INDOZONE.ID - Di Hari Kesehatan Mental 2024 ini, banyak orang mungkin sudah sering mendengar istilah "healing" untuk merujuk pada proses pemulihan emosi dan mental.
Namun, tahukah kamu bahwa healing sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang mungkin tak disangka-sangka?
Terutama bagi mereka yang tengah berusaha pulih dari hubungan dengan individu yang narsistik atau pengalaman traumatis.
Baca Juga: Riset: Remaja Jomblo Punya Tingkat Depresi Lebih Rendah dan Kesehatan Mental Lebih Baik
Seringkali, kita terbawa dalam siklus pemikiran bahwa untuk benar-benar sembuh, kita perlu fokus pada orang-orang yang menyebabkan luka tersebut.
Misalnya, ketika seseorang terus menerus merasa bahwa seluruh proses healing mereka harus berkaitan dengan mantan pasangan yang narsistik, atau orang tua yang abusif.
Pikiran seperti ini justru dapat menghambat proses penyembuhan.
Dilansir dari YouTube @ANNA ANBERSAL, salah satu kunci utama healing untuk kesehatan mental adalah berhenti menjadikan pelaku sebagai pusat dari proses pemulihan kita.
Bukan berarti melupakan pengalaman yang terjadi, tetapi berhenti menjadikan mereka sebagai alasan utama dalam setiap keputusan yang kita buat.
Misalnya, jika kamu merasa perlu mencapai sesuatu hanya untuk membuktikan kepada mereka bahwa kamu telah sembuh, maka healing tersebut sebenarnya belum sepenuhnya terjadi.
Baca Juga: 43% Gen Z di Indonesia Termasuk Sandwich Generation, Benarkah Kesehatan Mental Terancam?
Proses penyembuhan sejati dimulai ketika kamu menyadari bahwa healing ini adalah untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain.
Ketika kamu mengejar impian, seperti membuka usaha atau memperbaiki hubungan, lakukanlah untuk dirimu, bukan untuk menunjukkan kepada orang lain termasuk mereka yang pernah melukai hatimu bahwa kamu telah berhasil.
Tidak ada salahnya menjadikan pengalaman masa lalu sebagai motivasi, tetapi jangan biarkan itu menjadi pusat hidupmu.
Ketika healing tidak lagi melibatkan mereka yang menyakitimu, kamu akan mulai merasa lebih bebas dan hidup dengan cara yang lebih otentik.
Pemulihan yang sejati terjadi ketika kita dapat merangkul kehidupan baru tanpa terus-terusan mengukur diri kita berdasarkan standar orang lain.
Baca Juga: Pengaruh Ego terhadap Kesehatan Mental: Apakah Selalu Buruk?
Healing bukan tentang membuktikan kepada dunia, atau bahkan kepada orang-orang yang pernah merugikan kita.
Ini tentang menemukan kedamaian dalam diri sendiri dan membiarkan proses itu berjalan secara alami, tanpa tekanan dari luar.
Seiring waktu, kamu akan menemukan bahwa luka lama tidak lagi memiliki dampak besar dalam kehidupanmu, dan healing pun tercapai sepenuhnya khususnya untuk kesehatan mental.
Selamat Hari Kesehatan Mental 2024!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube