Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 24 FEBRUARI 2024 • 08:05 WIB

Mengenal Wasting pada Anak: Lebih Dari Sekadar Stunting, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Selain menghadapi masalah stunting, ada juga isu gizi buruk lain yang seringkali terlewat, yaitu wasting. (pexels.com)

INDOZONE.ID - Selain menghadapi masalah stunting, ada juga isu gizi buruk lain yang seringkali terlewat, yaitu wasting. Penting bagi kita untuk memahami penyebab, gejala, dan upaya pencegahan wasting pada anak. B

erbeda dengan stunting, masalah gizi buruk lainnya adalah wasting. Menurut laporan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, sebanyak 21,6 persen balita mengalami stunting, sementara 7,7 persen mengalami wasting.

Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, wasting adalah kondisi di mana berat badan anak turun hingga jauh di bawah standar kurva pertumbuhan atau berat badan berdasarkan tinggi badannya rendah (kurus) dan menunjukkan penurunan berat badan (akut) yang signifikan.

Jika masalah wasting tidak ditangani dengan cepat, dapat berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian. Lalu, bagaimana kita dapat mengatasi wasting pada anak? Mari kita simak penyebab, gejala, dan cara pencegahan wasting.

Baca Juga: Selain Stunting, Indikasi Wasting Pada Anak Juga Perlu Diwaspadai dan Ditangani Orang Tua

Penyebab Wasting pada Anak

Wasting pada anak dapat disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu asupan gizi dan nutrisi yang tidak mencukupi atau adanya penyakit infeksi. (pexels.com)

Wasting pada anak dapat disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu asupan gizi dan nutrisi yang tidak mencukupi atau adanya penyakit infeksi.

Berikut beberapa penyebab wasting pada anak:

  1. Sulitnya akses ke pelayanan kesehatan, menyebabkan kondisi kesehatan anak jarang diperiksa oleh orang tua.
  2. Asupan makanan yang tidak memenuhi kebutuhan gizi anak.
  3. Anak dapat mengalami wasting jika indikator berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB) berada di bawah -3 standar deviasi (SD) hingga di bawah -2 SD. Mommies harus waspada jika indikator BB/TB anak menunjukkan angka di bawah -3 SD, karena hal ini dapat menyebabkan wasting akut.

Gejala Wasting pada Anak

Umumnya, anak yang mengalami wasting akan menunjukkan penurunan berat badan yang drastis, membuatnya terlihat sangat kurus dan lemas. (pexels.com)

Umumnya, anak yang mengalami wasting akan menunjukkan penurunan berat badan yang drastis, membuatnya terlihat sangat kurus dan lemas.

Namun, ada beberapa gejala yang muncul ketika wasting mencapai tingkat akut:

  1. Pembengkakan karena cairan (ederma) di beberapa bagian tubuh anak.
  2. Lingkar lengan atas (LILA) anak kurang dari 12,5 cm.

Baca Juga: Kasus Stunting Bisa Turun 14 Persen di 2024, Ini Upaya yang Dilakukan dengan Sinergi Berbagai Pihak

Cara Mencegah Wasting pada Anak

Beberapa cara bagi para ibu untuk menghindari anak dari wasting. (pexels.com)

Menurut dr. Miza Afrizal, SpA, berikut adalah cara-cara pencegahan wasting pada anak:

  1. Memberikan asupan yang cukup sesuai dengan kebutuhan kalori harian anak, dengan fokus pada protein hewani seperti daging, ayam, ikan, dan lainnya.
  2. Menyediakan makanan berkualitas dan memastikan kebersihan makanan anak terjaga.
  3. Rutin memeriksa berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak minimal sebulan sekali hingga usia dua tahun, dan tiga bulan sekali untuk anak di atas dua tahun. Jangan lupa untuk mengecek kelengkapan status imunisasi anak sesuai dengan usianya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mommiesdaily.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Wasting pada Anak: Lebih Dari Sekadar Stunting, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Link berhasil disalin!