Senin, 01 APRIL 2024 • 12:40 WIB

Lebaran Sebentar Lagi, Penjual Pakaian di Pasar Beringharjo Sepi Pembeli

Author

Pasar Beringharjo, Yogyakarta

INDOZONE.ID - Sekitar satu minggu lagi memasuki Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, namun penjualan pakaian di Pasar Beringharjo Yogyakarta belum mengalami peningkatan signifikan.

Berdasarkan pantauan pada Minggu (31/3/2024) siang, suasana Pasar Beringharjo, khususnya di los-los pakaian baik lantai 1 maupun lantai 2, masih cenderung normal seperti hari biasanya.

Bahkan menurut mayoritas pedagang, tahun ini sangatlah sepi dibandingkan suasana jelang lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu penjual pakaian motif batik, Santi, mengaku omzet penjualan pakaian hingga saat ini belum ada kenaikan yang signifikan.

"Meskipun sudah tidak pandemi Covid-19, untuk penjualan pakaian motif-motif batik seperti ini masih sepi," ungkap Santi saat ditemui di Pasar Beringharjo, Minggu (31/3/2024).

Suasana Pasar Beringharjo, Yogyakarta

Santi menduga, sepinya minat pengunjung untuk berbelanja pakaian menjelang lebaran ini karena menurunnya daya beli masyarakat dikarenakan sulitnya mencari uang bagi sebagian orang.

Dirinya menyebut, jika menjelang lebaran tahun 2023 lalu, omzet penjualan pakaian bisa mencapai Rp8 juta – Rp10 juta per hari, menjelang lebaran 2024 ini, omzet penjualannya masih sekitar Rp3 juta – Rp5 juta per hari.

Baca Juga: Serunya Pasar Ramadan di Atas Rooftop, Anak Jaktim Merapat!

Meski demikian, Santi berharap akan terjadi peningkatan penjualan mendekati Hari Raya Idul Fitri nanti.

Kondisi serupa diakui oleh Ramlan, salah satu penjual pakaian anak-anak yang menyampaikan keluhan sama.

Dia mengatakan omzet penjualannya baru sekitar Rp1 juta per hari. Padahal, saat ini terhitung minggu terakhir masyarakat berburu pakaian.

"Setelah ini, biasanya masyarakat akan lebih banyak berbelanja kue-kue lebaran," ungkap Ramlan.

Suasana Pasar Beringharjo, Yogyakarta

Ramlan yang telah berjualan sejak Pasar Beringharjo berdiri, menilai minat masyarakat berbelanja pakaian anak-anak menurun karena daya beli masyarakat yang rendah pasca pandemi Covid-19.

"Maraknya penjualan online juga cukup ngaruh, tapi ada sebagian orang yang lebih senang berbelanja offline karena ingin melihat langsung bentuk dan kualitas barangnya," terang Ramlan.

Baca Juga: Didiet Maulana Kaget Ada Jutaan UMKM Batik Tembus Pasar Ekspor di Shopee

Dari berbagai jenis pakaian yang dijual, Ramlan mematok harga antara Rp5 ribu hingga di atas Rp100 ribu per potong.

"Disini yang paling banyak dicari adalah gamis," bebernya.

Suasana Pasar Beringharjo, Yogyakarta

Sementara itu, salah satu pengunjung Pasar Beringharjo yang didampingi istri beserta anaknya, Kelik, menuturkan dirinya sengaja datang bersama istri dan anaknya dari Purworejo, Jawa Tengah karena ingin berbelanja pakaian sekaligus rekreasi di Yogyakarta.

"Dengan belanja langsung ke pasar, kami bisa memilih barang sendiri sesuai kebutuhan. Sementara kalau belanja melalui online, seringkali tidak sesuai ukurannya," ucap Kelik.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai karyawan swasta ini juga mengaku lebih puas berbelanja di pasar, karena banyak pilihan dengan beragam harga yang bisa disesuaikan dengan anggaran yang disiapkan.

Lanjut Kelik menambahkan, mereka membeli pakaian lebaran untuk dirinya dan anak-anak, dengan harga kisaran Rp40 ribu – Rp100 ribu per potong.

Writer: Putri Octavia Saragih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan