Kategori Berita
Media Network
Senin, 03 JUNI 2024 • 09:44 WIB

Ramai di Media Sosial "All Eyes on Papua", Apa yang Terjadi?

All Eyes on Papua (foto: @gandawakstra_)

INDOZONE.ID - Tagar #AllEyesonPapua kembali ramai di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Tagar ini digunakan untuk menyuarakan keprihatinan dan dukungan terhadap masyarakat adat Suku Awyu, terletak di ujung selatan Papua, di wilayah Merauke, yang tengah menghadapi berbagai permasalahan.

Perampasan hak atas tanah dan hutan oleh perusahaan-perusahaan ini menguasai sebagian besar wilayah adat Suku Awyu untuk dijadikan perkebunan sawit dan industri kayu. 

Latar Belakang Munculnya Tagar "All Eyes on Papua"

Masyarakat Suku Awyu, Papua.

Perusahaan perkebunan sawit, PT MJR, PT KCP, PT GKM, PT ESK, PT TKU, PT MSM, PT NUM, dan PT IAL telah menguasai sebagian besar wilayah hutan adat Suku Awyu tanpa persetujuan mereka. Hal ini menyebabkan hilangnya sumber penghidupan dan budaya Suku Awyu.

PT IAL mengantongi izin lingkungan seluas 36.094 hektare, atau lebih dari setengah luas DKI Jakarta, dan berada di hutan adat marga Woro–bagian dari suku Awyu.

Baca Juga: Yohanes Surya: Sosok Inspiratif yang Telah Berjasa Besar untuk Papua

“Kami datang menempuh jarak yang jauh, rumit, dan mahal dari Tanah Papua ke Ibu Kota Jakarta, untuk meminta Mahkamah Agung memulihkan hak-hak kami yang dirampas dengan membatalkan izin perusahaan sawit yang kini tengah kami lawan ini,” kata Hendrikus Woro, pejuang lingkungan hidup dari suku Awyu, dikutip dari Greenpeace.

Memicu Kemarah Publik

Kesaksian Suku Awyu di Sidang Gugatan Perusahaan Sawit.

Peristiwa ini memicu kemarahan dan keprihatinan publik, sehingga mendorong mereka untuk menggunakan tagar "All Eyes on Papua" sebagai bentuk solidaritas dan seruan agar pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan permasalahan di Suku Awyu.

Suku Awyu yang memperjuangkan hak-hak mereka atas tanah adat dan sumber daya alam seringkali mengalami intimidasi, penangkapan, dan bahkan kekerasan oleh aparat keamanan dan pihak-pihak yang terkait dengan perampasan tanah adat.

Hal ini menciptakan ketakutan dan trauma bagi masyarakat adat dan menghambat upaya mereka untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

Baca Juga: Viral! Kisah Inspiratif Sopyah, Rela Berpenampilan Lelaki dan Bekerja Keras Sebagai Buruh Bangunan

Meskipun menghadapi berbagai permasalahan, Suku Awyu tidak tinggal diam. Mereka telah melakukan berbagai aksi protes, termasuk demonstrasi dan blokade jalan, untuk menuntut agar pemerintah menghentikan perampasan tanah adat dan memberikan perlindungan bagi hak-hak mereka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Greenpeace Indonesia

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ramai di Media Sosial "All Eyes on Papua", Apa yang Terjadi?

Link berhasil disalin!