Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Potret Dusun terpencil di Kabupaten Mojokerto.
INDOZONE.ID – Dusun Mojokencot, Kecamatan Gondang Dusun, Kabupaten Mojokerto, Jawa Tengah, yang terletak di seberang sungai dan hanya dapat diakses melalui jembatan bambu sederhana, menghadapi kesulitan hidup yang signifikan.
Dusun ini dahulunya bernama Desa Kedunggede dan pernah dihuni oleh 15 kepala keluarga. Namun, saat ini hanya ada tiga kepala keluarga yang bertahan hidup.
Dusun Mojokoncot: Bagian dari Desa Tampingrejo yang Berubah Nama Menjadi Desa Kedunggede
Potret Dusun terpencil di Kabupaten Mojokerto.
Dusun Mojokencot adalah bagian dari Desa Tampingrejo sebelum berubah nama menjadi Desa Kedunggede. Kendati berdiri sejak tahun 1881 dan memiliki sejarah panjang, banyak warga yang memilih pindah ke tempat lain di masa lalu.
Alasan utama di balik kepergian mereka adalah akses transportasi yang sulit dan minimnya fasilitas umum di daerah ini.
Warga Mojokoncot Bermigrasi ke Beberapa Wilayah Lain Sejak Tahun 80-an
Warga yang dulunya tinggal di Mojokencot, yang kini menjadi bagian dari Dusun/Desa Kedunggede, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, telah bermigrasi ke beberapa wilayah lain seperti Sawahan, Gondang, dan Pacet seiring berjalannya waktu. Akibatnya, sejak tahun 1998, hanya tersisa tiga kepala keluarga yang tinggal di wilayah tersebut.
Dari Lima Bangunan yang Masih Berdiri di Mojokencot, Hanya Dua yang Dihuni oleh Manusia
Potret Dusun terpencil di Kabupaten Mojokerto.
Dari lima bangunan yang masih berdiri di Mojokencot, hanya dua di antaranya yang dihuni oleh manusia. Salah satunya dijadikan rumah tinggal, sementara bangunan lainnya digunakan sebagai kandang sapi oleh keluarga tertentu.
Sayangnya, dua bangunan lainnya yang terpisah jarang atau bahkan tidak berpenghuni sama sekali, dan kini sudah mulai mengalami kerusakan.
Warga Mojokencot Menghadapi Kesulitan Akses Transportasi karena Jembatan Bambu Sederhana
Menurut Winarto, salah satu dari tiga kepala keluarga yang masih bertahan di Mojokencot, banyak warga pindah karena jalanan yang tidak layak. Sejak tahun 80-an, warga telah membuat jembatan bambu sebagai satu-satunya akses keluar masuk dusun, namun jembatan ini sering rusak dan rentan ambruk. Selain itu, jalan alternatif yang dulunya ada di lahan desa juga sudah ditutup karena dijual oleh pihak desa.
“Karena jalan tak layak, kondisinya seperti itu, jembatan buat sendiri dari bambu. Jembatan bambu ini menjadi satu-satunya akses keluar masuk warga Mojokencot untuk berbagai keperluan, mulai dari antar jemput anak-anak sekolah, mengaji, belanja kebutuhan dapur, hingga bercocok tanam di lahan seberang sungai,” ujar Winarto, Jum'at (4/8/2023)
Lahan Milik Desa yang Dulunya Menjadi Jalan Alternatif untuk Keluarga dan Petani di Mojokencot Dijual oleh Pemilik Tanah Setempat
Potret Dusun terpencil di Kabupaten Mojokerto.
Kemudian, lahan milik desa yang dulunya menjadi jalan alternatif untuk keluarga dan petani yang bercocok tanam di Mojokencot dijual oleh pemilik tanah setempat. Sejak itu, jalan tersebut menjadi lahan pertanian dan tidak bisa diakses sama sekali.
“Dahulu, ada jalan alternatif di lahan desa, yang biasa kami gunakan sebagai jalan pintas. Truk-truk masih bisa masuk melalui jalan itu. Tapi pada tahun 2016, lahan tersebut dijual oleh pemiliknya. Akhirnya, jalan itu ditutup dan dijadikan lahan sawah, sehingga kami harus keluar masuk melalui jembatan bambu,” katanya.
Warga Mojokencot Berharap Pemerintah Segera Membangun Jembatan Permanen yang Lebih Aman dan Nyaman
Winarto dan warga lainnya telah berupaya memohon bantuan kepada pemerintah setempat untuk membangun jembatan permanen yang lebih aman dan nyaman. Namun, hingga saat ini, permohonan mereka belum mendapatkan respons dari pihak pemerintah desa.
“Warga Mojokencot berharap agar pemerintah segera memperhatikan nasib mereka yang hidup terisolasi di seberang sungai. Mereka juga menginginkan adanya pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka,” tambahnya.
Dusun Mojokencot Menghadapi Tantangan Berat karena Isolasi Geografisnya
Potret Dusun terpencil di Kabupaten Mojokerto.
Dusun Mojokencot menghadapi tantangan berat karena isolasi geografisnya yang menyulitkan akses dan mobilitas warga. Winarto berharap perhatian pemerintah dapat segera diarahkan ke daerah terpencil ini untuk memperbaiki kondisi dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya.
Z Creators: Fio Atmaja
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators