru atau mengembangkan keterampilan tambahan yang dapat membantu Anda lebih kompetitif di pasar tenaga kerja.

Jangan takut untuk berkonsultasi dengan departemen sumber daya manusia jika Anda merasa perlakuan ini tidak adil.

Baca Juga: 4 Tipe Kepribadian Gemini yang Bikin Mereka Sulit Ditebak, Gak Melulu Soal Red Flag!

Implikasi Jangka Panjang Quiet Firing

Quiet firing tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga dapat merusak reputasi perusahaan. Dalam era digital ini, ulasan karyawan tentang budaya kerja di sebuah perusahaan dengan cepat menyebar melalui platform seperti Glassdoor atau LinkedIn.

Jika sebuah perusahaan dikenal karena menggunakan taktik quiet firing, ini dapat menghalangi talenta-talenta potensial untuk bergabung dengan perusahaan tersebut di masa depan.

Perusahaan yang mengandalkan quiet firing juga kehilangan kesempatan untuk menangani masalah dengan cara yang lebih transparan dan kolaboratif, yang pada akhirnya dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Harvard Business Review, Bussines Insider, The New York Times