Program ini menyediakan makan siang gratis bagi anak-anak di sekolah-sekolah pemerintah.
Di Jepang, program makan siang sekolah (kyushoku) sangat dihargai dan merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan.
Program ini tidak hanya menyediakan makan siang bergizi tetapi juga mengajarkan siswa tentang pentingnya nutrisi, makanan sehat, dan kerja sama dalam persiapan dan pembersihan makanan.
Di Inggris, program makan siang sekolah gratis ditawarkan kepada siswa dari keluarga berpenghasilan rendah di sekolah dasar dan menengah.
Pemerintah juga telah memperluas program ini untuk menyediakan makan siang gratis bagi semua anak di kelas satu hingga tiga di sekolah dasar, terlepas dari latar belakang keuangan mereka.
Amerika Serikat memiliki program National School Lunch Program (NSLP) yang menyediakan makanan subsidi untuk 30 juta siswa di seluruh negeri.
Program ini dimulai pada tahun 1946 dan merupakan salah satu program makanan sekolah terbesar di dunia.
Beberapa negara di Afrika, seperti Kenya, Ghana, dan Ethiopia, memiliki program makanan sekolah yang menyediakan makanan gratis atau subsidi untuk siswa di sekolah negeri.
Program ini didanai oleh pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan badan internasional.
Pemerintah Korea Selatan mulai menerapkan program makan siang gratis untuk semua siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri pada semester kedua tahun ajaran 2023.
Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengatasi kesenjangan ekonomi.
Program makan siang gratis ini menunjukkan komitmen berbagai negara untuk memastikan kesejahteraan anak-anak melalui nutrisi yang baik.
Melalui inisiatif seperti ini, negara-negara berusaha untuk mengurangi ketidaksetaraan dalam pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga: Kocak! Murid SD Tagih Kepala Sekolah Program Makan Gratis Prabowo Pasca Menang Quick Count
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wfp.org