Kategori Berita
Media Network
Selasa, 27 FEBRUARI 2024 • 12:05 WIB

4 Mitos dan Fakta tentang Perkembangan Otak Anak, Orang Tua Wajib Tau!

Membongkar empat mitos umum yang sering dihadapi orang tua mengenai perkembangan otak anak. (pexels.com)

INDOZONE.ID - Informasi seputar mitos dan fakta dalam perkembangan otak anak sering kali membuat orang tua bingung.

Dalam artikel ini, kita akan membongkar empat mitos umum yang sering dihadapi orang tua mengenai perkembangan otak anak.

Harapannya, kamu dapat memahami lebih jelas apa yang sebenarnya dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Mitos #1: "Bermain hanya untuk bersenang-senang - itu bukan pembelajaran."

Bermain adalah pembelajaran - dan orang dewasa memiliki peran penting dalam keseruan ini. (pexels.com)

Fakta: Bermain adalah pembelajaran - dan orang dewasa memiliki peran penting dalam keseruan ini.

Ketika kamu meletakkan anak di atas selimut atau mat untuk tengkurap, berada di levelnya dan bermain bersama, satu lawan satu, tatap muka, dengan menyanyikan lagu dan menunjukkan bentuk serta warna benda di sekitar.

Anak yang masih kecil sangat tertarik pada wajah dan sebenarnya sedang memperhatikan kamu mengucapkan kata-kata melalui gerakan mulut. Ini mempersiapkan mereka untuk berbicara.

Mitos #2: "Perkembangan otak adalah hal genetik. Saya tidak memiliki kendali atas pertumbuhan otak anak saya."

penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengalami lebih banyak interaksi positif dan kasih sayang antara orang dewasa dan anak akhirnya memiliki dampak yang luar biasa (pexels.com)

Fakta: Pengalaman sehari-hari dan keterlibatan verbal menentukan bagaimana sel-sel otak anak akan membentuk dan terhubung satu sama lain.

Saat seorang anak tidak menerima pengalaman awal yang sederhana namun penting, seperti diajak berbicara, dibacakan cerita, dan dinyanyikan lagu secara dini dan sering, ini dapat berdampak negatif pada perkembangan koneksi di otak.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengalami lebih banyak interaksi positif dan kasih sayang antara orang dewasa dan anak, akhirnya memiliki kosa kata yang lebih besar, lebih baik di sekolah, lulus dari sekolah menengah, dan bahkan memiliki masa depan yang lebih sukses.

Baca Juga: Studi Ini Ungkapkan Memukul Anak Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Anak!

Mitos #3: "Belajar dimulai ketika anak masuk prasekolah."

Buku adalah salah satu alat yang paling efektif untuk melibatkan anak Anda dalam pembelajaran, bahkan sejak bayi. (pexels.com)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: First5california.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

4 Mitos dan Fakta tentang Perkembangan Otak Anak, Orang Tua Wajib Tau!

Link berhasil disalin!