Jumat, 22 NOVEMBER 2024 • 19:00 WIB

Musik Pengaruhi Emosional Seseorang dan Manfaatnya Pada Kesehatan Mental

Author

Musik dapat mempengaruhi emosional seseorang yang mengaktifkan memori episodik dari ketukan nada, lirik, atau kenangan yang ada dalam musik dan kesehatan mental.

INDOZONE.ID - Musik memiliki kemampuan luar biasa untuk mempengaruhi emosi para pendengarnya. Kita sering mendeskripsikan karya musik masuk dalam kategori sedih, gembira, lembut, atau keras berdasarkan nada dan liri.

Sebagian besar pendengar musik menggunakan ekspresi emosional sebagai faktor terpenting dalam menikmati musik tertentu.

Saat mendengarkan musik, orang akan menunjukkan emosi yang berbeda, misalnya tersenyum, tertawa, atau menangis.

Musik juga dapat membuat seseorang bergerak mengikuti irama, menggoyangkan kepala, menari, atau bahkan sampai menyenandungkan lagu meskipun tidak memahami artinya.

Setiap pendengar bisa mengekspresikan emosional yang berbeda saat mendengarkan lagu, bahkan para musisi yang menciptakan lagu tersebut pun bisa jadi memiliki interpretasi emosional yang berbeda dari pendengarnya.

Hal ini dikarenakan emosi yang diekspresikan dalam musik bersifat subjektif, di mana perasaan yang timbul saat mendengarkan lagu tertentu tidak bisa dianggap benar atau salah karena setiap orang bebas dalam menafsirkan bentuk emosi yang didengar melalui musik.

Baik dari aspek yang paling pribadi berdasarkan pengalaman dan perasaan sendiri, sampai aspek yang paling umum dari ekspresi yang dirasakan.

Misalnya saja, lagu dengan ritme lambat dan melankolis mungkin membuat sebagian orang dapat merasakan sedih karena mengingatkan mereka pada pengalaman pribadi tertentu.

Namun bagi orang lain, bisa saja lagu yang sama tidak memunculkan emosi kesedihan karena tidak memiliki keterkaitan emosional dengan lagu tersebut.

Cara Musik Mempengaruhi Fungsi Otak Manusia

Cara musik mempengaruhi otak manusia adalah dengan melalui aktivasi beberapa area di otak yang bekerja secara harmonis untuk memproses suara, memori, dan emosi. Area yang mempengaruhi fungsi otak manusia dalam hal ini yaitu amigdala dan korteks prefrontal ventromedial.

Amigdala adalah komponen utama dari area sistem limbik pada otak yang berbentuk seperti kacang almond dan terletak di dalam lobus temporal. Amigdala menerima informasi sensorik dari pancaindra seperti penglihatan, pendengaran, dan bau.

Saat mendengarkan lagu, otak akan melepaskan zat kimia bernama dopamin yang mempengaruhi fungsi otak dalam menyalurkan perasaan emosional.

Aktivasi ini juga melibatkan interaksi antara area otak lainnya, seperti amigdala yang berperan dalam merespon suara yang masuk dan membangkitkan emosional seseorang seperti rasa sedih, bahagia, atau takut.

Selain itu korteks auditori yang merupakan salah satu dari bagian korteks pendengaran juga membantu manusia mengenali pola musik melalui melodi atau lirik yang didengar.

Sedangkan korteks prefrontal merupakan bagian pada otak yang membantu memproses emosi seseorang dalam menginterpretasikan perasaannya lebih mendalam saat mendengarkan musik tertentu.

Baca Juga: Seberapa Banyak Memori Dapat Menyimpan Ingatan Lagu atau Musik di Otak?

Bagaimana Musik Dapat Mempengaruhi Emosional Seseorang?

Setelah mengetahui bahwa musik dapat merangsang fungsi otak manusia yang dapat memberikan respon terhadap perasaan emosional mendalam, lalu bagaimana musik benar-benar dapat mempengaruhi emosional seseorang?

Secara umum, musik sering membuat orang merasa bahagia. Perasaan positif yang timbul saat mendengarkan musik pun dapat meningkatkan pola pikir kita, mendorong kreativitas, bahkan bisa sampai membantu kita dalam menangani masalah kesehatan mental seperti stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

Menurut para ahli, yang membuat musik jadi begitu kuat secara emosional karena terciptanya ekspektasi yang dapat mengaktifkan memori episodik untuk seseorang menjadi bernostalgia dalam membangkitkan emosi, baik dari ketukan nadanya, lirik, atau hanya dari kenangan yang ada dalam musik tersebut.

Selain musik dapat membuat orang bernostalgia pada kenangan lama, musik juga membangkitkan emosi estetika yang mencakup rasa kagum, terharu, atau takjub yang mendalam.

Emosi ini sering disertai dengan reaksi fisik seperti merinding, atau memungkinkan seseorang jadi termotivasi untuk melakukan sesuatu.

Beberapa jenis genre musik juga dapat berpengaruh dalam memberikan efek emosional terhadap seseorang, diantaranya:

1. Musik Klasik: dapat membangkitkan perasaan ketenangan, kekaguman, bahkan kebahagiaan. Musik klasik juga dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi seseorang, sehingga musik dengan genre klasik dapat cocok didengarkan saat belajar atau bekerja.

2. Musik Jazz: cenderung memberikan emosi relaksasi dan kebahagiaan karena alunan dalam musik jazz sering kali menciptakan suasana santai yang dapat membantu pendengarnya mengurangi rasa stres.

3. Musik Rock dan Heavy Metal: jenis musik yang sering membangkitkan semangat seseorang karena nuansa lagunya yang dapat membuat seseorang menjadi lebih berenerjik. Apalagi musik yang beraliran heavy metal juga identik dengan suara yang keras dan agresif yang membangkitkan rasa empowerment seseorang dalam meredakan emosi negatif pada saat mendengarkannya.

4. Musik Pop: biasanya memiliki melodi dan ritme yang menarik, bersifat lebih ringan dan universal sehingga sering dikaitkan dengan perasaan bahagia dan santai saat mendengarkannya. Tak jarang musik yang mengusung genre pop juga memiliki lirik yang mudah diingat dan sering menyentuh emosi pendengarnya lebih dekat.

5. Musik Ballad: cenderung memiliki tempo yang lambat. Alunan yang sendu dalam musik ballad dapat membangkitkan emosional kesedihan yang membawa seseorang untuk bernostalgia pada momen-momen tertentu.

Ilustrasi musik mempengaruhi emosional seseorang dan kesehatan mental

Baca Juga: Penelitian Ungkap Mendengarkan Musik Sedih Berdampak Positif pada Kesehatan Mental

Manfaat Musik Bagi Kesehatan Mental

Selain musik dapat menjadi pengantar seseorang mengenali emosi yang sedang dirasakan, dalam konteks lain musik juga memiliki manfaat dalam hal medis. Salah satunya menjadi alat terapi dalam menangani kesehatan mental.

Musik diyakini dapat menurunkan kadar kortisol, yaitu hormon stres dalam tubuh yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Musik juga kerap digunakan sebagai alat terapi relaksasi untuk membantu seseorang menangani stres kronis, anxiety yang berlebihan, serta dapat mengurangi gejala depresi.

Selain itu mendengarkan musik juga dapat menjadi obat yang efektif dalam memperbaiki pola tidur, terutama bagi seseorang yang mengalami insomnia.

Musik juga dapat digunakan sebagai alat rehabilitasi motorik bagi pasien stroke untuk membantu mereka memulihkan fungsi motorik yang hilang. Musik juga dapat membantu proses penyembuhan penderita Alzheimer dengan merangsang bagian otak yang terlibat dalam emosi, ingatan, dan pemrosesan sensorik.

Musik tidak hanya menciptakan elemen keindahan estetika, namun fungsinya pun dapat membuat seseorang menjadi lebih mengenal emosi dirinya sendiri dengan cara yang positif. Dari alunan melodi hingga lirik yang mendalam, musik mampu menciptakan suasana yang berbeda. Mulai dari rasa kebahagiaan hingga kesedihan, dan sering kali mengajak pendengarnya untuk bernostalgia pada momen-momen tertentu dalam hidup.

Tidak hanya bersifat menenangkan hati dan pikiran, musik juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan mental dan membantu kita mengatur suasana hati. Dengan mendengarkan musik yang tepat, kita bisa merasa lebih rileks, termotivasi, atau bahkan merasa terhubung secara emosional dengan diri sendiri dan orang lain.

 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Psychology Today