Keras namun lembut
Kuat namun halus
Itulah Kartini masa kini
Mandiri dan selalu dicintai
Oleh: Ahmad Nur Fauzi
Kartini lahir ketika matahari sedang ditimang koloni
Kartini pancarkan pelita hati tuk Ibu Pertiwi
Maka julukilah dia Srikandi Ibu Pertiwi
Dengan karya yang merayu dunia
Tuk bebaskan ikatan yang meronta
Bahkan sejarah bercerita
Kartini tetap tegar laksana karang
Meski harinya selalu saja dibungkam
Justru dia tak pernah karam
Puan bermental baja
Dia alihkan mitos kesetaraan mendusta
Dia ciptakan emansipasi tuk kaum hawa
Tanpa takut jiwanya yang kerap dianiaya
Dialah Kartini
Tak usang dilumat zaman
Justru menyatu dalam simpul keadilan
Maka pertiwi pun pernah berkata
Akan ada kartini-kartini di beda generasi
Yang akan membuka mata bumi dengan prestasi
Kartini
Namamu akan abadi hingga nanti
Perjuanganmu akan diikuti oleh Kartini abad modern ini
Lahir mu kan selalu diperingati
Dan selalu dihayati
Kartini
Kau berjuang untuk emansipasi
Agar perempuan tak hanya dikurung diri
Namun bukan melawan takdir kodrat Ilahi
Hanya berharap perempuan bisa menentukkan nasib sendiri
Kartini
Namamu suci kan selalu terpatri di hati
Kan selalu diperingati tak terkecuali di tahun ini
Oleh: Reni Indrawati
Kami adalah kartini masa kini
Yang mendidik penerus bangsa ini
Menjadikan mereka manusia berpribadi tinggi
Yang berkarakter dan berakhlak terpuji
Kami adalah kartini masa kini
Yang berjuang menanamkan akhlak agamis
Di tengah gempuran informasi lewat televisi
Dan media sosial
Kami adalah kartini masa kini
Yang berjuang mencari sesuap nasi
Agar suami tak capek sendiri
Kami adalah kartini masa kini
Yang berjuang tanpa henti
Tanpa menyerah
Bahkan jika perlu
Hingga detak jantung ini berhenti
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: