Blue light lebih banyak berperan dalam stres oksidatif dan pigmentasi kulit.
Baca Juga: 6 Manfaat Ajaib Mencuci Muka dengan Air Garam untuk Kulit Sehat Bebas Jerawat
Untuk melindungi kulit dari potensi dampak negatif blue light, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil.
1. Gunakan Produk Perawatan Kulit dengan Antioksidan: Produk yang mengandung antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan niacinamide dapat membantu melawan radikal bebas yang dihasilkan oleh blue light, mengurangi kerusakan kulit.
2. Pakai Sunscreen: Meskipun sunscreen tidak dirancang khusus untuk blue light, penggunaannya tetap penting. Sunscreen melindungi kulit dari kerusakan UV dan dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap potensi risiko blue light.
3. Kurangi Paparan Layar: Mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar atau menggunakan filter blue light pada perangkat dapat membantu mengurangi paparan blue light, meminimalkan kemungkinan dampak negatifnya pada kulit.
Karena efek jangka panjang blue light pada kulit manusia belum sepenuhnya dipahami, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan tingkat risiko dan langkah pencegahan yang paling efektif.
Namun, menjaga rutinitas perawatan kulit yang baik dan mengurangi paparan berlebihan dari layar adalah langkah awal yang bijak untuk melindungi kulit kamu.
Blue light yang dipancarkan oleh perangkat digital memang dapat berpotensi merusak kulit dengan meningkatkan produksi radikal bebas dan memperburuk beberapa kondisi kulit.
Meskipun dampaknya tidak sebesar sinar UV yang diketahui dapat menyebabkan kerusakan serius, tetap penting untuk mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat.
Menggunakan produk perawatan kulit yang kaya antioksidan dan mengelola paparan layar adalah cara efektif untuk menjaga kulit tetap sehat dan terlindungi.
Seiring dengan penelitian yang terus berkembang, menjaga kesehatan kulit dengan pendekatan holistik adalah kunci utama untuk mencegah dampak negatif blue light.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TikTok/dr. Clarin Hayes