Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 20 APRIL 2024 • 18:20 WIB

Sejarah Hari Kartini 21 April, Pahlawan Nasional Pejuang Wanita

Surat-Surat Kartini

R.A. Kartini, salah satu pahlawan perempuan Indonesia.

Meskipun memiliki keistimewaan sebagai anak bangsawan yang dapat bersekolah di ELS.

Kartini meninggalkan pendidikannya karena persiapan untuk pernikahannya dan menanti lamaran suaminya.

Selama masa pengasingannya, ia aktif dalam korespondensi dengan teman-temannya di Belanda, menggunakan bahasa Belanda.

Salah satu dari mereka adalah Rosa Abendanon. Dalam surat-surat tersebut, Kartini mengekspresikan pemikirannya tentang berbagai isu, termasuk pendidikan perempuan, budaya feodal, pernikahan paksa, dan poligami.

Kumpulan surat Kartini itu kemudian disusun oleh Mr. J. H. Abendanon serta diterbitkan di tahun 1911 yang berjudul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).

Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan kumpulan surat tersebut dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran.

Lalu, pada tahun 1938, versi Habis Gelap Terbitlah Terang yang diperbaharui diterbitkan oleh Armijn Pane, seorang sastrawan dari gerakan Pujangga Baru.

RA Kartini Menikah dengan Bupati Rembang

Ilustrasi perayaan Hari Kartini dengan pembacaan puisi tentang Kartini

Kartini menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat, yang merupakan seorang Bupati Rembang. Setelah pernikahan mereka, mereka pindah bersama ke daerah Rembang.

Suaminya memberikan dukungan penuh terhadap keinginan Kartini untuk mendirikan sekolah wanita di sekitar kompleks kantor kabupaten Rembang, yang kini dikenal sebagai Gedung Pramuka.

Baca Juga: 38 Baju Adat Lengkap dari Seluruh Provinsi di Indonesia, dari Aceh Sampai Papua

Setelah menikah, Kartini merasa pemikirannya berkembang. Ia mencatat pengalamannya ini dalam surat kepada Rosa Abendanon.

“Saya sudah mengetahui banyak hal di rumah orang tua saya. Tetapi di sini, di mana saya bersama suami saya, kami memikirkan segala sesuatu bersama, saya mulai memahami lebih dalam segala aspek kehidupannya, termasuk pekerjaan dan usahanya." tulis Kartini

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Uici.ac.id

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Sejarah Hari Kartini 21 April, Pahlawan Nasional Pejuang Wanita

Link berhasil disalin!