Selasa, 02 APRIL 2024 • 14:00 WIB

Mengenal Jenis Tantrum pada Anak dan Cara Mengatasinya, Biar Si Buah Hati Riang Kembali

Author

Ilustrasi Anak Terkena Gejala Tantrum (Freepik.com @karlyukav)

INDOZONE.ID - Tantrum merupakan sebuah kondisi di mana anak mengalami ledakan emosi, sering terjadi pada usia 1,5 hingga 4 tahun.

Tantrum ditandai dengan perilaku seperti marah, menangis keras, serta sikap keras kepala yang sulit untuk diredakan.

Hal ini adalah hal yang wajar, mengingat anak-anak pada usia tersebut belum sepenuhnya dapat mengekspresikan keinginan dan perasaan mereka dengan kata-kata.

Menangani anak yang sedang mengalami tantrum memang bukan hal yang mudah. Dibutuhkan strategi yang tepat untuk menenangkan mereka.

Baca Juga: Peneliti: Dampak Penggunaan Gadget Berlebih Pada Anak Mirip Dengan Gejala Autisme

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami jenis-jenis tantrum dan bagaimana cara mengatasinya seperti yang sudah Indozone rangkum dalam artikel ini.

Jenis-jenis Tantrum pada Anak

Ilustrasi Gejala Tantrum Pada Anak (Freepik.com @fwstudio)

Dilansir dari kidshealth, tantrum pada anak memiliki dua tipe utama, yaitu tantrum manipulatif dan tantrum frustasi. Berikut adalah perbedaannya:

1. Tantrum Manipulatif

Tantrum manipulatif sering terjadi ketika anak mengalami penolakan atau tidak dapat memenuhi keinginannya.

Biasanya, anak melakukan tantrum ini dengan tujuan membuat orang lain memenuhi keinginannya.

2. Tantrum Frustasi

Selain itu, ada juga jenis tantrum frustasi. Tantrum ini umumnya terjadi karena anak belum mampu mengekspresikan keinginan dan perasaannya dengan baik.

Hal ini sering dialami oleh anak usia 18 bulan, karena mereka belum sepenuhnya mahir dalam berbicara.

Baca Juga: Cegah Stunting, Ini 4 Tips Makan Sehat dan Praktis demi Optimalkan Tumbuh Kembang Bayi dan Anak

Selain kesulitan dalam menyampaikan perasaan, tantrum frustasi juga dapat terjadi ketika anak merasa lelah, lapar, atau gagal dalam melakukan sesuatu.

Cara Menghadapi Tantrum dengan Tepat

Ilustrasi Orang Tua Menghadapi Gejala Tantrum Pada Anak (Freepik.com @freepik)

Setelah memahami definisi dan jenis-jenis tantrum, penting bagi orangtua untuk mengetahui cara yang efektif dalam menangani anak yang sedang mengalami tantrum.

Untuk menghindari kesalahan dalam menanggapi situasi ini, mari simak langkah-langkah berikut:

1. Tangani dengan Ketenangan

Langkah pertama dalam menangani tantrum anak adalah tetap tenang. Hindari merespons dengan marah atau memaksa anak untuk diam.

Sikap tenang akan membantu dalam menangani tantrum anak dengan lebih efektif.

2. Pindahkan ke Lingkungan yang Tenang

Khususnya jika tantrum terjadi di tempat umum yang ramai, sebaiknya bawa anak ke tempat yang lebih sepi dan nyaman.

Hal ini akan memudahkan orangtua untuk melanjutkan proses menenangkan anak.

3. Identifikasi Penyebabnya

Tentukan penyebab tantrum anak dengan mencari tahu apa yang membuatnya marah atau frustasi.

Mungkin karena keinginan yang tidak terpenuhi, rasa lelah, lapar, atau hal lain yang belum dapat mereka ungkapkan dengan kata-kata.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Anak Susah Minum Obat Tablet, Dijamim Ampuh

Orangtua dapat membantu anak dalam mengkomunikasikan perasaannya dengan bertanya secara bijaksana, misalnya, "Apakah kamu merasa ngantuk?" atau "Apakah kamu lapar?"

Meskipun belum lancar berbicara, anak biasanya akan merespons dengan anggukan atau gelengan kepala. Setelah mengetahui penyebabnya, orangtua dapat lebih mudah mengatasi tantrum anak.

4. Arahkan Perhatian Si Buah Hati

Setelah mengidentifikasi penyebab tantrum anak, tugas orangtua adalah mengalihkan perhatian mereka agar tantrumnya mereda.

Cara ini dapat dilakukan dengan menggendong anak, menunjukkan hal-hal menarik di sekitarnya, memberikan camilan atau makanan favorit, atau bahkan membelikan mainan yang disukai anak.

Dengan begitu, anak akan teralihkan dari situasi yang memicu tantrumnya.

5. Hindari Tindakan Kekerasan!

Mengatasi tantrum anak dengan cara fisik seperti mencubit atau memukul, adalah langkah yang tidak tepat.

Tindakan semacam itu hanya akan membuat anak mempelajari perilaku agresif saat keinginannya tidak terpenuhi.

Sebagai alternatifnya, orangtua sebaiknya menenangkan anak dengan memberikan pelukan atau ciuman.

Selain menenangkan, hal ini juga menunjukkan bahwa orangtua peduli dan menyayangi anak.

Tidak Biasa Jika Anak Usia 4-6 Tahun Masih Tantrum

Ilustrasi Gejala Tantrum Pada Anak (Freepik.com @masster1305)

Meskipun tantrum adalah hal yang biasa, bukan berarti orangtua boleh membiarkannya terus berlanjut melewati batas wajar.

Anak tidak seharusnya menggunakan tantrum sebagai alat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Batas usia normal anak mengalami tantrum biasanya sampai usia 4 tahun. Jika tantrum terjadi melebihi batas tersebut, mungkin ada kesalahan dalam pola asuh yang perlu dievaluasi oleh orangtua.

Baca Juga: Mengenal Wasting pada Anak: Lebih Dari Sekadar Stunting, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Ketika anak sudah mencapai usia 4-6 tahun, diharapkan mereka telah mampu mengendalikan emosi agar tidak sering meledak-ledak.

Jika pada usia tersebut anak masih sering mengalami tantrum, orangtua perlu melakukan evaluasi terhadap pola pengasuhan yang diterapkan.

Demikian tadi adalah penjelasan Indozone mengenai jenis tantrum pada anak dan cara mengatasinya. Semoga artikel ini bisa membantu kamu yaa moms.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Kidshealth.org