INDOZONE.ID - Makan jagung dalam kondisi jamuran ternyata dapat memicu risiko kanker liver. Hayo cek, karena kalau kamu masih suka memaksa karena alasan sayang dibuang dan mengonsumsinya bisa terjadi akumulasi sel kanker di sekitaran liver.
Tanpa sadar, kamu membeli jagung di pasar atau supermarket dan menyimpannya di lemari es. Jagung yang sudah disimpan berhari-hari kadang kondisinya jadi keriput dan ada jamur putih-putih.
Tapi buat sebagian orang, tetap memakan jagung itu karena alasan sayang buang-buang bahan makanan. Padahal kalau kondisi jagungnya jamuran, gak ada pagi alasan buat memakannya, karena jamur itu memicu satu senyawa aflatoksin yang memicu sel kanker.
Baca juga: Ternyata Tepung Jagung Punya Segudang Manfaat untuk Kulit Wajah, Bisa Bikin Glowing Lho!
“Jadi, Anda tahu, ketika orang membeli jagung, pastikan tidak ada jamur di sana. Jika Anda melihat jamur di sana, jangan makan lagi. Jadi, satu senyawa yang sangat bisa menimbulkan kanker liver itu disebabkan karena jamur tadi, namanya Eflatoxin,” ungkap Senior Consultant Medical Oncology and Physician Parkway Cancer Centre, Singapura Dr. Foo Kian Fong, dalam acara Diskusi "Liver Cancer Today: Understanding and Exploring Treatment Options" di Jakarta.
Eflatoxin adalah satu zat yang dihasilkan oleh jamur pada jagung. Gak cuma di jagung, senyawa ini ditemukan di makanan-makanan yang sering disimpan, seperti gandum, kacang-kacangan dan lainnya.
Baca juga: 6 Manfaat Konsumsi Jagung, Salah Satunya Bisa Cegah Anemia
Tips Agar Aman Konsumsi Jagung
Pilih jagung yang benar-benar fresh dan tidak ada jamur putih di sekitar. Jadi gampangnya gak usah lagi menyimpan jagung karena alasan apapun.
Terkadang jamur tumbuh di sebagian sisi jagung. Nah, yang terbebas dari jamur pasti kamu tetap mengolahnya jadi makanan.
Padahal kondisi jagung itu sudah terdapat racun. Mulai sekarang, lebih baik kamu buang saja ya daripada jadi penyakit.
“Harus teliti walau dibersihkan, saya rasa racunnya masih ada. Jadi, saya sarankan untuk membuangnya. Jangan pertaruhkan hidup Anda untuk itu,” kata sang dokter dengan tegas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: